Bagian-29

465 20 0
                                    

"Arrghhh"Alvaro terus menerus memukul kuat samsak yang sudah terombang ambing di depannya, seolah olah samsak itu adalah orang yang membuatnya kesal.

"bodoh!Lo bodoh "puas meninju samsak yang kini sudah sobek, Alvaro kemudian berjalan ke pojok ruangan lalu duduk bersandar pada dinding.

"Aleta, kenapa gue baru sadar sekarang Ta"lelaki itu menerawang kedepannya menatap kosong dinding di depannya. seakan dirinya berbicara dengan Aleta.

Pria itu mulai mengingat bagaimana dulu dirinya memperlakukan Aleta,membentak, bermain fisik pun tak segan dia lakukan pada Aleta.berselingkuh terang terangan pun dia lakukan.

"Ta maaf,gue sayang Lo Ta, dan itu udah dari dulu."Alvaro sebenarnya mempunyai perasaan yang sama terhadap Aleta sedari lama,namun semakin lama gadis itu semakin terlihat menjengkelkan kala terus mendekatinya tanpa tahu tempat.membuly gadis gadis yang berdekatan dengannya dan itu membuat Alvaro risi akan sikap Aleta.dan puncak kemarahannya kala Aleta membuly Cindi si gadis yang terlihat sangat lemah lembut di matanya,makasih dari itu Alvaro memilih melindungi Cindi dengan menjadikannya kekasih atas rasa kasihan dan rasa ingin melindunginya dari Aleta tanpa ada rasa cinta.

"maaf sayang"lelaki itu menundukkan kepalanya, mengingat kejadian tadi,di mana dirinya melihat betapa bahagianya Aleta bersama Vino saat sedang di mall.
...................
"Vino aku boleh naruh boneka ini di sini?"Aleta bertanya pada Vino yang masih fokus menyetir mobilnya.

"boleh sayang"lelaki itu menoleh, menyipitkan matanya dengan raut wajah bingung.

"Barbie?"Vino bertanya dengan lembut meskipun sedikit terganggu dengan boneka Barbie dengan pakai warna biru dan rambut yang di kepang,kalau tidak salah nama Barbie itu adalah Elsa.

"iya,lucu kan"Aleta dengan riang menunjukkan boneka Barbienya yang terdiri dari empat buah dan berukuran kecil yang nantinya akan dia simpan di dashboard mobil.

"iya"Vino tersenyum kala melihat gadisnya sangat gembira hanya dengan Barbie itu,tak rela jika dirinya menolak keinginan gadisnya.

setelah 10 menit berkendara kini mobil Vino memasuki area parkiran sekolah yang sekarang menjadi pusat perhatian beberapa murid yang berlalu lalang.

Aleta menyipitkan matanya setelah turun dari mobil. ia melihat gadis dengan rambut di urai yang kini mengikuti langkah kepala sekolahnya.

Vino yang melihat Aleta pun ikut menoleh untuk melihat apa yang Aleta perhatikan tadi.lelaki itu mengkerutkan dahinya lali terdiam beberapa saat.

"OMG Aleta...Vino,hari ini ada murid baru tau"suara melengking milik Risa membuat Aleta menoleh ke samping begitu pun dengan Vino yang ikut menoleh.

"heh Ris Lo kalau mau teriak, mending ke lapangan bola sana.sakit njir ni kuping"celetuk Citra menatap horor Risa dengan kesal.

"Toa diem"Alexa mengapit mulut Risa kala ingin berteriak lagi, sehingga membuat gadis itu mendengus mengerucutkan bibirku.

"ga usah monyong,makin mirip kek bebek Lo"Citra terkekeh geli melihat Risa yang hanya pasrah karena di pelototi Alexa.

"murid baru?"Aleta menghiraukan kelakuan temannya tadi.gadis ini terlihat penasaran akan murid baru yang barusan ia lihat.

"iya ta..murid pindahan dari luar negri.katanya sih, seangkatan sama kita, soalnya gue liat lambang bajunya tadi."Alexa menjelaskan dengan tangan yang sudah tidak mengapit mulut Risa lagi.

"kelasnya udah di tentuin?"tanya Aleta lagi dengan melirik Vino sekilas lalu menoleh lagi pada Alexa, dirinya merasa aneh dengan perubahan Vino yang sangat kentara.

"eum belum tau sih di kelas mana."jawab Alexa yang juga ikut melihat Vino sebentar dengan mengkerutkan dahinya.

"aku deluan yah "Vino mengusap pelan rambut Aleta lalu berjalan pergi dari sana.

What Gue Antagonis!!(Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang