Chapter 1

1.2K 66 9
                                    

"Ohayou minna"

Gadis bersurai musim semi itu menatap sekilas pada sesosok guru yang menjadi wali kelasnya. Ia hembuskan nafas bosan, matanya melirik halaman sekolah yang dihiasi taburan bunga sakura yang bertebaran. Mengabaikan Kakashi sensei yang tengah berpidato, menuntut perhatian seisi kelas.

Gadis bersurai merah muda itu terlihat fokus menatap suatu objek yang duduk tenang dengan sebuah buku di tangan. Kacamata baca yang digunakan pemuda itu menambah kesan maskulin. Ia bersemu merah saat pemuda itu memakan dango tanpa mengalihkan kegiatannya.

"Tampan ya"

Ia menoleh cepat pada asal bisikan di samping kanannya. Gadis seusianya  berambut blonde di ikat pony tail itu mengerling geli padanya.

Ia mendengus, kembali menatap objek yang sempat mencuri perhatiannya. Namun, nihil.

"Lupakan Sasuke Uchiha itu, dan fokus saja merangkum cerita ini" tunjuk temannya pada sebuah halaman.

Ia menatap buku sejarah yang tebal di hadapannya. Ada judul bertulis tebal di sana.

HEAR ME

Keningnya berkerut, namun ia tetap melakukan tugas dari sensei nya. Berharap jam istirahat segera berbunyi.

***

Kerajaan Konoha

Bisik-bisik ricuh terjadi pada perjamuan di kerajaan Konoha yang tengah dilangsungkan. Sesosok wanita memberi hormat pada sang junjungan.

"Salam hormat saya pada Anda, Yang Mulia, Naruto Uzumaki. Semoga Yang Mulia selalu bersinar layaknya matahari yang menerangi kerajaan Konoha" ucap wanita dengan surai merah muda yang terurai hingga punggung. Titik hijau di dahi nya menambah kesan kedewiannya. Mengenakan gaun putih gading, ia membungkuk pada sang raja.

"Bangunlah, Sakura Haruno. Tidaklah pantas aku menerima penghormatan dari seorang Miko suci sepertimu" titah Naruto tegas. Sakura hanya mengangguk dan berterima kasih atas kemurahan hati raja nya.

Netra jade nya tak sengaja menangkap sosok gagah di samping raja. Jendral Sasuke Uchiha. Lelaki yang merupakan keturunan terakhir Klan Uchiha terpandang. Klan yang dari sanalah tumbuh para Jendral hebat.

Ia mengalihkan pandangannya kala tatapan dingin menusuk itu ia dapatkan. Lelaki itu terlihat tidak menyukainya. Entah karena alasan apa.

"Sakura-chan"

Ia menoleh cepat pada seorang wanita yang menyapanya. Hinata Hyuuga, kandidat tertinggi yang akan menjadi seorang ratu menurut rumor yang ia dengar belakangan ini. Saingannya cukup banyak untuk menjadi salah satu yang turut diperhitungkan.

Sakura sempat melirik sekilas pada Naruto-Sama yang sesekali mencuri pandang pada wanita cantik di hadapannya ini.

"Hinata-Hime, selamat malam" sapa Sakura.

Hinata mengangguk kecil.
"Apa kau menyukai pestanya"

Sakura mengangguk sebagai formalitas. Ia tidak menyukai pesta, dimana banyak orang-orang yang memperhatikannya. Ditambah, Putri Klan Hyuuga bersikap ramah padanya.

"Ah, inikah Miko yang baru saja mengalami kebangkitan itu"

Keduanya menoleh pada asal suara.
Karin Uzumaki, sepupu raja. Sekaligus istri Jendral Uchiha. Sakura membungkuk kecil.

"Orang-orang bilang kau hebat dalam penyembuhan" tanya Karin dengan anggun.

"Ah, itu bukanlah apa-apa, Karin-san" balas Sakura dengan gelengan.

"Kau sungguh cantik" puji Karin terdengar tulus di telinga Sakura, "sangat disayangkan bahwa wanita sesempurna kau, menjadi Miko" lanjut Karin menyayangkan.

Sakura menggeleng, ia berkata, "menjadi seorang pemilik kekuatan suci merupakan kehormatan terbesar bagiku" bantah Sakura pelan.

"Bukankah Karin-san juga berbakat sebagai penyembuh" ujar Hinata dengan aura penuh kekaguman.

Karin merupakan pemimpin pasukan penyembuh yang dimiliki kerajaan Konoha. Berawal dari sanalah wanita itu dipertemukan dengan Sasuke Uchiha. Lelaki itu menolak penyembuh lain, kecuali Karin. Kisah asmara keduanya pun terkenal di barak pengobatan.

"Hinata-Hime terlalu memuji" balas Karin, senyum terukir pada bibir berpoles merahnya. "Bukankah sebentar lagi anda akan menyandang gelar Ratu" goda Karin. Wajah Hinata memerah malu. Tak menyangka akan digoda oleh Karin.

Sakura hanya tersenyum kecil melihat dua wanita di sampingnya yang saling melemparkan godaan. Netranya kembali menangkap sosok gagah Jendral Sasuke.

"Hinata-Hime dan... Miko-sama, kurasa pembicaraannya cukup sampai disini, hamba akan membawa pergi istri hamba" ucap Sasuke tanpa basa-basi.

Sakura hanya memberi anggukan mengerti. Sementara Hinata terus memuji betapa tampan dan tegasnya Sasuke. Sesekali dalam diam ia memperhatikan punggung lelaki bermarga Uchiha itu.

Tampan sekali.

"Nah, Sakura-chan. Apa tidak ada lelaki yang menarik perhatianmu" tanya Hinata yang menatapnya penasaran.

"Aku hanya seorang Miko, Hinata-Hime" jawab Sakura datar.

"Apakah seorang Miko tidak memiliki perasaan cinta layaknya manusia"

Sakura kebingungan.
"Itu.. Saya rasa ada batasan sebagai Miko"

Ya, dirinya terlahir sebagai Miko. Takdir para Miko adalah menjaga dan melindungi tatanan dunia. Perasaan Cinta hanya akan merusak segalanya. Itulah mengapa para Miko terdahulu terisolasi dari keramaian.

Mereka hanya akan menghabiskan waktu dengan bermeditasi, menjaga kemurnian mereka untuk tetap terjaga.

Hubungan romantis antara lawan jenis tidaklah di benarkan.

Sakura menghembuskan nafas lemah.

Semua orang di ciptakan berpasangan, bahkan hewan sekalipun. Lalu mengapa, dirinya tidak.

Tbc

Hear MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang