❀ 6 ❀

741 115 6
                                    

༻ Happy Reading ༺

Tandai kalo ada typo

෴෴෴෴

Tak terasa hari sudah mulai gelap. Siang ini Ara habiskan waktu bebasnya dengan berkumpul bersama keluarga Kevin.

Gadis itu merasakan kebahagiaan sesungguhnya dari berkumpul bersama keluarga, karena dia jarang sekali berkumpul bersama kedua orang tuanya.

Mereka terlalu sibuk mengurus bisnis yang ada di luar negeri, bahkan sekarang mereka belum pulang ke rumah selama 4 bulan lamanya.

Sekarang mereka bertiga yaitu Kevin, Zeta, dan Ara sedang berkumpul di ruang televisi sambil menonton sinetron kesukaan Zeta.

Sebenarnya yang menonton hanya Ara dan Zeta, sedangkan Kevin sedang bermain game di handphonenya.

Melihat bunda Kevin sudah turun dari lantai atas sehabis bersiap-siap untuk berangkat ke Amerika, Ara langsung menghampiri untuk berpamitan pulang, karena jam sudah menunjukkan pukul 17.45.

"Ehm, bunda, ini udah mau maghrib, Ara pamit pulang ya bun."

"Nggak nginep disini aja sayang?" saran bunda sambil mengelus-elus rambut Ara.
"Nggak deh bun, kapan-kapan aja ya."

Mendengar Ara yang sedang berpamitan untuk pulang, Zeta menghampiri keduanya, "kak Ara nginep disini aja ya. Zeta kangen tidur berdua sama kakak, ya ya," ajak Zeta sambil merangkul lengan Ara manja.

"Zeta di rumah kesepian tau. Mama sama papa lagi pergi, terus abang Kevin juga kalo malem suka main keluar, Zeta kan pengin ada temennya."

Sebenarnya Ara tidak tega menolak ajakan Zeta, tapi dia juga sedang tidak bisa menginap. Banyak tugas sekolah yang belum dikerjakan sedangkan waktu pengumpulan tugasnya adalah besok pagi.

Ara bukan anak rajin yang selalu mengerjakan tugas langsung setelah tugas itu diberikan oleh gurunya. Jadi, tugasnya yang sekarang pun belum dikerjakan karena dari hari kemarin dia masih belum sempat dan belum berniat mengerjakannya.

Jadi Ara hanya bisa menolak ajakan menginap Zeta.

"Kapan-kapan aja ya Zeta," ucap Ara yang dibalas Zeta dengan mengerucutkan bibirnya cemberut.

"Ya udah, Kevin! Anterin Ara pulang gih," panggil bunda ke anak laki-lakinya.

Yang tadinya atensi Kevin hanya berpusat pada game yang dimainkannya langsung berpindah menatap Ara yang juga sedang menatapnya.

"Kamu udah mau pulang?" tanya Kevin sambil berdiri dari duduknya.

"Iya." Ara menganggukan kepalanya pelan.
"Yaudah yuk, Kevin anterin Ara dulu ya bun, dek." Kevin mencium tangan sang bunda.

"Ara pamit dulu ya bun, Zeta." Ara mencium tangan bunda Kevin dilanjut memeluk bunda dan Zeta.

"Iya, hati-hati ya."
"Hati-hati kak, dadah." Zeta melambaikan tangan kepada sang kakak dan Ara.

✨✨✨

Setelah menempuh waktu kurang lebih 10 menit, Ara dan Kevin sudah sampai di depan rumah Ara.

Ara segera turun dari motor dan langsung melepaskan helm lalu dikembalikan ke Kevin.

"Makasih ya Kevin udah anterin Ara sampe rumah."
"Iya sama-sama, itu kan udah kewajiban aku," jawab Kevin sambil mengacak gemas rambut Ara.

Ara pun tersenyum mendapat perlakuan manis dari Kevin.

"Ya udah, Ara masuk dulu ya? Atau Kevin mau mampir?" tanya Ara.
"Em, nggak dulu deh, aku lagi buru-buru mau ke rumah Sahila, nggak papa kan?"

Tiara's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang