O

316 35 6
                                    

Sebulan lebih menjalani hubungan jarak jauh bali jakarta kini nic menampakan batang hidungnya di hadapanku, mengenakan kemeja putih seperti biasa dibagian lengan dia lipat sampai siku, celana jeans warna hitam, sepatu putih dan menyangklong travel pouch . Meski sederhana nic masih terlihat mempesona . Emang bener ya, seseorang semakin dewasa aura yang terpancar berbeda, lebih menawan. Eits.. tergantung rupa kali by, kebetulan nic memiliki rupa yang tampan didukung postur tubuh proporsional jadi ibaratnya kalau nic seorang aktor, di korea punya lee min ho sedangkan di indonesia punya nic saputra. Di korea ada song hye kyo di indonesia ada beiby bestiani . Haha njir sore sore ngehalu lu by !

Dari atas sini aku melihat nic sedang bersenda gurau dengan mama, di atas meja makan ada beberapa kue dan kopi hitam sebagai jamuan untuk nic.
Yang pacar aku, tapi yang kangen kangenan duluan malah mama. Hmm..
Memakai dress kodok warna hitam tanpa lengan serta rambut terurai aku menuruni tangga dengan percaya diri, mengibas rambut aku berdehem membuat kedua orang tua yang sedang bercanda menengok ke arahku. "Oh udah sampai mas? Lama?"

"Noh tuan putri udah keluar dari sarangnya, cantikan tuan putri mama"

"Ya ampun dikira aku laba laba kali yaa" menghampiri mama dan nic yang sudah berdiri, aku menyalami tangan nic menempelkan ke dahiku. "Assalamualaikum calon imam"

"Waalaikumussalam"

"Ya ampun mama ngiri deh.. malam minggu ke berapa ini mama nggak ngapel sama papa, kalah sama by"

"Ikut kami aja ma, rencananya aku sama by mau nonton"

Mama tertawa, lah apanya yang lucu? "Nggak, mama nggak mau jadi obat nyamuk. Mama bisa video call papa nanti, sana keburu malam"

Berpamitan aku dan nic keluar rumah, mang darso sudah berdiri di samping gerbang begitu mobil yang membawa aku dan nic melewati gerbang. Aku menyuruh nic berhenti, melongok keluar jendela mobil. "Mang titip mama ya, kalau ada apa apa hubungi by"

Memberi hormat, mang darsa berucap. "Siap non"

Sabtu sore menuju grand indonesia jalan sudah mulai padat, sedikit macet mungkin efek hari libur dan efek malem minggu kali ya orang pada berbondong ingin menikmati hari bersama orang terkasih, kaya aku ini . Seperti biasa mobil diisi oleh suara penyiar radio, berbagai lagu romantis terputar memberikan kesempatan padaku untuk berkaroke tipis. Yang dimaksud tipis disini itu nyanyi lirih, ya kali sudah dandan sefeminim ini masih petakilan? harus jaga image dong. Apalagi di samping ada makhluk tuhan paling menawan. Jangan ngiri lu mblo !

"Tumben anteng?"

Nah kan, tidak tau ini bapak kulkas kalau beiby alias tunangannya ini sedang menjaga kelakuan. "Hehe emang biasanya kenapa mas?"

"Biasanya rame, nyanyi atau berceloteh apa aja"

"Lagi ngaktifin mode kalem"

"Mas bawa permen yuppy lho, yang bentuknya love warna pink"

Mendengar kata yuppy mataku langsung ijo, tau saja si bapak kesukaan aku. Gara gara setiap ketemu atau video call aku selalu makan yuppy, bapak kulkasku jadi tau kesukaanku. "Mana mana" aku bertanya dengan semangat.

"Di dashboard" segera aku buka dashboard, beneran ada sebungkus besar yuppy warna pink berbentuk love. Kegirangan aku bertepuk tangan heboh, nic yang melihatku berdecak. "Kaya anak kecil kamu by" mobil terhenti, ternyata sudah sampai. "Makannya nanti aja kalau perjalanan pulang"

Terlanjur sudah aku buka, sekalian lah mengantongi beberapa bungkus kecil permennya. "Buat sangu, barangkali pas jalan atau nonton mulut gatel diam mulu" sebelum nic membuka pintu, aku menahannya. "Ini beneran nggak usah pake masker mas? Bikin heboh lho nanti"

TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang