❀ 16 ❀

541 68 1
                                    

༻ Happy Reading ༺

Sebelum baca tekan vote dulu ya 😉

Tandai kalo ada typo

෴෴෴෴

Jam sudah menunjukkan pukul 19.23, tapi di ruang inap Ara masih saja ramai.

Benji dan Septi yang sedang melakukan challenge tiktok. Bayu, Aska, Arka dan Kevin yang sedang main game di handphone masing-masing, sedangkan Sahila sudah pulang dari jam 17.48 tadi.

Ara sebenarnya ingin ikut, tapi dia belum diperbolehkan turun dari ranjang oleh mereka, kecuali kalau mau ke toilet.

Jadi Ara merasa kebosanan sendiri, dia itu ingin dijenguk agar dirinya tidak kesepian. Tapi kok ini malah mereka sibuk dengan urusannya masing-masing.

"Hah, kenapa kalian sibuk masing-masing sih..." gerutu Ara dalam hati.
"Ara bosen tau." lanjutnya dalam hati.

Kevin yang melihat kekasihnya sedang menusuk-nusuk bantal di pangkuannya pun langsung menghentikan game-nya dan menghampiri sang pacar.

Dia tau Ara sedang kebosanan, makanya dia menghampiri kekasihnya itu.

Begitu Kevin sampai di samping Ara, pemuda itu langsung mendudukkan diri di atas kursi, "Kamu kenapa? Hmm..." Kevin mengelus puncak kepala Ara dengan sayang.

Ara yang ditanya langsung mengerucutkan bibirnya, "Ara bosen tau..."

Dengan nada yang menunjukkan dirinya sedang jengkel, Ara melanjutkan "Kalian itu mau jenguk Ara atau cuma mau main. Kok malah sibuk sendiri-sendiri sih. Ara yang dijenguk malah dicuekin..." Ara berganti meninju-ninju kecil bantal di pangkuannya.

Kevin yang mendengar jawaban Ara merasa gemas dengan kekasihnya itu.

Jadi, Kevin menangkup kedua pipi tembab Ara dan mengunyel-unyel pipi tembeb itu.

"Gemesin banget sih..." Kevin masih mengunyel-unyel pipi Ara.

"Aaa.. Kevin..." Ara merespon dengan gumaman yang sedikit tidak jelas, karena kedua pipinya masih menjadi mainan sang pacar.

Kevin bukannya melepaskan tangannya dari pipi Ara, malah sekarang dia beralih mencubit kedua pipi Ara.

Melihat pipi kekasihnya yang sudah mulai memerah, Kevin pun melepaskan kedua tangannya dari pipi Ara, dia sebenarnya masih mau memainkan kedua pipi gembul itu, tapi Kevin tidak tega melihat pipi kesayangannya yang sudah memerah.

Ara yang merasakan pipinya sedikit sakit langsung menangkupkan kedua telapak tangannya ke pipi masing-masing sambil melengkungkan bibirnya kebawah, dan dia merasa kedua matanya juga ikut berkaca-kaca.

Kevin yang melihat Ara yang sudah akan menangis langsung panik. Dia langsung menyingkirkan tangan Ara yang masih mengelus-elus kedua pipinya dan bergantian dia yang mengelus-elus kedua pipi milik Ara.

"Ehh, jangan nangis dong.." bujuk Kevin.
"Sakit banget yah?" masih dengan mengelus-elus pipi sang pacar, Kevin bertanya.

Melihat Ara yang tidak menjawab pertanyaannya dan malah hanya menatap dirinya dengan mata yang masih berkaca-kaca, Kevin jadi semakin bertambah panik.

"Iya iya... Aku minta maaf yah."
"Udah dong..."

Ara belum mau menjawab, dan dia masih menatap Kevin dengan bibir yang masih melengkung ke bawah.

Kevin yang melihat Ara belum merespon dirinya malah tersenyum, dia merasa Ara itu sangat imut dan lucu. Kevin tidak bisa menahan senyumnya.

Akhirnya Ara mau mengeluarkan suaranya setelah melihat Kevin yang tiba-tiba tersenyum sambil menatap dirinya.

Tiara's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang