❀ 29 ❀

476 45 15
                                    

Happy 5k reading🎉🥳👏

Ngabuburit kuy

Cus baca

Jangan lupa vote terlebih dulu ya😉

༻ Happy Reading ༺

Tandai kalo ada typo

෴෴෴෴

Semenjak kejadian di pantai. Kevin dan Ara sama-sama saling menjauh.

Dari Kevin yang tidak pernah ikut ke kantin, dan Ara juga menghabiskan waktu istirahatnya di perpustakaan.

Sudah tiga hari ini mereka bersikap saling menjauh. Teman-teman mereka pun terheran-heran.

Mereka sudah menanyakan ke Ara dan Kevin. Tapi mereka berdua selalu tutup mulut.

Sekarang, Dinda dan yang lain minus Ara dan Kevin sedang berada di kantin. Sambil memakan makanannya mereka berbincang tentang kedua sahabat mereka.

"Tuh Ara sama Kevin sebenernya kenapa sih?" tanya Benji sambil menyuapkan siomay ke mulutnya.

"Kita juga nggak tau, Ara ditanya juga nggak mau jawab. Ya kan Din?"
"Nah, iya bener. Kita hampir tiap saat tanya sama Ara. Tapi Ara nggak pernah jawab, malah Ara ngalihin pembicaraan terus."

"Sama dong. Kevin juga kaya gitu. Tapi nih ya, anehnya Kevin malah telfonan sama Sahila terus. Aneh kan?" ujar Bayu.

"Emangnya si Sahila kemana sih? Kayaknya pas hari dimana Sahila nggak berangkat sekolah, mereka berdua juga langsung kaya gitu deh. Iya kan ya?"

"Kita juga nggak tau Sahila lagi kemana. Kevin cuma bilang Sahila lagi ada acara keluarga sama guru yang nanyain." Arka menjawab pertanyaan Dinda.

"Tapi nih ya, kalo Sahila lagi ada acara keluarga, otomatis Kevin juga santai-santai aja kan? Tapi pas Kevin nelfon Sahila mukanya itu selalu keliatan cemas." ucap Bayu.

"Sebenernya ada apa sih. Atau jangan-jangan ada sangkut pautnya sama Sahila?"

"Bisa jadi sih." setuju Benji dengan pernyataan Septi.

Sedangkan orang yang tadi sempat dibicarakan, sekarang sedang membaca buku bersama Daffin.

"Ra, ini nih, gue rekomendasiin. Komiknya bagus banget." ucap Daffin seraya menyodorkan sebuah komik ke Ara.

Ara melihat sekilas sampul komik itu, "Aku nggak mau. Horor, nggak suka."

Ara kembali membaca novel yang ada di depannya.

Tapi Daffin belum menyerah, "Baca dulu ya. Bagus banget tau."

"Aku nggak mau."
"Lo nggak asik deh."

"Ish, sana deh kamu pergi. Gangguin aku mulu deh." memang selama tiga hari ini Daffin selalu menggangu Ara di perpustakaan.

"Kalo gue nggak mau gimana dong?"
"Kamu suka ya sama aku?" tuding Ara seraya menunjuk Daffin menggunakan jari telunjuknya.

"Iya, gue suka sama lo." ucap Daffin sambil menatap lurus ke arah mata Ara.

Ara terdiam sejenak, "Nggak lucu deh." Ara mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Daffin tidak menjawab, dia sekarang fokus membaca komik yang dari tadi ada di tangannya.

Ara melihat sekilas Daffin yang sekarang diam membaca. Lalu Ara juga ikut fokus membaca.

Tiara's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang