BAGIAN-18

5.5K 151 3
                                    

menatap gadis di sampingnya
dengan tatapan penuh arti yang mana tatapan itu tidak dapat di artikan oleh Aleta ,meskipun dia sudah berusaha mencari makna tatapan itu
..............

setelah serangkaian acara itu selesai lebih tepatnya penyematan cincin yang baru saja di lakukan kedua pasangan itu

banyak tepuk tangan dan sorak sorakkan dari para tamu undangan yang menyaksikannya

akan tetapi berbeda dengan gadis yang sudah duduk anteng setelah penyematan cincin tadi , dia malah menciptakan raut kusut di wajahnya . siapa lagi kalau bukan Aleta

" bisa mukanya ga di tekuk" suara tegas milik Alvaro malah membuat wajah Aleta semakin mengkerut

" suka-suka gue !muka- muka gue , kenapa lo yang sewot" ketus Aleta dengan menggerlingkan matanya malas

"bisa aneh , kalau mereka ngeliat muka lo" ujar Alvaro menghembuskan nafasnya jengah
dengan bersandar di kursi

" biarin! biar pada tahu kalau gue terpaksa tunangan "

" ga boleh gitu " Alvaro seketika menegapkan duduknya kembali

" emang kenyataan ! " ujar Aleta dengan menghela napasnya lelah akan hari ini , di mana dia harus kembali bertunangan dengan mantan tunangannya . sebenarnya niat hatinya tadi ketika ingin menyematkan cincin dia akan kembali berulah membatalkannya namun dia urungkan ketika melihat raut bahagia kedua orang tuanya yang amat terlihat bahagia.

" mau di jelasin sekarang" tanya Alvaro

" iya "

" tapi gak di sini "

" terus?"

" ikut gue" Alvaro menarik lengan Aleta menuju kolam renang yang memang terlihat sepi
karena acara sudah selesai

mereka duduk di gazebo yang berada di pinggir kolam itu ,
mereka duduk saling berhdap-hadapan

" jelasin" pinta Aleta setelah di rasa mereka sudah duduk nyaman

" intinya di malam di mana lo batalin perjodohan kita , orang tua emang ngeiyain depan lo doang , mereka stuju batalnya perjodohan kita hanya depan lo doang namun pada kenyataanya mereka masih bertekat ngelanjutin perjodohan ini dan ya acara ini udah di susun dari juah - jauh hari ." jelas Alvaro berusaha setenang mungkin

" whay? ...... kenapa gue di bohongin ?" Aleta memalingkan wajahnya guna menghapus air matanya , pikirnya pada malam itu benar- benar sudah selesai tapi ternyata tidak, keputusannya hanya di anggap biasa saja oleh mereka orang tua Aleta dan juga Alvaro

Alvaro yang melihat itu mengulurkan tangannya menggenggam tangan Aleta , namun di hempaskan oleh gadis itu

" kenapa... hah?" Aleta berucap lirih dengan air mata yang terus mengalir

" hey ini yang terbaik buat kita" Alvaro membalikkan tubuh Aleta guna menatapanya

" your mouth kalau ngomong minta di cabein , ndasmu terbaik!" Ucap Aleta sudah mulai jengah akan kelakuan para orang tua yang seenaknya saja

"Ck" Alvaro berdecak pelan mendengar penuturan Aleta barusan tapi tangannya terus mengusap air mata Aleta lalu meangkup kedua pipi gadis itu

" ini kesempatan buat memperbaiki semuanya Ta , gue mohon kasih gue kesempatan kali ini " Alvaro menekukan lutunya ke lantai dengan menggemnggam kedua lengan Aleta

" bangun ga lo" Aleta yang tersadar pun langsung saja menarik- narik tangan Alvaro agar berdiri

" ga kalau lo ga kasih gue kesempatan" Alvaro yang masih mempertahankan posisinya

What Gue Antagonis!!(Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang