❀ 2 ❀

940 150 30
                                    

༻ Happy Reading ༺

Tandai kalo ada typo

෴෴෴෴

Dikelas XI IPA 3 keadaan sedang ramai dikarenakan free class. Ada yang sedang bergosip ria, tidur, main handphone, bernyanyi tidak jelas, dan kegiatan unfaedah lainnya.

Begitu juga yang dilakukan oleh Ara, Dinda dan Septi.

"Ara, lo kok tahan sih sama Kevin?" tanya Dinda.
"Iya Ra, kalo gue sih udah minta putus dari lama kali," sahut Septi.

Memang kedua sahabatnya tidak pernah merestui hubungan keduanya dari awal mereka dekat. Menurut mereka, Kevin itu terlalu menyayangi Sahila, dan mereka takut Ara akan dinomorduakan oleh Kevin.

Dan ternyata memang tebakan keduanya benar, Kevin terlalu sering memprioritaskan Sahila dibandingkan Ara, yang berstatus sebagai pacarnya sendiri. Karena itu, Kevin selalu membuat mereka berdua emosi atas tindakannya.

"Emang kenapa?" tanya Ara polos.

"Ih lo itu ya, lo terlalu baik tau," sebal Dinda.
"Masa lo gak cemburu gitu, Kevin lebih mentingin si nenek lampir?" lanjut Dinda.

Sedangkan yang ditanya hanya menghela napas bingung.

"Ya mau gimana lagi, Ara bingung tau," cemberut Ara.

"Ya lo ngomong kek sama Kevin, masa dia lebih mentingin Sahila terus, selalu loh ini Ra, SELALU!" emosi Dinda sambil berdiri dari duduknya.

"Udan Din sabar, sabar," ucap Septi sambil menarik Dinda agar kembali duduk.

Dinda tidak menjawab, dia hanya mendengus lalu mengelus dada menahan emosi.

"Ya udah lah, jangan bahas mereka berdua terus, bikin emosi," ucap Septi agar pembicaraan tentang Kevin berakhir.

"Mending bahas oppa oppa korea aja yuk," lanjut Septi.

✨✨✨

Bunyi bel pulang sekolah sudah berbunyi. Guru yang sedang mengajar pun mulai mengakhiri pelajaran kali ini.

"Baik anak-anak, sekian dulu pelajaran dari ibu, Assalamu'alaikum Wr. Wb," ucap Bu Dwi yang sedang mengajar di kelas XI IPA 1.

"Wa'alaikumsalam Wr. Wb. bu," jawab muridnya serempak.

Murid-murid kelas XI IPA 1 sudah berhamburan keluar kelas kecuali Kevin dan para sahabatnya serta jangan lupakan Sahila.

"Kevin, aku ikut kamu pulang ya, soalnya supir aku lagi nggak bisa jemput, ya, ya..." Sahila langsung menyerongkan tubuhnya kesamping begitu guru keluar dari kelas.

Mereka berdua memang duduk satu meja. Sedangkan Bayu duduk satu meja dengan Benji, dan Aska duduk dengan Arka.

"Em, gimana ya La, aku udah janji mau nganterin Ara, lain kali aja ya?" jawab Kevin menggaruk tengkuknya merasa bingung.

"Gimana kalo kamu dianterin temen-temen aku aja?" Kevin mencoba membujuk Sahila.

Mendengar jawaban Kevin, Sahila langsung cemberut, "Ih, nggak mau Kevin. Aku kan maunya sama kamu."

"Eh lampir! Kita juga ogah kali nganterin lo," sungut Bayu yang memang duduk dibelakang Kevin, sehingga dia mendengar semua pembicaraan kedua orang itu.

"Kevin, itu temen kamu nyebelin banget sih, masa aku dikatain lampir," Sahila dengan tingkah imut plus manjanya mengadu ke Kevin.

Sedangkan Kevin hanya melirik Bayu agar diam.

Tiara's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang