Bagian-26

3K 69 2
                                    

" Vino" Aleta memanggil lelaki yang duduk di sampingnya tanpa menoleh,dengan pandangan yang menatap indahnya lautan biru dengan matahari yang sudah berwarna jingga di ujung sana.

" kenapa hm?" jawab Vino yang kini sibuk membersihkan kaki Aleta yang di penuhi pasir pantai.lelaki itu kemudian mendongak setelah di rasa kaki Aleta tak  lagi terdapat pasir.

" sunset nya cantik yah" gumam Aleta dengan tersenyum hangat menatap warna jingga di ujung lautan luas sana.

" iya, tapi perempuan di samping aku lebih cantik dari dia" Vino hanya menatap perempuan di depannya yang kini hanya memakai dress selutut dengan bermotif bunga dan di lapisi dengan gardigan rajut berwarna sama seperti dress-nya yaitu cream.

"kamu kok bisa gini sih Vin ?" tanya Aleta dengan kening mengkerut.akan tetapi rona merah di pipinya tidak bisa berbohong bahwa ia kini merasakan salah tingkah.

" gini gimana cantik?" Vino yang balik bertanya menatap dalam mata gadisnya sambil sesekali merapikan rambut Aleta yang beterbangan menutupi wajahnya.karena tertiup oleh angin.

" kenapa bisa jadi buaya kek gini sih" Aleta mulai merapatkan gardigan nya karena sedikit merasa dingin.

" padahal buaya hewan yang setia loh, seumur hidupnya dia cuman setia sama satu betinanya.tapi kenapa orang orang nyebut cowok cowok playboy pake buaya" terang Vino yang kini sudah melepaskan jaketnya lalu memakaikannya ke tubuh Aleta.

" iya sih. aku udah pake gardigan loh padahal,kamu aja yang make" Aleta yang ingin melepaskan jaket itu menjadi tertahan kala Vino malah mengancingkan jaket itu.

" kamu lebih butuh.aku bisa uring uringan kalau ngeliat kamu sakit" pengakuan Vino kali ini benar benar membuat Aleta ingin menonjok wajah datar lelaki itu tanpa beban setelah berkata seperti tadi.

gak tahu apa Aleta saat ini mati matian menyembunyikan rasa salah tingkahnya yang ingin berteriak kencang.

"diem! kamu gak usah ngomong" Aleta membekap mulut Vino kala lelaki itu ingin kembali bersuara.

Vino terkekeh geli, sebenarnya dia tahu bahwa Aleta sedang salah tingkah. hanya saja dia suka ketika melihat wajah itu memerah karena dirinya.

" ga usah ketawa,ga lucu" Aleta sudah melepaskan tangannya dari membekap Vino tadi.

" ini kamu lucu"  ujar Vino mengacak rambut Aleta

" iiih Vino, astaga!!" Aleta yakin pipinya pasti sudah di penuhi rona merah.maka dari itu dia menutupinya dengan telapak tangannya.

dasar pipi murahan denger dia ngomong gitu doang udah merah aja.maki Aleta dalam hatinya.

Vino kembali terkekeh geli melihat gadisnya.lelaki itu kini mendekat dan  membawa Aleta kedekapannya.

membenamkan wajah Aleta di dada bidangnya.membiarkan gadis itu untuk tenang.

sementara Aleta kini sudah memeluk erat tubuh lelakinya.membiarkan wajahnya di dada bidang Vino dengan menghirup aroma parfum Vino yang cukup menenangkan.

" Vino aku ngantuk" gadis itu mendongak menatap Vino dengan wajah yang sayuhnya. usapan di punggungnya mampu membuatnya merasakan ngantuk.

"tidur aja " mengetahui gadisnya mengantuk,membuat Vino tak berhenti mengelus punggung Aleta.

"kita pulang aja kalau gitu, nanti aku ketiduran di sini lagi."Aleta berusaha menahan rasa kantuknya.

"ga papa tidur aja,aku yang angkat kamu ke mobil nanti" Vino sebenarnya masih ingin berada di posisi ini.dia nyaman kala Aleta berada dalam dekapannya.

"kamu yang maksa yah" Aleta sudah pasrah,gadis itu kini sudah menutup matanya menikmati elusan di punggungnya yang tidak berhenti sedari tadi.

Vino hanya tersenyum tanpa menanggapi ucapan kekasihnya.sampai di mana dia merasa bahwa nafas Aleta sudah teratur, yang menandakan gadis di dekapannya ini sudah tertidur pulas.

Vino sedikit menunduk menatap wajah Aleta yang terlihat polos tanpa make up.
memiringkan sedikit tubuh Aleta ke samping, membuat kepala Aleta kini berada di lengannya.

lalu mengecup lama kening gadisnya dan di lanjut dengan mengecup mata,hidung serta yang terakhir yaitu bibir yang berwarna pink alami tanpa tambahan lipstik atau apapun itu.

" good night my sunshine" Vino kembali mengecup lama bibir yang membuatnya candu setiap saat ingin rasanya menyentuhnya.

membenarkan posisi Aleta kembali,lelaki itu kemudian tersenyum miring. menyadari bahwa sedari mereka sampai di pantai ini selalu di mata matai oleh seorang gadis yang begitu di kenalnya.

lalu kemudian berdiri dengan Aleta di gendongnnya,meninggalkan pantai yang menjadi saksi betapa cintanya Vino terhadap gadisnya.

sementara gadis yang duduk nyaman di pinggiran pantai, meremas kuat handphone yang berada di genggamannya

matanya berkilat marah, wajahnya memerah akibat terlalu emosi. sedari tadi melihat pemandangan kedua remaja yang begitu romantis begitu mengganggu pandangannya.

..................










hi, apakabar?

jangan lupa tekan tombol votenya ya.

nantiin part selanjutnya yah.
babayyy...






What Gue Antagonis!!(Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang