Chapter 26

446 65 5
                                    

Karin mengetuk pelan pintu besar di hadapannya. Keningnya berkerut dalam saat tak menemukan balasan dari ketukannya yang ketiga.

Perlahan ia mendorong pintu. Memasuki ruangan besar yang menguarkan aroma cherry segar.

Mengedarkan pandangannya setelah memasuki ruangan itu lebih dalam. Ruby nya menemukan objek gadis bersurai merah muda yang berdiri di depan cermin.

Karin hendak mendekatinya saat netranya menemukan kejanggalan.
Manik Ruby nya membola kaget. Sedikit menutup mulut dengan tangan kanannya saat mendapati sekujur leher dan dada sang Miko dipenuhi tanda merah keunguan.

Kiss mark

Karin membuang wajahnya dengan cepat. Hatinya berdenyut kala pikiran mulai berkecamuk.

Hanya Sasuke Uchiha yang dapat melakukan itu.

Entah apa yang terjadi semalam di antara keduanya, hingga Sasuke memutuskan untuk pergi sesegera mungkin menjaga perbatasan kerajaan.

Tentu saja, keputusannya itu di setujui oleh Yang Mulia raja. Sasuke bahkan tidak menanyakan apa keputusan Karin.

"Ah, Karin-san"

Deg

Karin menoleh cepat pada sosok Sakura yang menatap dirinya penasaran. Ia hanya mampu tersenyum canggung pada gadis itu.

"Aku kemari untuk memeriksa kesehatanmu, atas perintah Yang Mulia Raja"

Sakura mengangguk.

Karin menyodorkan diri untuk membantu Sakura mengenakan pakaiannya. Sesekali jemarinya bersentuhan pada kulit halus sang Miko.

"Tidakkah kau membenciku"

Tangan Karin terhenti untuk sejenak, sebelum kembali membantu menyisir rambut Sakura. Ia bisa merasakan tatapan bersalah gadis itu.

Senyum getir menghiasi wajah Karin. Toh, ia tidak perlu menutupi apapun. Hampir seluruh penghuni istana mengetahui rumitnya hubungan mereka.

"Aku lebih membenci diri sendiri, ketimbang orang lain" balas Karin. Ia meraih jepit rambut di meja nakas, dengan telaten memasangnya di kepala Sakura.

"Seharusnya, aku tidak berada di antara kalian" gumam Sakura lirih. Namun, Karin mendengar itu dengan jelas.

"Jika begitu. Akulah yang bersalah. Posisiku sebagai istri Sasuke Uchiha, menghalangi perasaan cinta kalian berdua" ujar Karin dengan raut datar.

Ruby dan Emerald bersinggungan.
Keduanya terdiam cukup lama.

"Sasuke beruntung memilikimu" puji Sakura terdengar tulus di telinga Karin.

Senyum tipis tersungging di sudut bibir wanita bersurai merah itu.
"Sayangnya, keberuntunganku tidak membuat Sasuke bahagia"

Sakura mendongak, menatap Karin di melalui kaca.
"Mungkin jika aku tidak ada, Sasuke bisa mencintaimu. Mungkin juga..."

"Sakura-sama" potong Karin sedikit keras. "Aku benci mengakui ini. Tetapi, ada atau tidaknya dirimu, Sasuke tetap tidak akan mencintaiku"

Karin bersungguh-sungguh. Pada kenyataannya itulah kebenaran yang sesungguhnya.

Dia telah menghabiskan masa kecil maupun remaja dan dewasa bersama pria Uchiha itu. Namun, tak satupun kedekatan mereka membuahkan cinta.

Ia akui Sasuke cukup memberinya kasih dan sayang. Namun itu, hanya sebuah tanggung jawab. Demi Klan dan demi kerajaan.

Ia terluka saat melihat tanda merah di hampir sekujur tubuh Sakura. Sementara Sasuke, tidak pernah sekalipun menandainya. Kebutuhan biologis yang mereka lakukan hanya demi keturunan.

Hear MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang