Dasar Es Batu

2.5K 246 7
                                    

Malam Hari di Paviliun Mawar Merah.....

" hai lisa lo mau gak makan bareng kita di luar?" Tanya gadis berambut pendek, dia dipanggil wendy.

Lalisa tampak terlihat sedikit kaku." Eum..boleh" cicitnya pelan.

Wendy tersenyum manis" ayo!" Ajaknya membawa tangan lalisa dan menggandengnya lembut.

Sementara teman mereka yang lain tercengang melihat kelakuan wendy yang terlalu kentara menunjukkan rasa tertariknya pada lalisa.

Wendy di kenal sebagai Play girl cap buaya betina yang suka gonta ganti pacar tiap minggunya.

" wah, ini gak bener guysss.. si wen wen mau ngembat neng lisa jadi pacar ke enam puluhnya anjir!" Sowon berucap keras.

Kedua teman mereka yang lain tercengang mendengarnya dan kemudian mereka segera berlari mengejar wendy yang sudah pergi menuju parkiran mobil bersama lalisa.

" Yakk wen wen tunggu kita anjir!" Teriak Irene tidak terima gadis polos seperti lalisa di jadiin target selanjutnya oleh wendy.

Namun, langkah ketiganya berhenti ketika tidak sengaja melihat Jennie sedang berdiri di hadapan  wendy dan lalisa. Tampaknya wendy terlihat ketakutan saat melihat wajah datar milik jennie.

" halo ketua hehe" sapa wendy riang, tetapi di dalam hatinya dia koncar kancir bahkan tatapannya benar² liar menatap sana sini menghindari tatapan maut dari Jennie.

Sementara lalisa tidak tau harus apa, dia juga gugup berhadapan langsung dengan senior yang kata Irene dia harus berhati² saat bertemu denganya.

Ingatan lalisa kembali ke beberapa jam yang lalu di mana Irene mengingatkannya untuk menjauh dari jennie.'Jika bertemu dengan ketua berhati²lah lisa, dia tidak seperti kita. Ingat, jangan sampai menyinggungnya atau kamu dalam bahaya...Jennie Xaviero Kim nama lengkapnya..ingat menjauhlah jika ingin hidup damai.'ujar irene kala itu.

" mau kemana??"

Lalisa tersentak saat mendengar suara deep voice yang begitu serak dan sexy dari kakak senior di hadapannya.

Wendy kelabakan" eum..anu...gue sama yang lain mau makan diluar untuk merayakan kedatangan lalisa sebagai anggota baru di dalam kelompok kita, ketua" suara wendy tampak bergetar tak karuan. Dia ketar ketir berhadapan langsung dengan malaikat maut seperti Jennie.

" pergi!"

Senyum wendy mengembang mendengar perintah jennie, itu tandanya mereka di izinkan untuk keluar." Wah makasih ketua, kalau begitu kami pergi dulu ya..ayo sa!" Wendy menarik tangan lalisa untuk menunju mobilnya, sayangnya kaki mereka seketika berhenti saat mendengar suara berat dari jennie yang penuh intimidasi.

" berhenti?!"

" hah??"

" kalian pergi! dia tinggal!" Suara jennie kembali terdengar tetapi aura membunuh dari tubuhnya semakin mencekam.

Wendy merasa tidak terima tetapi saat kedua matanya bersitatap dengan kedua mata jennie, wendy merasakan aura mengerikan dari dalam sana tengah mengeringai kepadanya.

Wendy spontan melepaskan tangan lalisa, dia berlari tanpa mengatakan apa apa pada lalisa. Wajah Wendy seperti mayat hidup, pucat dan tidak memiliki aura kehidupan.

Irene dan juga Wonha ikut mengejar wendy meninggalkan lalisa yang terdiam kaku di hadapan Jennie.

" masuk!"

Lagi² lalisa tersentak, ia mendongkak kaku menatap kedua bola mata jennie dengan tatapan polos." Tapi, mereka___"

" Masuk!"

Suara Jennie kembali terdengar namun kali ini benar² mengintimidasi.

Lalisa mempoutkan bibirnya merasa tidak suka dengan sifat otoriter milik kakak seniornya yang satu ini. Tapi saat ini dia memilih menurut ketimbang di apa apain oleh manusia es batu seperti kakak seniornya yang nyebelin minta di mutilasi.

Ck

Lalisa meninggalkan Jennie dengan mata melotot kesal, seumur hidup ia tidak pernah mengalami hal semacam ini.

" sialan! Dasar es batu!!" Rajuknya dengan kaki yang di hentak hentakan kelantai. Kesal dia tuh, entah kenapa seniornya bernama Jennie kim ini suka sekali memerintah...pantas saja wendy dan yang lainnya takut padanya toh dia mirip setan. Batin lalisa mengumpat.

Jennie yang di tinggal pun menunjukkan senyum aneh melihat tingkah lalisa yang terlampau menggemaskan untuk seukuran gadis sepertinya.

" Aku ingin memakannya" Gumam Jennie menyeringai entah menjurus ke pada siapa...senyum iblis terpampang jelas di kedua bibir sexynya yang mempesona.

Tbc

Tbc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Roommate With Senior Psychopath✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang