Kerumunan rakyat memadati pintu istana, berteriak memanggil sang junjungan. Meminta penjelasan atas keputusan raja mengenai selir baru yang di angkat dari kerajaan musuh.
Shion meremas kedua tangannya yang berkeringat dingin. Di hadapannya duduk sang ibunda, kereta kuda mereka terhenti karena adanya kericuhan.
Shion membuka sedikit tirai jendela, barisan barikade menghalangi ribuan rakyat yang berkerumun. Shion mendesah pelan, jika tidak ada pengawalan ketat ini, ia yakin rakyat sudah menyerbu mereka karena tak rela atas keputusan pemimpinnya.
Shion cukup tahu diri, ia hanya digunakan sebagai alat oleh ibunya. Tapi, ia sangsi bahwa wanita yang telah melahirkannya itu benar-benar menginginkan perdamaian antara dua kerajaan. Setahunya ibunya merupakan wanita ambisius, menginginkan seluruh kerajaan berada dibawah pemerintahannya.
Lantas apa yang ia rencanakan, pikir Shion gusar.
"Berhenti menggigiti kuku-kukumu"
Shion tersentak kaget. Ia mengubah duduknya untuk lebih anggun. Melirik sang Ibu yang menatapnya tajam.
"Apa yang Kaa-sama rencanakan" tanya Shion menatap Kaguya Ootsutsuki yang tertawa ringan.
"Naruto Uzumaki meminta kita untuk menjadi aliansi, tentu saja Ibu tidak bisa menolaknya" ujar wanita berambut putih panjang itu.
"Benarkah Kaa-sama menginginkan perdamaian" sangsi Shion dengan penuh curiga.
Kaguya meraih dagu Shion dengan jemari berkuku merah panjangnya. Kedua mata berbeda warna itu saling menatap.
"Aku tidak mengajarimu untuk bersikap kurang ajar padaku, Shion" ucap Kaguya dingin. Ia menghempaskan wajah putri satu-satunya itu.
Shion meremas kain kimono yang berada di lututnya.
"Aku tidak bisa menghormati Kaa-sama yang sudah menghancurkan hubunganku dengan Gaara-sama" balas Shion dengan mata berembun. Mengingat Gaara terasa makin menyesakkan.'Gaara-sama rasanya hampir mati merindukanmu'
"Bukankah sudah kukatakan untuk berhenti mencintai pemuda itu" hardik Kaguya jengah. Ia memiliki satu putri dan gadis itu malah membangkang.
"Aku tidak menginginkan pernikahan ini" pekik Shion, matanya berkaca-kaca. Ia tidak sanggup menjadi selir, kenapa harus ia yang berkorban demi kerajaan. Dan kenapa pula ibunya mengajukan syarat dirinya sebagai selir raja untuk membayar harga perdamaian kedua belah pihak. Dan bagaimana bisa pemimpin konoha menerima tawaran itu.
"Kita sudah sampai. Hapus air matamu" titah Kaguya sinis.
Shion mengusap wajahnya. Siapapun pasti dapat melihat betapa terlukanya ia.
Ia mengikuti sang ibu menuruni kereta kuda. Disambut ricuh riuh dari para rakyat.Shion menunduk dalam saat kata-kata makian terlontar padanya. Namun sang ibu hanya menatap dingin para rakyat konoha.
Menyedihkan.
***
"Apa kau serius"
Sasuke Uchiha menatap wajah lelah Naruto Uzumaki. Lelaki bersurai kuning dengan tiga kumis kucing di pipi itu mengangguk. Protes terlontar dari berbagai petinggi.
"Shion Ootsutsuki adalah syarat yang di ajukan Kaguya Ootsutsuki untuk perdamaian ini" ungkap Naruto yang menatap seisi ruangan.
"Kau yakin, kemungkinan besar dia hanya akan menjebak kita melalui putrinya" Ucap Kakashi Hatake tenang. Sebagai sensei dari raja, ia memiliki kewajiban mengingatkan muridnya.
"Kakashi sensei tidak perlu khawatir, aku sudah mengatur semuanya" jamin Naruto dengan senyum kecil. Ia melakukan ini semua hanya untuk sebuah kedamaian dan meminimalisir korban yang berjatuhan. Perang hanya akan memakan korban dan menimbulkan kebencian. Ia tidak menginginkan itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/360688689-288-k526321.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hear Me
FantasySakura haruno terlahir sebagai pemilik kekuatan suci, ditakdirkan hidup sebagai Miko di kerajaan Konoha. Sasuke Uchiha merupakan satu-satunya keturunan terakhir Klan Uchiha yang mengemban tugas sebagai Jendral perang. Takdir mempertemukan keduanya m...