Chapter12

424 69 7
                                    

Kiba Inuzuka hanya seorang lelaki yang berasal dari rakyat biasa, yang kebetulan keluarganya memiliki penciuman tajam layaknya anjing. Mereka secara turun-temurun mengabdi pada raja, hingga raja yang sekarang. Lagipula Naruto Uzumaki adalah teman semasa kecilnya. Mereka tumbuh bersama, dan baginya membantu mempertahankan kekuasaan Naruto adalah hal yang patut ia perjuangkan.

Konoha memiliki raja-raja yang bijaksana. Naruto pun begitu.

Mata coklat madu Kiba terpaku pada dua pasangan muda-mudi yang memasuki aula pesta perjamuan, merayakan pernikahan raja konoha sekaligus pengangkatan ratu.

Atensinya hanya tertuju pada gadis bermanik aquamarine yang tersenyum sopan pada tamu-tamu yang menyapanya. Di dampingi pemuda bersurai nanas.

Senyum getir terlukis di wajah Kiba.

Ini bukan kali pertama dirinya melihat pemandangan itu. Ino Yamanaka dan Shikamaru Nara terlihat serasi bila bersama.

Kiba tidak mengeluh saat takdir tidak membuatnya lahir dari keluarga terhormat agar kesempatannya memiliki Ino berpeluang besar. Kesempatan itu ada, tergantung cara yang ingin ia gunakan seperti apa.

Lantas apakah cintanya hanya main-main. Tidak. Ia mencintai Ino sepenuh hati. Meski Ino adalah wanita yang paling ingin ia jauhi. Wanita dengan segala kecantikan, kemolekan tubuh dan sifat bar-bar keras kepalanya itu bukan tipenya sama sekali.

Pada kenyataannya, ia tergila-gila pada Ino Yamanaka. Sehingga rela menjadi selingkuhan, seperti itulah tanggapan orang-orang tentangnya. Ya walau hati gadis itu hanya miliknya.

"Ck-ck Inuzuka-san kau tidak bisa menjaga matamu, ya" decak gadis bersurai blonde dikuncir kuda saat dirinya dan gadis itu berpapasan.

Kiba menyeringai, "aku membayangkan kau mendesah dibawahku" ucapnya sambil berdehem kecil. Ia bisa melihat lirikan Shikamaru yang seolah berkata 'kau gila' padanya.

Kiba hampir tergelak saat melihat wajah semerah tomat Ino Yamanaka. Kiba yakin pikiran gadis itu entah melayang kemana karena perkataannya.

***

"Ayolah Ino, perbaiki ekspresi wajahmu" decak Shikamaru jengah. Karena ulah Kiba, dirinya harus menghadapi Ino Yamanaka yang memerah.

"A..apa memang kenapa dengan wajahku" dengan gugup Ino menunjuk wajahnya.

"Wajah mesum mu itu" ujar Shikamaru sambil menunjuk wajah Ino dengan mengitari wajah cantik itu menggunakan jari telunjuk.

Aquamarine Ino membelalak. Ia siap menarik surai nanas itu jika mereka tidak sedang dalam keramaian.

"Bajingan Shikamaru" desisnya kesal. Jika saja ayahnya tidak sedang berada dipesta ini, dirinya pasti sudah menarik Kiba pergi.

Ah, ngomong-ngomong tadi itu pertama kali Kiba bicara seerotis itu. Selama ini Kiba selalu berhati-hati, hubungan keduanya tidak lebih dari berciumana dan pelukan. Membosankan. Tapi, dirinya menyukai Kiba. Ehem.

Ino memutuskan pergi ke toilet saat rasa tak nyaman melanda minta di tuntaskan. Ia undur diri dari Shikamaru. Ino mendengus pelan saat tatapannya bersirobok dengan ayahnya. Dari tatapan lelaki itu, Ino tahu pria itu mengawasinya. Lihatlah, ia bahkan tidak memiliki waktu bagi diri sendiri.

Menyebalkan...

***

"Ah, bukankah kau putri dari Klan Ootsutsuki"

Shion berbalik menatap asal suara merdu di belakangnya. Gadis bersurai merah muda tengah menatapnya dengan senyum ramah. Shion terdiam. Ia tahu betul gadis bersurai merah muda itu. Seisi istana banyak yang menggosipkan Miko kerajaan Konoha. Bahwa kecantikannya sangat alami dan tubuhnya tercium wangi yang memabukkan. Rambutnya saat halus dan memiliki keanggunan dewi.

Hear MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang