❀ 22 ❀

523 59 13
                                    

Welcome back guys👋

Adakah yang nungguin cerita ini up?

Part ini udah masuk puncak masalah
Siapkan hati kalian masing-masing ya🤭

Jangan lupa tekan vote dulu sebelum mulai

༻ Happy Reading ༺

Tandai kalo ada typo

෴෴෴෴

Tak terasa Ara sudah berstatus resmi sebagai pacar Kevin selama dua tahun.

Flashback on

Tepat setelah Ara menyelesaikan penampilan tugas dramanya untuk tugas kelas IX bersama teman-teman sekelasnya, Ara ditelepon oleh Kevin yang merupakan salah satu teman dekatnya.

Kevin meminta dirinya untuk menuju ke taman belakang sekarang. Jadi Ara yang sekarang masih memakai kostum untuk penampilan dramanya belum sempat mengganti baju.

Ara buru-buru pergi ke taman belakang. Dia takut ada hal penting dan Kevin terlalu lama menunggu dirinya.

Begitu dia sampai di taman belakang, Ara sudah melihat Kevin yang sedang duduk sendirian dan membelakangi Ara.

"Kevin." panggil Ara setelah sampai di belakang Kevin.

Kevin yang mendengar namanya dipanggil langsung berdiri dan membalikkan badannya.

Dia melihat Ara yang masih tampil cantik lengkap dengan kostum Cinderella nya.

"Kevin kenapa panggil Ara?"

Kevin tersenyum, dia segera menghampiri Ara agar bisa berdiri dihadapan Ara.

Setelah Kevin sampai di depan Ara, pemuda itu langsung mengambil kedua tangan gadis di depannya dan di genggamnya lembut.

Ehemm

Kevin berdehem untuk menghilangkan rasa gugupnya.

"Kevin kenapa? Kevin baik-baik aja kan?" Ara merasa ada yang tidak beres dengan tingkah Kevin.

"Ehem, ehm..." Kevin menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Kevin kenapa?" tanya Ara sekali lagi.
"Guesukasamalora." ucap Kevin sangat cepat dan sambil menutup matanya.

"Hah?" Ara mengerutkan dahinya.
"Kevin ngomong apa? Ara nggak ngerti."

Melihat Kevin yang masih diam saja dan menunduk, Ara berganti menggenggam kedua tangan Kevin yang entah kenapa sekarang terasa sangat dingin.

"Tangan Kevin kenapa dingin banget."
"Kevin kenapa? Ngomong aja, Ara nggak marah kok." ucap Ara menenangkan.

Kevin yang merasakan usapan Ara dipunggung tangannya sudah merasa lebih rileks. Kevin menarik dan menghembuskan nafasnya dua kali untuk mengusir rasa gugupnya.

"Ehem, Ra..." panggil Kevin lembut, tangan Kevin sudah kembali menggenggam kedua tangan Ara.

"Iya Kevin, kenapa?" Ara menatap kedua bola mata Kevin.
"Gue suka sama lo. Lo mau kan jadi pacar gue?"

Akhirnya Kevin bisa menyelesaikan perkataannya, tapi dia belum bisa tersenyum. Jantung Kevin berdegup kencang menunggu jawaban dari gadis di depannya.

Ara membulatkan matanya terkejut. Dia merasakan pipinya memanas dan ada banyak kupu-kupu beterbangan diperutnya.

Tiara's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang