❀ 33 ❀

562 46 23
                                    

Yeayyyy, 5 part menuju ending nih👏

Aku bakal up lagi kalo komennya udah 35 dan vote 25

Jadi yang masih suka jadi silent reader
Tolong vote dong🙏🙏

༻ Happy Reading ༺

Tandai kalo ada typo

෴෴෴෴

Begitu bel istirahat berbunyi. Ara langsung berlari keluar kelas. Ara akan menghampiri kelas Kevin.

Dinda dan Septi yang melihat Ara berlari juga langsung mengikuti Ara.

Ara sudah sampai di depan kelas Kevin. Tapi karena guru yang mengajar belum keluar, jadi Ara masih menunggu.

Sambil menggigiti kuku tangannya, Ara berjalan mondar-mandir.

"Ish, gurunya lama banget sih." gerutu Ara.

"Huh, aduh Ra. Lo kenapa pake lari-larian segala sih." ucap Septi setelah sampai disamping Ara.

Sedangkan Dinda sudah duduk di kursi depan kelas sambil menormalkan nafasnya yang masih memburu.

Ceklek

Mereka bertiga tersenyum sopan menyapa guru yang baru keluar dari kelas Kevin.

Setelah guru itu keluar, Ara buru-buru masuk ke kelas Kevin.

"Kevin." panggil Ara yang masih diam di depan pintu.

Kevin yang sedang menutup buku tulisannya langsung menatap ke arah pintu.

Deg

"Ara."

Ara berlari ke arah tempat duduk Kevin. Dia juga melihat Sahila yang berdiri disamping Kevin.

"Sahila bisa minggir dulu nggak? Ara mau ngomong sama Kevin."
"Oke silakan." lalu Sahila menyingkir sambil tersenyum miring ke Ara.

Merasa pasangan itu butuh privasi, Aska segera mengusir teman sekelasnya yang semuanya sudah menatap ke satu arah.

"Kalian semua keluar." ucap datar Aska yang langsung dituruti semua orang walaupun sambil protes dengan bisik-bisik.

Setelah hanya ada mereka berdua. Ara mengambil satu kursi dan memindahkan ke samping Kevin.

Ara mendudukkan bokongnya di kursi itu, lalu gadis itu mengambil satu tangan Kevin.

"Kevin, foto itu boong kan?" tanya Ara pelan.

Melihat Kevin yang hanya diam, Ara mengeratkan genggaman pada tangan Kevin.

"Kevin jawab dong. Foto itu boong kan?"
"Iya kan, lagian Kevin nggak pernah pake cincin itu."
"Iya kan Kevin."

Mata Ara sudah memanas, "Kevin jangan diem aja dong. Jawab Ara Kevin!"

"Kevin, jawab!"

"Maaf Ra." ucap Kevin pelan sambil menunduk. Dia tidak berani menatap gadis di depannya.

"Ahaha, kok Kevin minta maaf sih. Pasti Kevin lagi prank Ara, iya kan?"

"Maaf Ra." sekarang gantian Kevin yang mengenggam tangan Ara.

"Kevin..." lirih Ara.
"Jadi maksud Kevin. Foto itu-... Foto itu bener? Bukan cuma editan?" tanya Ara terbata-bata.

Kevin hanya mengangguk dua kali.

"Sejak kapan?" lirih Ara.
"Kenapa Kevin tega banget sama Ara. Ara ada salah sama Kevin? Kalo Ara ada salah, Ara minta maaf. Tapi kenapa? Kenapa Kevin jahat banget. Hiks hiks..."

Tiara's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang