Part 43

166 31 4
                                    

Ji-Yun mencekik leher Sonya sehingga membuatnya merasa sesak nafas.

"Kau tidak akan bisa lari lagi, bedebah"! Kata Ji-Yun.

Sonya kesusahan bernafas karena tangan Ji-Yun masih berada dilehernya.

"Kau dan papamu tidak akan bisa lepas lagi dariku". Lanjut Ji-Yun.

Ji-Yun membalikkan posisinya dengan Sonya, wanita itu berada dibawahnya. Ji-Yun mendekatkan wajahnya pada wajah Sonya.

"Jangan harap kau bisa mendapatkan ku, jalang"! Kata Ji-Yun penuh dengan ketegasan.

Ji-Yun mengeluarkan tali dari saku celananya dan mengikatnya. Ji-Yun melepaskan tangannya dari leher Sonya dan turun dari atas kasur.

"Bareng*ek kau"! Umpat Sonya dengan penuh amarah.

"Hahahaha kau baru tahu ya"? Ledek Ji-Yun dengan senyum ngejeknya.

"Sial*n, lepaskan aku! Aku akan melenyapkan mu sekarang juga, Seokjin"! Teriak Sonya memberontak.

"Tidak semudah itu membunuhku jalang, mungkin kau dulu yang akan mati dari aku". Kata Ji-Yun dengan smrik nya.

"Mimpi kau, Seokjin"! Kata Sonya.

Ji-Yun mengambil pistolnya yang dia sembunyikan dibalik bajunya dan memainkannya seakan-akan akan menembak mangsanya.

"Aku bingung denganmu, kenapa kau tidak menyadari jika aku membawa pistol dibalik bajuku ya? Apa sepengen itukah kau mencicipi tubuhku"?

Sonya hanya diam saja, jujur saja dia tidak tau jika Ji-Yun membawa pistol dibalik bajunya. Pikirannya kacau jika melihat Ji-Yun seperti tadi.

"Oh, apa yang kau pikirkan wanita jalang? Jangan-jangan kau memikirkan ku ya"?

"Sh*t, diam kau"! Bentak Sonya.

Ji-Yun berjalan mendekati sebuah laci untuk mencari sesuatu.

"Ketemu". Gumamnya.

Ji-Yun kembali mendekati Sonya, membuat wanita itu waspada dengan apa yang akan dilakukan oleh Ji-Yun.

"Mau apa kau"? Tanya Sonya.

"Sstttt diamlah". Kata Ji-Yun.

Ji-Yun memotong lakban yang baru saja dia ambil, kemudian dia tutup mulut yang berisik itu dengan lakban yang baru dipotongnya.

"Sudah jangan berisik lagi, suaramu itu tidak enak didengar". Kata Ji-Yun lalu pergi.

Ji-Yun mengendap-endap untuk menuju pintu keluar dengan pistol ditangannya.

"Hallo, segeralah datang, mereka dilantai 2, aku akan turun kelantai dua". Kata Ji-Yun kepada seseorang yang ada disebrang saluran ponselnya.

Pip

"Kalian akan berakhir". Gumamnya.

Ji-Yun terus berjalan mengendap-endap kelantai 2, suasana begitu sunyi dan seperti tidak ada orang didalam sana.

"Tidak ada orang"?! Gumam Ji-Yun terkejut.

Pasalnya, dia sudah merencanakan sesuatu yang akan membuatnya berhasil.

"Bagaimana, Seokjin"?

Ji-Yun membalikkan tubuhnya kearah belakangnya, Sonya dan Mr. Lucas serta beberapa bodyguard berdiri menatapnya dengan tatapan remeh.

"Kau pikir, aku akan mudah dikalahkan, hah? Tidak semudah itu Seokjin". Kata Sonya dengan angkuhnya.

"S*al, mereka satu langkah dariku". Gumam Ji-Yun.

YOU ARETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang