❀ 4 ❀

731 128 7
                                    

༻ Happy Reading ༺

Tandai kalo ada typo

෴෴෴෴

Pagi hari Minggu yang cerah kali ini, seorang gadis yang berwajah imut tengah duduk di teras rumahnya sambil menunggu seseorang.

Gadis imut itu adalah Ara yang kali ini sudah tampil cantik dan rapi menggunakan crop jaket warna abu-abu terang dan legging abu-abu gelap dipadukan dengan sepatu sneakers warna senada dengan atasannya.

Sementara untuk rambut, Ara lebih memilih mengucir kuda menyisakan beberapa helai yang tidak ikut dikucir menambah kesan manis pada wajah imutnya.

Setelah menunggu kurang lebih 20 menit, Ara akhirnya melihat mobil yang berhenti di depan pagar rumahnya. Itu artinya seseorang yang ditunggu akhirnya sudah sampai di depan rumah Ara.

Dan keluarlah seorang pemuda tampan yang sejak tadi ditunggunya. Pemuda
tampan itu terlihat sangat mempesona dengan tampilan hoodie maroon dan celana selutut hitam dipadukan dengan sepatu sneakers putih. Walaupun hanya menggunakan setelan yang sederhana, dia tetap terlihat sangat tampan.

Seperti yang sedang dipikirkan oleh Ara. Sedari tadi Ara tidak bisa mengalihkan matanya. Dia terlalu terpesona dengan melihat tampilan Kevin yang menggunakan baju selain seragam sekolahnya.

Walaupun Ara sudah sering melihatnya, tetapi dia selalu terpesona melihat ketampanan Kevin.

Tampan. Itulah tangkap Ara saat melihat Kevin datang. Sedangkan menurut Kevin, Ara terlihat sangat cantik dan manis serta imut secara bersamaan walaupun hanya menggunakan baju biasa.

"Hai, udah siap kan?" tanya Kevin.
"Ayo, keburu siang, nanti panas lagi." Kevin menggapai tangan kanan Ara untuk digenggam.

"Ayo!" Ara merangkulkan lengannya ke lengan kiri Kevin sambil tersenyum manis, yang membuat Kevin turut tersenyum.

✨✨✨

Sesampainya di taman dekat perumahan Ara, mereka berdua langsung melanjutkan mengelilingi taman dengan posisi selalu berjejer.

Saat keduanya berlari, mereka menjadi pusat perhatian. Bagaimana tidak? Visual mereka terlalu sayang untuk dilewatkan. Yang satu cantik dan imut, dan satunya terlihat tampan. Mereka juga selalu menebarkan senyuman satu sama lain.

Nafas keduanya terengah setelah kurang lebih 45 menit berlari mengitari taman tersebut.

"Kamu udah capek?" tanya Kevin sambil mengelap keringat di dahi Ara tanpa rasa jijik.

"Iya Kevin, Ara capek."
"Yaudah, kamu duduk disitu dulu ya, aku mau beli minum dulu" perintah Kevin sambil menunjukan bangku kosong di bawah pohon yang rindang.

Setelah Kevin berlalu meninggalkan Ara, gadis itu berjalan pelan ke bangku kosong yang ditunjuk Kevin tadi.

Kevin yang akan membeli minum terpaksa berhenti di tengah jalan untuk memeriksa handphonenya karena bergetar. Dan cowok itu melihat ada telepon yang masuk dari seseorang.

"Halo Kevin," panggil seseorang di seberang.
"Ya, halo Sahila, kenapa telfon?" tanya Kevin.

"Hm, Kevin kamu bisa kesini nggak? Aku lagi demam, tapi dirumah nggak ada siapa-siapa. Kamu mau kan temenin aku dirumah?"

"Kamu sakit?" kaget Kevin.
"Ya udah, aku kesana sekarang."

Kevin langsung mematikan sambungan teleponnya dan langsung berlari menuju mobilnya yang terparkir di depan taman. Ya, tadi Ara dan Kevin menggunakan mobil untuk menghemat waktu ke taman.

Tiara's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang