setelah drama panjang tadi akhirnya Aleta dan Vino kini sudah berada di warung seblak yang ada di pinggir jalan.
hanya membutuhkan waktu sekitar lima belas menit untuk sampai ke taman yang biasanya Aleta kunjungi,baik itu hanya untuk membaca novel atau sekedar membeli jajan saja,gadis itu pasti selalu melakukannya di taman ini.
"aku yang pesanin,kamu di mobil aja Ta"ucap Vino dengan melihat para pedagang kaki lima melalui jendela mobil lalu menoleh ke arah Aleta.
"aku,aja yah, yang pesan " Aleta sudah tahu,kalau kekasihnya ini yang memesankan, pasti tanpa level berapa pun.dan pasti rasa seblaknya akan terasa lebih manis. karena tidak ada tambahan cabe rawit.
"janjinya, tadi, apa hm?"tanya Vino tersenyum lembut dengan mengelus surai gadisnya.
"hm yaudah... aku tunggu di mobil,tapi pakein cabe yah, empat aja deh"Aleta masih menawar,ingat seblak tanpa cabe mana enak.
"iya sayang "Vino mengiyakan dengan menghela napasnya,tak apa hanya empat cabe saja.masih di batas wajar.
"tunggu yah? jangan keluar,aku galama" setelah mengatakan itu,Vino kemudian langsung keluar dari mobil.kemudian berjalan ke tempat penjual seblak yang ada di sebrang jalan sana.
Aleta yang di tinggal kan di mobil, pun hanya memperhatikan kekasihnya yang sedang menunggu pesanan seblaknya di buat.lelaki itu terlihat berdiri di depan gerobak,dan bahkan tak merespon seorang gadis di sebelahnya yang sempat curi curi pandang untuk melihatnya.
gadis itu tersenyum haru,beginikah rasanya dicintai secara tulus dan memiliki kasih sayang yang setara, dirinya sangat bersyukur bisa memiliki Vino di hidupnya.
gadis itu bahkan sudah meneteskan air matanya,dulu dirinya tak pernah di perlakukan seperti ini oleh mantan tunangannya.Alvaro, lelaki brengsek yang tak ingin lagi dirinya sebut,merasa menyesal. bahwa dulu kenapa dirinya sangat mencintai lelaki yang bahkan selalu berkata kasar, ringan tangan dan juga sampai menyelingkuhinya di depan matanya langsung.
"hei kenapa nangis, sayang"karena sibuk melamun Aleta tak menyadari kalau sekarang Vino sudah berada dalam mobil.
bukannya menjawab Vino atau berhenti menangis,Aleta malah semakin menangis tersedu-sedu.
"mikirin apa hm"Vino mendekat membawa gadisnya kedepannya, mengelus surai Aleta dengan lembut.
"makasih yah"Aleta mengeratkan pelukannya pada kekasihnya.dirinya sudah berhenti menangis.
Vino yang mendengar itu segera melepaskan pelukannya,lalu menatap gadisnya,dan terlihat masih ada sisa bercak air mata di wajahnya.
"anything for u" suara deep voice itu mengalun indah di telinga Aleta.
tangannya terangkat untuk mengusap wajah Aleta, membersihkan sisa air mata itu,lalu mengecup kedua pipi gadisnya yang terlihat semakin tembem dan kini sudah memerah.sangat menggemaskan.
"seblaknya di anggurin,sayang?"Vino menatap sebungkus seblak yang dia letakkan di dashboard mobil tadi.
Aleta yang mendengar ucapan Vino pun terkekeh kecil,gadis itu memperbaiki cara duduknya lalu mengusap pelan wajahnya.
"kita makan di sini aja yah? kayaknya seru deh"
"yaudah,aku cari parkiran"setelah mengucapkan itu Vino menyalakan mesin mobilnya lalu mengarahkan mobilnya ke tempat yang lebih jauh dari jalanan yang ramai tadi.
..............
setelah memakan seblak tadi kedua pasangan itu tidak langsung pulang, melainkan menuju ke mall.atas permintaan Vino yang ingin lebih lama menikmati waktunya bersama gadisnya.dan kini mereka sedang berada di sebuah toko buku yang berada dalam mall.Aleta yang meminta untuk ke sini dulu, karena gadis itu ingin membeli novel yang baru saja terbit dan itu adalah novel yang sangat dia tunggu tunggu untuk terbit.
"Vin bagusan yang ini apa ini?"Aleta mengangkat dua novel yang kini sangat menarik di matanya, padahal dia sudah mengambil novel yang dia tunggu terbit, tetapi malah lapar mata untuk memilih yang lain juga.
"beli aja dua duanya"Vino yang tidak mengerti akan dunia pernovelan pun hanya menjawab seadanya.namun dia tau gadisnya ini sangat menggemari novel makannya dirinya menyarankan untuk membeli keduanya saja.
"eh... jangan deh,satu aja,yang ini aja"Aleta meletakkan kembali Novel yang bersampul biru dan mengambil yang novel yang berjudul sebelum berpisah.
kemudian gadis itu berjalan ke kasir dengan membawa dua buah novel.lalu meletakkannya kepada sang kasir,namun dirinya dibuat kaget kala melihat novel bersampul biru yang dia letakkan pada rak tadi malah ada di depannya.
"yang ini juga"Vino mengatakan itu pada sang kasir setelah meletakkan novel tadi,lalu
menoleh pada Aleta yang juga menatapnya dengan bingung."kok di ambil"Aleta menatap novel yang sudah di scan oleh mba mba kasir.
"kamu suka"Vino menjawab sembari menyerahkan kartu kreditnya untuk membayar novel yang kini sudah selesai di scan.
"eh,mba pake kartu ini aja"Aleta ingin mengambil kartu kredit Vino dari mba kasir dan ingin menyerahkan kartunya akan tetapi di tahan oleh kekasihnya.
mba kasir yang melihat aksi kedua pasangan itu pun di buat bingung, menatap keheranan pada Aleta dan juga Vino.
"jadi ini yang mana kartunya yang mau di gesek?"tanya mba kasir dengan ramah.
"ini"Vino menjawab cepat,lalu mengambil kartu Aleta dan menyimpannya kembali pada tas sang empunya.Aleta pun di buat melongo,gadis itu lalu menghela napasnya.
"ini kak, terimakasih sudah berbelanja di toko kami,mampir kembali yah kak."mba kasir menyerahkan tote bag yang sudah berisi novel ke arah Vino.
"iya, terimakasih kembali kak"Aleta menjawab dengan tersenyum sembari mengambil tote bag itu lalu menarik Vino untuk pergi dari sana.
"sekali kali aku yang bayar jangan kamu terus,kenapa juga pake senyam senyum segala depan kasir tadi sih"Aleta menggerutu dengan raut wajah yang kini sudah memerah karena kesal,akan tetapi tetap bergandengan dengan Vino.
"cemburu hm"Vino menatap Aleta dengan tersenyum
Aleta hanya terdiam saja akan tetapi wajahnya masih terlihat kesal.
"sayang"Vino menghentikan langkahnya dan otomatis membuat Aleta berhenti juga.
"amour"Vino mendekat lalu mengucap pelan tepat pada kuping Aleta dengan mengelus pipi Aleta.
Aleta seketika membeku,masih mencerna apa yang baru saja di ucapkan Vino padanya.
"Every time i see you, i fall in love all over again."tepat setelah mengucapkan kata terakhir Vino mengakhirinya dengan mencium pipi gadisnya,dia bahkan tak memperdulikan orang yang berlalu lalang di sekitarnya.
dia seolah mempertegas pada orang orang bahwa Aleta adalah miliknya,lelaki itu tersenyum miring menatap lelaki yang berdiri di ujung sana.rivalnya yang sedari tadi membututi dirinya dan juga Aleta sejak memasuki mall ini.
.................Hi, apakabar?
jangan lupa vote yah!!
Babay
KAMU SEDANG MEMBACA
What Gue Antagonis!!(Slow Update)
Genç Kurgu"Kenapa? Aleta lo buly Cindi haa!!" "Karna gue ga suka liat lo peduli ama dia" "Wajar gue peduli sama dia bangsat" "Karena dia pacar gue!!" " terus lo anggap gue apa ? Al" Tanya Aleta dengan sesegukan. "Lo cuman cewe pengganggu ,murahan ,dan Tukan...