X

372 38 8
                                    

Suara dering ponsel berulang kali terdengar, entah ponsel milik siapa yang berani mengusik pagi ku yang sangat amat melelahkan ini. Ranjang sebelahku pun serasa bergerak disusul suara orang teleponan, lho? Siapa orang yang tidur bersamaku? Seketika mataku terbuka nampak nic duduk di pinggir ranjang memunggungiku. Aku lupa bahwa aku sudah bersuami. Punggung nic polos, pagi pagi sudah mendapat pemandangan indah. "Iya rapat dan peninjauan tempat dilakukan nanti malam, untuk gladi resik besok saja sekalian saya pantau"

"Iya kamu kabari seluruh tim, maaf karena keteledoran saya rapat harus diundur"

"Terima kasih" Setelah telepon terputus Nic bangkit. Njir ! Nic telanjang, naked ! Ya ampun mataku pagi pagi tercemar langsung saja aku mengalihkan pandang namun sesekali melirik nic yang mulai memakai celana dalam, boxer dan terburu masuk kamar mandi. Sekitar lima belas menit nic keluar dan terburu buru memakai sarung kemeja dan tidak lupa memakai peci. Eh sudah jam berapa sih?

Mataku terbelalak saat netraku menangkap jam dinding, sudah pukul sebelas lebih empat puluh lima menit. Heh sudah siang?

"Sayang mas berangkat jumatan dulu ya.." aku langsung terduduk lupa menjalankan kewajibanku menyiapkan segalanya untuk nic. Gara gara ronde ke dua tadi pagi aku dan nic bangun kesiangan. Begini ya kalau pengantin baru?

"Eh kamu belum sarapan mas, mau dimasakin apa?"

"Ayam semur aja by, assalamualaikum" nic menyambar kunci di nakas dan sajadah yang disampirkan ke kastok. "Waalaikumussalam"

Setelah nic keluar kamar aku memungut lingerie dan dalaman serta selimut yang berserakan. Aku mandi kilat karena terburu waktu untuk memasak, aku sengaja semalam menyuruh nic untuk meliburkan asisten rumah tangga karena aku ingin mencoba peran baruku mengurus segala keperluan nic dan mengurus rumah . Untung asisten rumah tangga nic yang bernama bik minah kemarin baru selesai belanja mengisi kulkas, jadi saat aku mencari ayam di kulkas sudah tersedia beberapa ayam potong. Sambil menunggu ayam ungkepan matang, aku memblender bumbu berlanjut mengiris bawang merah dan tomat, selesai ayam semur matang, aku membuat sayur sop tempe tepung sambal dan juga perkedel kentang . Semoga nic suka masakanku.

Aku berdiri di depan pintu menanti nic pulang jumatan, mobil nic terlihat memasuki pekarangan depan rumah begitu nic keluar dari mobil aku terpana akan ketampanan nic. Masya Allah.. suami seorang beiby begitu memesona, kemeja putih melekat badan nic dengan sempurna, sarung hitam dan peci juga melekat sempurna serta sebuah sajadah yang tersampir di pundak nic. Sungguh nikmat mata ini memandang, tolong kaum hawa rahim kalian jangan anget yaa.. nic hanya halal untukku . Hahaha

"Assalamualaikum"

"Waalaikumussalam" aku menjawab salamnya disertai salaman dan mencium punggung tangan nic. Nic mencium ubun ubunku. "Ayo masuk mas, aku udah masak" kami memasuki rumah dengan bergandengan tangan.

Maklum ya broh pengantin baru ini lagi masa anget angetnya. Hihihi

Menuju ruang makan di atas meja sudah tersedia semangkuk ayam semur, semangkuk besar sayur sop dan di piring ada beberapa tumpuk perkedel kentang dan tempe tepung lalu semangkok paling kecil berisi sambal. Nikmat mata yang kedua adalah melihat nic memakan lahap makanan yang aku masak. "Nambah sayang.."

Ya porsi makan nic memang banyak ditambah sekarang doyan jajan ketularan aku tetapi tubuh nic tetap terlihat oke karena nic membarengi olahraga serta gym. Nic menghabiskan dua piring tangan nic mengelus perutnya sendiri. "Enak by, sesuai lidah mas. Makasih ya sayang"

Nic mengepak beberapa baju miliknya ke dalam sebuah tas gendong besar warna hitam, setelah beres nic masuk kamar mandi membawa sabun sejuta umat, Lifebuoy dan memasukan ke dalam tas. "lho emang mau nginep apa gimana mas?" Aku menghampiri nic, sedari tadi aku memang memantau nic dari pintu kamar.

TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang