10

279 39 4
                                    

Semua murid masih semangat untuk melakukan perlombaan ini, yaitu mencari bendera.

"Anak-anak, sore ini kita akan melakukan perlombaan yaitu mencari bendera, sesuai dengan warna masing-masing kelompok, okeee"? Kata pak guru.

"Okeee". Jawab semua murid dengan antusias.

Semuanya memasuki hutan dengan kelompok masing-masing. Jungkook terpisah dengan kedua temannya dan dia satu kelompok dengan seulgi dan 4 orang lainnya.

"Kookie, hati-hatilah didalam sana, usahakan kembali tanpa luka sedikitpun". Pesan Seokjin pada Jungkook.

"Kak, terkadang kookie merasa aneh, kakak selalu perhatian terhadap kookie, tapi kita tidak memiliki hubungan apa-apa". Kata Jungkook dengan lembut dan tersenyum manis.

"Apa perlakukan kakak kurang untuk menunjukka rasa sayang dan suka kakak terhadapmu kookie"? Kata Seokjin tak kalah lembutnya.

"Kakak takut jika untuk mengungkapkannya, takut tidak bisa menepati setiap janji yang kakak berikan pada kookie". Lanjut Seokjin.

"Aku percaya sama kakak, mungkin dikehidupan sebelumnya kita ini sepasang kekasih". Kata Jungkook dengan wajah imutnya.

"Mungkin,...tapi tolong jangan masang muka imut pada siapapun selain kak, oke". Kata Seokjin.

"Siap". Kata Jungkook dengan gaya hormatnya.

Seseorang melihat mereka berdua dan dia merasa sangat benci pada gadis didepan laki-laki itu. Matanya penuh kebencian dan kemarahan.

"Lihat saja kau Jungkook". Gumamnya.

Satu persatu semua kelompok sudah berangkat dan tibalah kelompok Jungkook, karena kelompoknya diurutan terakhir.

Awalnya baik-baik saja, hingga dipertengahan Jungkook tertinggal lumayan jauh dari kelompoknya.

"Kemana arahnya? Kanan apa kiri?.....ah kekiri, itu petunjuknya". Gumam Jungkook dan berjalan mengikuti arah panah.

Semakin dalam Jungkook berjalan, semakin dia merasa sangat jauh dengan teman-temannya.

Jungkook berhenti dan memperhatikan disekelilingnya, sunyi, tidak ada jejak kaki dan seperti......baru dilewati. Jungkook merasa takut dan mulai mencari jalan keluar, dia kembali kejalan awal, namun tidak ada jejaknya disana.

Hari semakin sore dan senja sudah terlihat, didalam hutan sangat gelap, namun untung ada bulan yang menyinari.

Jungkook terus berjalan menyusuri hutan seorang diri, aura-aura gelap mulai dia rasakan.

Wusssss

Hembusan angin dingin berhasil membuat Jungkook terkejut dan takut. Sekelebat Jungkook melihat bayangan hitam yang melintas dihadapannya.

"To-tolong jangan ganggu saya". Kata Jungkook dengan gugup karena takut.

Sedangkan ditempat kemah, semua orang mencari keberadaan Jungkook, karena belum kembali.

"Seulgi, dimana Jungkook"? Tanya Seokjin dengan khawatir.

"Aku tidak tau kak, mungkin dia tertinggal atau mungkin tersesat dihutan. Dia itu jalannya lambat sekali seperti siput". Kata seulgi enteng.

Seokjin berusaha menahan amarahnya pada seulgi, namun dia memberikan tatapan tajam pada seulgi membuat gadis itu takut.

"Bagaimana Seokjin"? Tanya pak guru dengan wajah khawatirnya juga.

"Pak, biar saya yang mencari Jungkook dengan teman-temannya saya. Saya sudah menelusuri tempat ini pak". Kata Seokjin.

"Baiklah, bapak percaya kepadamu". Kata pak guru.

YOU ARETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang