❀ 19 ❀

489 60 1
                                    

༻ Happy Reading ༺

Seperti biasa, tekan bintang di pojok kiri dulu sebelum baca ya😉

Komen dong, cuma komen "next" doang nggak papa kok
Biar aku tambah semangat

Tandai kalo ada typo

෴෴෴

Tet tet tet

"Eh, udah bunyi belnya, yuk ke kantin." ajak Dinda pada dua sahabatnya, sedangkan Lexa dan Sinta tadi sudah kembali ke bangkunya masing-masing.

"Ya udah, ayok.."
"Yuk.. " ucap mereka bersamaan.

Mereka bertiga berjalan beriringan menuju kantin dengan posisi Ara ditengah. Dia mengapitkan kedua tangannya ke tangan Septi dan Dinda.

Ara memang sering seperti ini, dan kedua sahabatnya pun tidak protes. Mereka berdua sudah menganggap Ara sebagai adik kecilnya, karena Ara yang masih suka berpikiran polos dan berwajah imut.

Begitu sampai di kantin, keadaan sudah begitu ramai. Padahal bel baru saja berbunyi.

Mereka melihat semua meja sudah terisi penuh, bahkan Kevin dan yang lain juga sudah berada disana.

Jadi mereka bertiga menghampiri meja tersebut.

"Hai..." sapa Ara pada mereka semua.
"Hai cantik.." jawab Bayu sambil melambaikan tangannya kecil.

Ara hanya tersenyum melihat tingkah Bayu, gadis itu buru-buru mengambil posisi duduk disamping Kevin yang memang kosong seperti biasa.

"Kalian pesen apa? Biar gue sama Benji yang pesenin." tanya Arka pada mereka semua.

"Gue bakso sama es jeruk." jawab Bayu.
"Gue sama Dinda siomay sama es coklat aja deh." sahut Septi.

"Gue samain sama Bayu." ucap datar Aska.
"Emm.. Ara mau apa ya?" Ara melihat sekitar seraya berpikir.

"Ara mau mie ayam sama es teh aja deh Arka. Makasih ya Arka Benji.." Ara menjawab dengan senyuman manisnya.

"Gue sama Sahila nasi goreng sama es jeruk aja." ucap Kevin.

"Oke, ya udah. Yuk Ben." Arka dan Benji berlalu meninggalkan meja mereka untuk memesankan pesanan mereka semua.

Melihat kedua temannya yang pergi, Bayu tiba-tiba menyeletuk "Eh, ngomong-ngomong, lo dandan ya Ra." sambil menyipitkan matanya untuk melihat wajah Ara yang sedikit berbeda.

Mendengar itu, semua yang berada di meja tersebut langsung mengalihkan pandangannya pada wajah Ara, bahkan Aska yang tadi sedang sibuk mengotak-atik handphonenya pun ikut.

Ara yang sedang dipandangi oleh enam pasang mata langsung salah tingkah, dia merasa malu ditatap oleh banyak orang. Jadi gadis itu langsung menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan wajahnya.

"Iya dong, Ara tadi gue pakein liptint. Gimana, cantik kan?" bukannya Ara yang menjawab, tapi Dinda yang menjawab dengan antusias. Dia merasa bangga dengan hasil dandanannya.

"Coba sini, liat aku." ucap Kevin sambil menaikan dagu Ara agar wajahnya kembali terlihat.

"Kamu dandan?" tanya Kevin setelah melihat warna bibir Ara yang sedikit kemerahan karena biasanya bibir Ara berwarna pink alami.

"Ara nggak dandan kok, Ara cuma pake liptint. Itu juga cuman sedikit." jelas Ara.
"Emang Ara jelek ya?" Ara bertanya pada Kevin, dia takut wajahnya menjadi jelek.

Mendengar pertanyaan Ara, Bayu langsung menyerobot, "Jelek apaan, lo jadi cantik banget tau."

Ara yang mendengar pun langsung tersenyum, dia kembali menatap wajah kekasihnya, "Emang iya Kevin? Ara cantik?"

Kevin tersenyum manis mendengar pertanyaan dari gadis di depannya ini, "Kamu cantik banget." ucap Kevin sambil mengelus kedua pipi bulat Ara.

