D

337 34 7
                                    

Emang bener ya cowok kalau lagi nyetir damage banget, urat tangannya menonjol seksi . Ekspresi seriusnya hot. Apakah aku sudah mulai terkena virus nic? Oh no ! Harus nic dulu yang kesemsem padaku. Sepertinya aku harus menyusun strategi meluluhkan si pria kulkas ini.

"jadi kesimpulan dari perghibahan tadi apa hem?" Nic menoleh dengan ekspresi tanya setelah itu fokusnya kembali ke jalanan depan.

Jangan harap setelah kejadian di rumah sakit tadi ada perang dunia kedua, nyatanya selama sesi jenguk menjenguk si calon mantu aku melempem macam kerupuk kena air. Berakhirlah aku disuruh pulang dengan diantar nic.

"Hehehe". Sudah sih cari aman ya jawab dengan tawa garing.

"Kenapa tawa? Jadi kesimpulannya saya nggak boleh secuek itu sama kamu? Harus balas semua chat kamu?"

"Ya.. em.. nggak juga sih"

Pria di sampingku berdecak. "Emang kamu sudah setuju perjodohan ini?"

Giliran aku yang berdecak. "Kalau nggak setuju mana mungkin saya mau naik mobil bareng kamu dua kali"

Mobil belok ke supermarket, nic turun meninggalkanku, menyisakan perasaan dongkol. Maunya apa tuh laki? Selalu seenaknya meninggalkanku. Tapi belum sempat aku turun, nic kembali lagi lalu membuka pintu mobil tempat aku duduk, badannya sedikit membungkuk hingga wajahnya berhadapan langsung dengan wajahku. "Kamu mau ikut atau nunggu di sini?"

Dari jarak yang lumayan dekat, nafasnya bau mint. Jangan jangan sepanjang nyetir tadi nic makan permen mint? Ya kali by . "Emang mas mau apa?"

"Beli bahan makanan, saya belum makan dari pagi"

Hampir sore belum makan? Kalau aku mungkin sudah lunglai macam jelly.

"Aku ikut, mau beli cemilan"

Di dalam supermarket kami memisahkan diri, nic di bagian sayur buah, aku di bagian jajanan. saking asyiknya berbelanja aku tidak sadar troli ku hampir penuh. Aku menuju kasir setelah membayar netraku belum melihat nic lagi, jangan jangan aku ditinggal? Kebiasaan manusia batangan itu kan ninggalin aku. Huh, oke tidak masalah kamu bisa pesen ojol by. Sekarang keluar supermarket, namun di depan sana nic sudah menunggu.

Emang di situasi apapun ekspresinya selalu serius, cuek dan dingin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Emang di situasi apapun ekspresinya selalu serius, cuek dan dingin. Apakah nic lahir di kutub?

"Kamu lahir di kutub ya mas? Bisa nggak sih itu muka diatur ramah . Senyum gitu lho mas"

"Buat apa?" Nic mengambil barang belanjaanku, menaruhnya di kursi belakang.

"Buat dimakan !"

Mobil kembali jalan, nic menyalakan musik. "Biar nggak sepi kaya kuburan"

Dih tukang sindir.

Ponsel dalam tas bergetar.

RH masa lalu
Kamu udah lihat berita?
Aku dan athina nggak ada hubungan apa apa bee, dulu sampai sekarang hanya sahabat.

TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang