Hear Me

Chapter 21

Warning reader sekalean.....
Aku mau ngadain voting terbanyak, untuk story kumpulan ff one shoot (NARUTO) jadi tolong ikut berpartisipasi dan memilih yaaa pairing apa yang kalian suka... Jangan Sasusaku (mabooookk gw) hihi. Kuy dipilih

#NaruSaku
#NaruHina

***
Sakura mengerjabkan matanya perlahan, meraba-raba permukaan hangat yang ia yakini ranjang tempat tidurnya. Menatap lama langit-langit kamarnya yang bercat putih.

Sakura memilih bergelung di dalam selimut. Ingatannya berputar pada kejadian dimana dunianya serasa berubah.

Uchiha Sasuke

Sakura memejamkan matanya saat rasa ngilu menghantam dadanya. Merutuki dirinya yang lemah. Menertawakan dirinya yang hanyut oleh duniawi. Melupakan kodratnya sebagai wanita suci.

Inikah hukuman dewa...

Sakura perlahan keluar dari selimut nyamannya. Ia membuka jendela hingga angin dingin menerpa tubuhnya. Memutari ruangan dan meraih jubahnya. Ia bergegas melompati jendela.

Cahaya bulan menerangi langkahnya hingga ke sebuah tembok besar kediamannya.

'Gaara apa yang kau lakukan?' tanya Sakura yang kebingungan saat Gaara menariknya menghadap tembok kosong.

'Disini, gunakan kekuatan sucimu dan pintunya akan terbuka'

Criiiiiinggg

Cahaya hijau yang berasal dari tangannya mampu membuka sebuah gerbang di tembok. Sakura tersenyum simpul. Berterimakasih pada Gaara yang pernah menunjukkan jalan rahasia padanya.

'Baiklah, mari kita mencari udara segar'

***

"Kau yakin akan membiarkan Gaara melakukan tugasnya?"

Naruto menatap bingung Sasuke yang terlihat gusar di hadapannya. Mereka sudah bersahabat cukup lama dan Naruto tahu betul, apa yang tengah menganggu pikiran lelaki di hadapannya ini.

"Sasuke"

"Hn"

Naruto menghembuskan nafasnya gusar. Sejujurnya ia tidak tahu harus bicara apa. Terlalu rumit.

"Apa kau sudah memberitahu Sakura tentang Karin"

"Aku tidak berpikir bahwa itu perlu"

Naruto menganga. Wah, Uchiha satu ini benar-benar.

"Kau tidak bisa mendekati Sakura, lalu pergi begitu saja tanpa mengatakan apapun" decak Naruto kesal.

Sasuke mengernyit.
"Aku tidak akan pergi kemana-kemana. Hanya berfokus pada kehamilan Karin. Apa yang kau pikirkan?" Ia mendengus melihat sikap Naruto yang sedikit panik.

"Kau... Apa kau sama sekali tidak memikirkan perasaan Sakura sama sekali?"

"Yang Mulia..." Sela Sasuke menatap Naruto dengan raut wajah terbilang serius. "Aku tidak akan pernah bisa memilikinya, begitupun dia"

Naruto terdiam. Matanya tetap terarah pada wajah Sasuke yang datar. Lelaki itu memalingkan wajah darinya.

Naruto tahu apa yang ada di hati Sasuke. Sasuke sesungguhnya memiliki perasaan serakah. Lelaki itu pasti ingin memiliki Sakura. Tetapi, takdir Sakura yang terlahir sebagai Miko merupakan jurang besar. Terlebih Sasuke memiliki Karin di sisinya.