Ara tidak bisa menahan senyumannya, dia langsung tersenyum lebar mendengar pujian dari bibir kekasihnya itu.

"Ilihh, ilih.. Ara salting tuh.." Dinda tertawa melihat pipi sahabatnya itu yang sekarang sudah memerah.

Sedangkan yang lain langsung tertawa melihat pipi Ara yang jadi bertambah bersemu setelah digoda Dinda, kecuali Aska yang hanya tersenyum sangat tipis, dan Sahila yang sekarang sedang menahan cemburu di dalam hatinya.

"Lo tiap hari coba deh dandan kaya gitu Ra, pasti cowok-cowok disini pada rebutin lo deh." ucap Bayu.

"Termasuk lo, ya kan?" ujar Septi yang sedari tadi hanya menyimak.
"Pastinya dong. Ada cewek cantik itu nggak boleh dianggurin. Haha..." canda Bayu seraya tertawa.

"Mulai deh gila nya." bisik Dinda.
"Lo ngomong apa Din?" tanya Septi yang duduk disampingnya.
"Ohh, gue nggak ngomong apa-apa kok." jawab Dinda diakhiri cengiran nya.

"Kalo gitu, kamu nggak boleh pake kaya itu lagi." ucap Kevin yang ditujukan pada Ara.
"Emang kenapa?" Ara bertanya.

"Kalo nanti kamu direbut sama cowo lain gimana?"
Ara menahan senyum gelinya, dia tidak menyangka Kevin akan cemburu.

"Emang kenapa Vin, lo cemburu?" tanya Bayu.
"Ya iya lah, pake nanya lagi." sengak Kevin yang membuat Bayu, Septi dan Dinda tertawa menggoda.

"Lo lo pada nggak usah pake ketawa ya." ancam Kevin yang langsung dituruti oleh mereka.

"Kevin nggak usah khawatir itu. Kan Ara pasti bakal pilih Kevin." Ara akhirnya buka suara saat melihat mereka semua sudah diam.

Kevin yang mendengar langsung merasa lega, dia langsung mencubit pelan kedua pipi bulat Ara. Pemuda itu sangat menyukai pipi kenyal Ara, makanya dia sering sekali mencubit-cubit pipi pacarnya itu.

"Serasa dunia milik berdua deh..." Bayu menyeletuk.
"Kapan ya, gue bisa kaya gitu?" Dinda juga ikut menyeletuk di tengah-tengah acara memandangi adegan romantis di depannya.

Sedangkan Septi yang mendengar celetukan keduanya hanya menggelengkan kepalanya, dan Aska sudah kembali ke posisi semula, yaitu sibuk dengan dunianya sendiri, yaitu bermain handphonenya.

Sedangkan Sahila yang sedari tadi sudah mengepalkan tangannya dia bawah meja akhirnya tidak tahan melihat itu semua.

"Eh, Kevin, aku mau ke toilet dulu ya." ucap Sahila yang membuat semua orang disana langsung menatapnya.

"Kenapa?" tanya Kevin.
"Nggak kenapa-kenapa kok, cuma pengin cuci tangan aja."

"Mau aku temenin nggak?"
"Ke toilet aja ditemenin." sindir Dinda dengan suara yang pelan, tapi masih bisa didengar oleh mereka yang ada disana.

Sahila yang juga mendengar langsung menolak , "Nggak usah. Aku ke toilet dulu ya Vin."

"Ya udah, jangan lama-lama."
Sahila hanya mengangguk seraya berlalu dari sana.

Sedangkan Dinda, Septi dan Bayu yang memang duduk bersebelahan langsung berbisik-bisik.

"Cemburu tuh.." ucap Septi.
"Pastinya dong, lo nggak liat muka Sahila dari tadi udah kaya nahan emosi mulu." jawab Dinda.

"Liat lah, terlalu jelas itu."
"Nggak papa lah, biar dia sadar, Kevin itu udah ada yang punya." ujar Bayu.
"Masalahnya tuh orang nggak sadar-sadar."

"Ya emang sih.." ucap Dinda mengakhiri acara bisik-bisik singkat mereka.

෴෴෴෴
TBC.

Jangan lupa vote dan komennya ya..

Sampai jumpa di part selanjutnya

Senin, 4 Maret 2024
05.18

Tiara's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang