6

240 34 10
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Pesta ulang tahun pernikahan orang tua ryuji yang ke tiga puluh empat tahun terbilang mewah, banyak tamu penting yang turut hadir menyaksikan pasangan pengantin lawas yang malam ini nampak sangat bahagia itu berdiri di depan sana terlihat begitu serasi. Ada rasa iri dalam diriku melihat keserasian mereka. Ada sebuah tanya yang menggema dalam hatiku, akankah aku dan nic mampu mengarungi bahtera rumah tangga berpuluh tahun lamanya?

Pesona nic begitu kuat, dari awal masuk ballroom beberapa pasang mata sang hawa tidak hentinya memandang nic takjub. Termasuk sepasang mata di depan sana, meski berdiri berdampingan dengan sang suami tetapi mata tersebut memandang nic begitu memuja.

Hey.. tidak ingatkah anak dan suamimu? Tidak malukah pada mertua yang berdiri berjejer denganmu?

Dengan geram aku mencengkram lengan nic sedikit kuat membuat atensi suamiku yang semula menghadap depan beralih padaku. "Kenapa?"

"Enggak, ayo beri selamat sama om dan tante"

Menetralkan kembali ekspresi menjadi sesumringah mungkin, aku mengajak nic kembali melangkah menghampiri pemilik hajat.
Melepaskan rangkulan, aku menjabat tangan tante eriska. "Selamat ya tante, semoga pernikahan tante dan om selalu diberi kebahagiaan yang tiada tara. Langgeng sampai maut memisahkan"

"Makasih ya sayang, nikmati pestanya yaa"

Begitu selesai cipika cipiki, aku menyalami om saka. "Selamat ya om"

Nic juga memberikan selamat untuk orang tua ryuji, kini giliran menyalami keluarga kecil yang terlihat bahagia. Saat aku menyalami keduanya biasa saja, tetapi giliran nic menyalami ariel. Ariel langsung memeluk nic untungnya suamiku ini tidak membalas pelukan ariel, sedikit memaksa melepasnya.

"Kamu berubah mas, semenjak pulang dari amerika kamu melupakan keberadaan aska"

"Aska bukan tanggung jawabku, tolong bersikap sewajarnya"

Ariel maju membisikan sesuatu pada nic membuat aku segera merangkul lengan nic, terlihat ekspresi ariel yang nampak kesal. "Jaga batasan ya adik ipar, jangan buat pesta mertuamu jadi pembicaraan orang. Ayok sayang"

TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang