Setelah seminggu akhirnya Aleta dan Vino pergi bersama ke sekolah, sebenarnya itu adalah kemauan Aleta dan Vino menerima nya. lkarena alasan gadisnya yang cukup logis yang di mana Aleta ingin menyelesaikan segala urusannya dengan Alvaro, meskipun Aleta hanya bertemu kedua orang tua Alvaro dan bukan Alvaronya langsung di karenakan Alvaro yang masih belum bisa menerima keputusan Aleta ini.
Pagi hari tepat pukul 07:00 SMA Nusantara Di gemparkan dengan kedua remaja berbeda jenis yang baru saja memasuki area parkiran sekolah,banyak siswa siswi yang tidak menduga bahwa kedua remaja itu akan saling berboncengan.padahal sebelumnya mereka tidak pernah terlihat akrab sekalipun, tetapi kenapa hari ini begitu dekat bahkan terlihat seperti sepasang kekasih karena mereka melihat Vino yang sedang membantu Aleta melepaskan helmnya.
" Vin kok gue berasa jadi seleb ya, gila dari masuk gerbang sampe udah di parkiran masih aja di pelototin anak- anak Nusantara" ucap Aleta dengan melihat sekelilingnya
" iyalah heboh kan Lo di bonceng orang ganteng" celetuk Vino dengan pedenya tapi dengan wajah yang datar
" anjir Vin Lo kenapa jadi narsis dah" Aleta melongos mendengar ucapan Vino barusan, Tidak ini bukan Vino yang seperti biasanya
" Pede depan pacar gue gapapa kali" ucap Vino menyunggingkan senyuman kecil di bibirnya yang di mana membuat Aleta semakin cengo
" Vin tadi ke sini udah makan kan? lo ga sakit kan? apa tadi kepentok tembok apa gimana sih?" Ucap Aleta dengan menempelkan telapak tangannya pada kening pria yang menjulang tinggi di depannya ini
Vino yang melihat Aleta seperti itu hanya terkekeh pelan,lalu dengan santainya dia menggapai tangan Aleta yang masih bertengger di keningnya, menggenggam erat tangan yang berukuran kecil di bandingkan tangannya itu
"gue ga sakit " Vino menatap intens Aleta yang membeku membalas tatapan Vino yang cukup menghunus itu
" Cuman bahagia aja karena pada akhirnya milik gue kembali lagi ke gue" lanjut Vino melepaskan genggamannya lalu di lanjutkan dengan mengelus Surai Aleta.
Aleta merasa kakinya berubah menjadi jelly Gadis itu hampir terjatuh untung saja sang pacar dengan sigap menahan pinggang nya.
" hey kenapa? kita pulang kalau lo sakit " giliran Vino yang mengecek kening Aleta takut kalau gadisnya itu demam.
"Ga sakit bego! gue tuh salting Vino elbarac, rese tau ga Lo, ih!"
CTAKKK!!
" aww!! kening gue kenapa di sentil monyet" heboh Aleta sambil mengelus kening nya.
"ngomong kasar sekali lagi hm?"
" Eh hehe, sorry kelepasan Vin" ucap Aleta dengan kekehan memelasnya,seram juga njirr kalau ni orang marah.
" jangan di ulangin lagi" tutur Vino mengelus bekas di mana dia menyentil kening Aleta tadi
" iya,udah ah gue kekelas ya" gadis itu tidak tahan berlama lama di dekat Vino,bisa diabetes dia nantinya,apalagi pagi ini kekasih nya itu memakai jaket kulit berwarna hitam dengan memakai topi.astaga kadar kegantengannya kenapa semakin bertambah saja dan itu cukup membuat Aleta tantrum tidak jelas melihatnya.
" gue anter " ujar Vino menggandeng lengan Aleta tanpa menunggu persetujuan dari sang pemilik lengan tersebut
sementara Aleta hanya bisa pasrah saja saat Vino sudah mulai berjalan memasuki koridor sekolah, toh kalau dia menolak juga pasti Vino tidak akan menggubrisnya,Aleta cukup tahu bagaimana sikap Vino yang baru ini yaitu pemaksa!
Sepasang kekasih itu berjalan dengan santai meskipun banyak tatapan aneh dari para siswa siswi yang menatap keduanya tetapi berbeda dengan pria yang berjalan dengan cepat menuju ke arah Aleta dan juga Vino dengan tatapan yang menghunus tajam kedua sejoli di depan sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
What Gue Antagonis!!(Slow Update)
Teen Fiction"Kenapa? Aleta lo buly Cindi haa!!" "Karna gue ga suka liat lo peduli ama dia" "Wajar gue peduli sama dia bangsat" "Karena dia pacar gue!!" " terus lo anggap gue apa ? Al" Tanya Aleta dengan sesegukan. "Lo cuman cewe pengganggu ,murahan ,dan Tukan...