Chapter 8

417 47 10
                                    

Sakura berjalan bersisian dengan Gaara, sesekali keduanya terlihat mengomentari berbagai hal yang mereka temukan.

Sakura merasa cukup nyaman berbicara dengan Gaara walaupun pria itu terlihat menanggapinya dengan datar.

"Uhm... Gaara-kun" panggil Sakura sembari mengerling kearah samping kanannya dimana Gaara berada.

"Hn" gumam Gaara yang juga menatap Sakura ganjil. Gadis itu terlihat ingin menanyakan sesuatu.

"Tidakkah kau ingin menemui mantan kekasihmu itu" tanya Sakura hati-hati. Ia merasa was-was saat Gaara menatapnya datar dan terdiam untuk waktu yang cukup lama.

"Aku sudah memutuskan pertunangan kami" balas Gaara setelah lama terdiam. Lelaki itu kembali melanjutkan jalannya yang sempat terhenti. Sementara Sakura tetap diam di tempat, menatap punggung Gaara.

"Jadi kau sebenarnya ingin menemuinya ya" putus Sakura penuh keyakinan.

Gaara sendiri tersentak kaget, kesimpulan darimana sehingga Sakura memutuskan hal itu.

"Apa" tanya Sakura pura-pura polos.

Gaara mendengus, jika dipikir ini merupakan hari kedua Shion tiba di kerajaan ini. Dan dua hari pula, wanita itu ingin menemuinya. Tapi nihil, ia menolak bertemu.

"Aku tidak mengerti" ujar Sakura yang membuat atensi Gaara beralih padanya. Ada raut bingung di wajah Gaara yang kentara.

"Apa yang kau pikirkan" tanya Gaara dengan wajah tenangnya.

"Kau... Dan yang lainnya" lirih Sakura dengan kebingungan yang jelas.

"Jika aku boleh tahu,  apa yang kau maksud"

Sakura menatap nun jauh disana.
Gaara pun mengikuti arah pandang gadis itu. Istana dan kemegahannya.

"Kau tahu Gaara, apakah Cinta dan pengorbanan itu selalu terikat. Aku melihat sendiri kau seperti mencekik diri sendiri karena sebuah Cinta" ucap Sakura yang menatap kedalaman jade di hadapannya. Gaara sendiri membola kaget atas perkataan Sakura. "Kiba Inuzuka, Ino dan Nara-san juga. Mereka tercekik diantara lingkaran itu. Dan sekarang Yang Mulia dan juga Hinata-chan" lanjut Sakura dengan kebingungan yang kentara di wajah cantiknya.

Gaara merasa lidahnya kelu.

"Jika Yang Mulia hanya mencintai Hinata-chan, mengapa harus membuat keputusan rumit mengambil kekasihmu sebagai selir. Kiba dan Nara-san juga mengapa berada dalam lingkaran rumit jika keduanya tahu siapa yang mereka inginkan. Dan kau, kenapa harus membohongi dirimu sendiri. Kau merindukannya bukan" cecar Sakura tak habis pikir.

"Apakah setimpal mengorbankan dia yang kita cintai, lalu apa yang akan kalian dapatkan dari pengorbanan itu" ucap Sakura menggebu-gebu. Ia tidak bisa menerima pola pikir orang-orang di sekelilingnya.

"Mungkin dengan pilihan ini, semua akan membaik" ujar Gaara, walau sebenarnya hatinya meragu.

"Bukankah kau dan kalian hanya menyakiti satu sama lain" tandas Sakura skeptis.

"Kau tidak akan bisa memahami pilihan itu, Miko-sama"

Sakura berbalik kaget untuk mendapati Sasuke Uchiha dan Karin Uzumaki di belakangnya. Kelihatannya kedua orang itu mendengar perkataannya.

Sakura mendengus mengejek, "coba lihat apa yang bisa dimengerti oleh manusia dingin sepertimu, Jendral" ucap Sakura sinis.

"Tentu saja Gaara harus membuang wanita Ootsutsuki itu, wanita itu bisa kapan saja menusuk kita dari belakang" ujar Sasuke dingin. Sakura tidak menyangka lelaki itu akan berkata sekasar itu. Uchiha dan segala kesopanannya.

Hear MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang