Sorenya Jennie memakai bajunya setelah membersihkan diri di dalam kamar mandi. Wanita Kim Itu tersenyum bodoh ketika mengingat aktivitas panas mereka tadi siang[ sensor ].
" Lihatlah, tubuhku ini semakin sexy aja hihihi " ucapnya bangga setelah melihat pantulan dirinya di depan cermin.
" pasti lalisa sangat mengagumiku, bukan? Hahaha.." dia tertawa seperti orang gila.
" dahlah, aku cari Lisaku aja" monolognya pada diri sendiri.
Kaki Jenjang milik Jennie menari di atas marmer lantai berjalan dengan penuh wibawa menuju ruang Lab sang pujaan hati.
Lama berjalan akhirnya Jennie tiba di depan pintu ruangan sang tunangan, tanpa mengetuk pintu wanita itu masuk kedalam sambil tersenyum tipis.
Tapi, senyumannya tiba² luntur ketika melihat siapa yang ada di dalam ruangan pujaan hatinya.
" Honey! Kenapa keturunan dugong ini ada di dalam ruanganmu sih huh?!!" Teriaknya ganas, matanya melotot tajam kearah dua orang yang saat ini tampak sangat santai di atas sofa di dalam ruangan lalisa.
Lalisa memijit pelipisnya yang berdenyut sakit melihat tingkah kekanak kanakan sang tunangan.
" Mandu, kemari!" Panggil Lalisa dan jennie dengan patuh berjalan menuju lalisa.
Kakinya di hentak²an di lantai begitu juga dengan mulutnya yang komat kamit bagai dukun membaca mantra.
Lalisa berdiri kemudian menyuruh Jennie untuk duduk di atas kursinya kemudian di susul oleh dirinya yang duduk di atas pangkuan Jennie.
Jennie memeluk tubuh lalisa dari samping, kadang² ia juga mengecup pipi chubby itu dengan gemas.
Salah satu di antara orang yang ada di dalam ruangan segera mendekat kepada pasangan Jenlisa.
Mukanya yang polos sert tingkahnya yang lucu kadang kala membuat lalisa terkekeh dan itu membuat seorang Jennie kim cemburu.
" Kakak Lisa, dia siapa? Kenapa dia sangat mirip sama Ruru" polosnya menatap Jennie yang juga menatapnya tajam.
Ruru aka Rubyjane Xaviero Kim.
Jennie mendelik ketika mendengar pertanyaan adik kembarnya.
" siapa kau huh! Pergi sana! Dasar kepo" sentaknya julid.
Ruru aka Ruby yang kini bertingkah seperti anak kecil mencebik lucu, lalisa yang melihat kedua kakak beradik ini berdebat menatap pawang Ruby dengan tajam.
" Zhao, apakah kau tak ingin menjelaskan pada Ruru siapa Jennie?!" Pelototan matanya mengarah kepada gadis yang kini cengengesan di atas sofa.
" biarkan saja dulu lisa, aku suka sekali dengan keributan apalagi yang bertengkar adalah twins beuh damagenya bukan main!" Serunya tanpa dosa dan tak lama ia mendapatkan lemparan sepatu dari lalisa yang terlihat jengkel.
" aduh lisa jahat banget sih!" Omelnya mengusap kepalanya yang terkena sepatu hak tinggi milik lalisa.
" Zhao Lusi!!"
" ah oke oke..jangan marah hehehe" tukasnya cengengesan.
Siapa yang ingat dengan zhao Lusi? Jika kalian sudah lupa maka baca lagi chap sebelumnya yang berjudul' bukan lawan yang sepadan' oke!.
Jennie yang melihat zhao Lusi berada disini merasa penasaran.
" sayang, kenapa gadis buntel itu ada disini??" Bisiknya pelan ketelinga lalisa. Seperkian detik bola mata lalisa membola besar.
" hei...kamu kok ngomong kayak gitu sih??" Tegurnya, karna tunangannya ini mulai body shaming sama orang lain.
" tapi, emang dia buntel kok. Lihatlah kaki dan tangannya itu pendek sekali" cebiknya kesal. Bola mata lalisa memutar Jengah" terserah kamu, yang jelas Zhao Lusi itu anak buahku yang sengaja aku masukan ke Academy untuk menyelidiki kasus bullying yang terjadi di sana." Jawab lalisa lugas.
Bibir Jennie berkedut" ck, jadi selama ini dia hanya pura² membully hanya untuk memancing pelaku sebenarnya?"
" tepat! Kami memang berencana seperti itu. di karenakan Academy tidak menindak lanjut pembullyan disana, maka kami yang akan turun tangan untuk melenyapkan para pembully yang suka merusak mental anak bangsa. Lebih baik membinasakan beberapa generasi seperti Fiona santos cs ketimbang harus membiarkan generasi berikutnya musnah karna ulah mereka" sambung lalisa tegas.
" kakak Lisa, Ruru mau pipis" tiba² saja kocheng satu ini malah datang kepada lalisa di saat ada jennie yang kini telah berubah jadi maung.
Mulut lalisa menganga melihat raut menggemaskan milik Ruby yang sangat cute. Jennie yang melihat tatapan berbinar dari lalisa tiba² berubah menjadi anak kucing.
" aduh sayang gigiku sakit" rengeknya dan lalisa menoleh kearahnya. Sejenak lalisa terkesiap..
" apa'an sih!" Sentak lalisa malu², dia salting rupanya.
Bibir jennie berkedut dan memeluk tubuh lalisa dengan perasaan gemas. Sementara tatapannya beralih kearah Ruby dan zhao lusi yang cekikikan karna berhasil menjahili dirinya.
Mata kucingnya semakin menajam bak elang yang ingin memangsa zhao Lusi dan Ruby.
Kedua gadis itu menjulurkan lidah mengejek seolah² tidak terpengaruh dengan tatapan Jennie.
" tidak kena wleeeee" ejek Ruby seperti anak kecil.
Dengusan kasar keluar dari hidung Jennie merasa panas dan juga emosi ingin membejek- bejek keduanya.
Tbc
ZHao Lusi gadis buntel panggilan dari jennie wkwkw
Jika vote mencapai 100, othor up nanti malam hehehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roommate With Senior Psychopath✅️
FanficKhusus untuk Jenlisa shipper. ( GANTI CERITA TERHALANG RESTU ) ⚠️ gak ada adegan khusus dewasa jadi bocil bebas baca⚠️😹 ini tentang si ceria bertemu dengan si dingin awal kisah klise dari gadis ceria harus satu kamar dengan senior menyebalkan, ding...