Aku lagi gabut nih
Jadi sekalian aja up lah ya
Daripada bengong 😆
༻ Happy Reading ༺
Tandai kalo ada typo
෴෴෴෴
Mereka bertiga, Ara, Dinda dan juga Septi sekarang tengah memilih-milih sweater. Mereka bertiga berencana membeli sweater kembar tiga.
"Nah, ini nih. Bagus." ucap Dinda sambil mengangkat sebuah sweater.
"Enggak, pink. Gue nggak suka." tolak Septi.
"Lah, lo daritadi nolak mulu. Yang itu nggak suka yang ini nggak suka." gerutu Dinda.
"Iya iya deh, maaf. Lagian lo milihnya warna pink mulu sih. Kan lo tau gue nggak suka pink."Dinda mendengus dan berlalu pergi untuk memilih kembali, sedangkan Ara sedari tadi sudah tertawa melihat adu mulut Dinda dan Septi.
"Ra, Sep. Sini deh."
Septi dan Ara melangkah mendekat ke Dinda.
"Ini aja gimana? Warnanya juga bukan pink ya. Gambarnya juga bagus. Gimana, mau nggak?" tanya Dinda dengan menekankan kata pink.
"Ya udah, itu aja Dinda. Ara suka kok."
"Oke, itu aja.""Dari tadi kek." ucap Dinda yang ditujukan ke Septi.
"Ya udah, cus kita bayar. Gue udah laper plus capek banget.""Ayok."
Setelah mereka selesai membayar, mereka bertiga berjalan menuju restoran yang ada di mall itu.
Restoran ini termasuk salah satu tempat makan favorit mereka. Karena disini menyediakan menu-menu makanan dari negeri gingseng sana.
Setelah memesan makanan masing-masing. Sekarang mereka sedang duduk sambil berbincang-bincang ringan.
"Ra." panggil Dinda.
"Iya, kenapa panggil Ara?"
"Em... Lo sebenernya ada masalah apa sih sama Kevin."Sebelum Ara menjawab, Dinda sudah terlebih dahulu memperingati, "Nggak usah ngomong nggak ada masalah ya."
"Iya Ra, cerita aja sama kita. Kita tau kok kalian berdua lagi ada masalah. Walaupun lo selalu bilang baik-baik aja, tapi perbedaan sikap kalian itu terlalu keliatan." ucap Septi panjang lebar.
Ara menunduk sebentar lalu kembali mengangkat wajahnya dan menatap balik bergantian ke arah Dinda dan Septi.
"Sebenernya Ara emang ada masalah sama Kevin."
"Kalian inget kan, pas Ara cerita hari Jum'at mau jalan sama Kevin?" Dinda dan Septi mengangguk tanda ingat."Em, pas hari Jum'at itu Kevin tiba-tiba mbatalin janjinya. Terus kan Kevin janji mau diganti ke hari Sabtu, tapi waktu Kevin baru sampe di depan rumah Ara Sahila tiba-tiba nelfon, jadi kencannya gagal lagi deh." Ara tertawa pelan agar tidak kembali bersedih.
Dinda dan Septi masih setia mendengarkan.
"Terus sorenya Kevin nelfon Ara terus, tapi Ara nggak angkat telfonnya sama sekali. Jadi mungkin karena Kevin ngerasa bersalah jadi malemnya Kevin dateng ke rumah Ara."
"Kevin janji lagi buat ganti ke hari minggunya. Tapi Ara juga kasih syarat, kalo hari minggu itu Kevin nggak boleh tinggalin Ara walaupun Sahila nelfon. Tapi--" cerita Ara berhenti. Dia sudah menunduk menyembunyikan matanya yang sudah mulai berkaca-kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiara's Story
Novela Juvenil⚠️ FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA ⚠️ PART LENGKAP DAN SUDAH ENDING "Bisa anterin Ara pulang dulu nggak?" "Bisa dong," Kevin tersenyum menatap kekasihnya yang membuat Ara juga ikut tersenyum ceria. "Kevin, gimana sih, katanya kamu mau anteri...