Chapter 13

413 73 8
                                    

Halo reader-nim sekalian... Dibiasakan sebelum baca sampe abis di vote terlebih dulu hihi... Oh ya, btw disini ada yang pernah dulu atau sekarang masih hobi baca di FFN. Saya dulu suka banget loh, sekarang pun masih suka mampir hehe. Nulis pun terinspirasi dari sana. Mksdnya jiwa menulis. Bukan isi cerita. Ini real karya saya. Dan, saya harap karakternya gak terlalu melenceng jauh. Ok, selamat membaca.

***

Apapun yang terjadi jangan pernah jauh dariku

"Sasuke-kun" seru Karin dengan senyum tipis menghampiri Sasuke dan juga Sakura yang terlihat bersitegang. Karin mencoba sekuat mungkin menyingkirkan perasaan tak nyaman yang menggelayuti hatinya.

"Karin"

"Aku mencarimu sedari tadi" ucap Karin mendekati Sasuke, merengkuh lengan suaminya itu. Menatap Sakura yang terlihat mengelusi pergelangan tangan yang menjadi sasaran Sasuke.

Ah, ia bahkan iri pada luka kecil itu. Dirinya pasti sudah gila.

"Karin-san, bisakah kau memeriksa Shion-chan" pinta Sakura padanya. Karin menengok arah yang di tunjukkan Sakura padanya. Karin melirik Sasuke yang wajahnya mengeras.

"Aku mohon" pinta Sakura lagi.

"Periksa dia, Karin" ia mengangguk setelah menerima persetujuan Sasuke. Ketiganya menghampiri tubuh Shion.

Karin menggunakan kekuatannya sementara Sakura memangku kepala Shion. Tubuh wanita itu terlihat lemah.

Pendar Cahaya merah perlahan memudar. Karin meneguk ludah kelu. Ada yang tidak beres. Tapi, dirinya harus memastikan ini terlebih dahulu. Dan bukan disini tempatnya. Mereka butuh ruangan tertutup.

"Ada apa, apa dia baik-baik saja" tanya Sakura cemas.

Sasuke mendengus dengan wajah stoic miliknya. Mengabaikan tatapan marah Sakura padanya.

"Jangan khawatir, dia hanya kelelahan"

Hanya itu saja yang bisa ia katakan untuk saat ini. Yang terpenting adalah membawa Shion kembali ke kediamannya.

Set

Sesosok perempuan yang mengenakan topeng,  ANBU. Tiba dengan satu kaki di tekuk. Menatap diam ketiganya.

"Yugao, bisakah kau membawa selir Ootsutsuki kembali ke kediamannya" ucap Sasuke pada Yugao. "Rahasiakan kejadian ini" lanjut Sasuke dingin.

"Baik, Jendral" bertepatan dengan itu Yugao secepat kilat membawa tubuh Shion. Lalu menghilang.

"Seharusnya kau memberitahu Naruto-sama" ujar Sakura yang menatap Sasuke tak mengerti.

"Dan mengacaukan perayaan ini" balas Sasuke tajam.

Karin meremas kain kimono yang di kenakannya. Sasuke seperti bukan Sasuke yang ia kenal. Entah mengapa, jika menyangkut Sakura Haruno, lelaki itu seolah tidak bisa mengendalikan diri. Karin sungguh tidak menyukai perubahan sikap Sasuke.

"Tapi, Shion adalah selir milik Yang Mulia, bukan" bantah Sakura tak terima. Ia merasa kasihan pada Shion yang harus mengalami hal seperti ini di kerajaan yang Sakura cintai. Semua harus dilakukan dengan adil, bukan.

Sasuke mendekati Sakura dengan tatapan mengancam, "dia selir yang tidak dicintai" cibir Sasuke muak. Sejujurnya ia bahkan tidak menyukai Ootsutsuki itu. Ia diam hanya karena perdamaian yang tengah di raih Naruto. Hanya itu.

"Sasuke-kun" seru Karin menghampiri Sasuke yang terlihat menahan amarah, ia menyentuh bahu Sasuke dari depan. Mencoba menenangkan suaminya. "Bukankah kita sudah lelah, bagaimana jika kita kembali ke kediaman kita. Bukan begitu, Miko-sama" lirih Karin melirik Sakura yang membuang muka kesal.

Hear MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang