setelah pulang sekolah Aleta kini sedang menyiram tanaman yang ada di taman rumahnya yang terletak tepat di samping garasi dan langsung berhadapan dengan gerbang rumahnya.
gadis itu terlihat sedang asik sendiri bahkan sesekali berbicara dengan tanamannya.
"strawberry cepat matang dong loh, gue udah ga sabar pengen manen lo"
Gadis itu kemudian mengambil posisi jongkok di hadapan stroberi itu.lalu mengambil daun yang jatuh tepat di atas pohon strawberry.
"nakal banget sih! ini daun, ngotorin strawberry gue... issshhh"gadis itu menggerutu dengan wajah yang di kembungkan.
tanpa dia sadari seorang anak laki laki sudah berdiri dari tadi di belakang nya sambil menahan gemas melihatnya kelakuannya.
"oh daunnya nakal yah"setelah tidak tahan dengan kelakuan gadisnya, akhirnya Vino mengeluarkan suara nya.
"Vino?sejak kapan di sini heh" Aleta yang kaget mendengar pun segera berdiri dan berbalik menghadap Vino
"dari kamu ngomelin taneman " Vino menahan kedutan di sudut bibirnya.
"ga bilang kalau mau kesini"Aleta merasa malu karena kedapatan berbicara dengan tanamannya.
Wajah gadis itu bahkan sudah memerah seperti strawberry nya.
"sengaja sih...mau liatin kamu ngomelin taneman soalnya" Vino yang tidak tahan pun mulai mengacak ngacak pucuk rambut Aletanya.
"ihhh udah,ga usah di bahas"Aleta mengambil tangan Vino yang ada di kepalanya lalu menariknya untuk masuk kedalam.
Aleta membawa Vino untuk duduk di meja pantry yang ada di dapur.
"kamu mau dibikinin minum Vin?"tanya Aleta
"mau sayang" Vino tersenyum kala memperhatikan Aleta saat sedang membuat minuman untuk mereka berdua.
alasan Vino tersenyum karena lelaki itu membayangkan bagaimana kalau Aleta menjadi istrinya. pasti dia akan melihat nya di dapur setiap hari hanya untuk membuatkannya sesuatu.
Aleta membawa dua gelas smoothies mangga yang sudah selesai dia buat ke meja pantry.
"kenapa kamu ?senyum senyum sendiri "tanya Aleta keheranan kala mendapati Vino yang semakin melebarkan senyumnya saat dirinya tanya.
"sayang target kamu nikah umur berapa?"bukannya menjawab Vino malah kembali bertanya sambil meminum smoothies mangga itu.
"umm kalau udah selesai kuliah terus kerja,mungkin" jawab Aleta secara gamblang merasa aneh dengan pertanyaan lelaki didepannya ini.
" lulus SMA nikah sama aku " Vino tidak tahan kalau harus selama itu, dirinya ingin memiliki Aleta sepenuhnya.
Aleta yang mendengar itu pun membulatkan matanya dengan mulut yang masih meminum smoothies,lalu segera gadis itu menaruh kembali smoothies yang ada di genggamannya.
"heh..ngga boleh bercanda, kalau ngomongin soal pernikahan, Vino"
"siapa yang bercanda"
"emang kamu serius sama aku " Aleta kali ini serius sekali mengamati raut wajah pacarnya.
"dua rius sayang,aku macarin kamu yah buat dinikahin lah"Vino terkekeh geli melihat wajah Aleta yang kini sudah memerah.
"aduh kamu ngawur nya kejauhan"celetuk Aleta menutupi kegugupannya.
"yaudah ayo"
"ayo apa?" Aleta tetap saja lemot mengerti ucapan Vino, pasalnya lelaki ini kalau ngomong suka sepotong sepotong.
"KUA"
" iihh Vino..."Aleta berdiri dari duduknya,lalu memukul mukul pelan dada bidang lelaki jangkung yang sayangnya adalah kekasihnya.
Vino lantas terkekeh tak menghempaskan pukulan Aleta tetapi malah menggenggamnya.
"udah,tangan kamu sakit nanti"lengan Aleta kemudian ia usap usap.
"mana ada sakit"Aleta jadi menghangat kembali kala mendapat perlakuan seperti ini.
Vino tak menggubris ucapan Aleta barusan,justru dirinya malah terus mengusap tangan Aleta dengan memandangi wajah Aletanya.
"Vin " panggil Aleta kala mereka hanya terdiam selama beberapa menit. dengan Vino yang masih sibuk mengelus tangannya.
"kenapa hm?" Vino memperhatikan Aleta yang seperti sedang ingin mengatakan sesuatu.
"jajan seblak yuk "seru Aleta terdengar sangat riang, Karena dirinya membayangkan betapa nikmatnya memakan makanan yang sudah lama tak ia makan. di karenakan bundanya membatasinya untuk jajan sembarangan di luaran sana.
"ga"
"loh kok ga sih,aku kepengen banget loh makan seblak"Aleta memanyunkan bibirnya kedepan berharap Vino akan luluh.
"mau banget hm"Vino tersenyum kecil melihat tingkah laku gadisnya ini, sangat menggemaskan.
"iya... boleh yah ,yah"Aleta menggoyang goyangkan lengan kekasihnya masih dengan ekspresi wajah yang sudah kembali ceriah.
"minta bibi aja yang buatin yah,ga usah beli di luar ya sayang"Vino kali ini berusaha membujuk Aleta,dia tau makanan itu sangat tidak higienis dan apalagi dengan level kepedasannya. dia tidak ingin mengambil resiko kalau nanti gadisnya akan sakit perut
"umm ga seruh dong...aku pengennya beli di luar, makan berdua sama kamu"gadis itu menggembung kan wajahnya menatap Vino dengan kesal.
"yaudah di luar,tapi level satu aja,oke?"
"yah mana enak Vin kalau ga pedes"Aleta masih berusaha membujuk lagi kali ini dia sangat kesal,mana enak seblak kalau ga ada pedas pedasnya coba.
"level satu atau ga beli sama sekali"Vino menekan kata katanya tetapi dengan intonasi yang masih lembut agar gadisnya tak merasa dibentak.
"oke fine!level satu" Aleta melirik sinis pada kekasihnya itu yang sialnya malah terkekeh tengil.
"oh marah,yaudah ga jadi pergi"
sialan sekali makhluk satu ini Aleta sudah nurut malah bikin tambah kesel,ingatkan Aleta jika dia harus memiliki kesabaran menghadapi makhluk jangkung kesayangannya ini.
"eh ga marah ko"Aleta dengan keterpaksaan pun memasang senyum termanisnya.
"kiss dulu sayang"tanpa menunggu persetujuan Aleta, Vino langsung mencium bibir gadisnya dengan menangkup wajahnya.
"cup"
"cup"
"cup""iiihh belum aku iyain juga udah nyosor aja"Aleta kesal tetapi tetap membiarkan kekasihnya mencium wajahnya.
"kamu gemesin soalnya"Vino mencubit pelan wajah tembem Aleta yang masih menggembung itu
Aleta hanya merotasikan matanya, meskipun Vino sudah sering memperlakukan nya secara special tetapi dirinya masih belum terbiasa.sehingga dia akan selalu merasa salah tingkah.
"cup"
"Vino kok dibibir juga sih...kalau ada yang lihat gimana coba"gadis itu panik dan melihat ke segala arah dan untungnya sedang tidak ada siapa siapa di ruangan ini.
"hm..gapapa biar dinikahin."Vino hanya tersenyum menanggapi kepanikan gadisnya itu.
"ngomong nya!!Vino iih!!..." Aleta langsung saja memukul lengan kekasihnya itu dengan kesal sekaligus salah tingkah.
dan yang di omeli malah tertawa renyah, membiarkan gadisnya meluapkan kekesalannya dengan memukul lengannya.
hi, apakabar?
Vote jangan lupa yah!!
Babay
KAMU SEDANG MEMBACA
What Gue Antagonis!!(Slow Update)
Teen Fiction"Kenapa? Aleta lo buly Cindi haa!!" "Karna gue ga suka liat lo peduli ama dia" "Wajar gue peduli sama dia bangsat" "Karena dia pacar gue!!" " terus lo anggap gue apa ? Al" Tanya Aleta dengan sesegukan. "Lo cuman cewe pengganggu ,murahan ,dan Tukan...