Part 44

185 29 1
                                    

Doorrrr

Sonya terdiam mendengar suara tembakan, Sonya membalikkan tubuhnya perlahan agar melihat kebelakangnya.

Seorang gadis?

Ya, seorang gadis sedang mengangkat pistol kearahnya dengan beraninya. Wajahnya yang cantik serta tubuhnya yang putih seperti susu, membuat sesaat Sonya mengakui jika gadis itu amatlah cantik.

Namun, dia tersadar jika gadis itu telah menembaknya. Sonya mengangkat senjata yang ada ditangannya, mengarahkannya kepada gadis dihadapannya.

Doorrr

Bukan Sonya yang menembak, melainkan gadis dihadapannya. Tubuh Sonya terjatuh kelantai dengan darah yang mengalir dari perut dan punggungnya.

Kedua matanya mulai tertutup sampai beberapa orang datang dan mengangkat tubuhnya.

Gadis itu menjatuhkan pistolnya setelah polisi membawa wanita yang dia tembak. Gadis itu mengalihkan pandangannya kearah lelaki yang selama ini dia rindukan.

Tubuhnya meluruh disamping tubuh laki-laki itu, air matanya tidak bisa ditahan lagi. Dia menangis sembari memeluk tubuh laki-laki dihadapannya itu.

"Kak Seokjin~, bangun kak~~". Lirihnya dengan pilu sampai dia tidak menyadari beberapa orang dibelakangnya.

"Jungkookie". Panggil Mr. Do seraya mendekatinya.

"Mari kita bawa dia kerumah sakit, agar segera ditangani tenaga mesias". Lanjut mr. Do.

Jungkookie mengangkat wajahnya dan menatap wajah Seokjin yang sudah pucat.

"Maaf kan aku, ayo kita bawa kak Seokjin kerumah sakit". Kata Jungkookie.

Mr. Do pun menyuruh bawahannya untuk membawa Seokjin kerumah sakit. Mr. Do memegang pundak Jungkookie dengan lembut.

"Dia akan baik-baik saja, percayalah". Kata Mr. Do yang berusaha menenangkan gadis dihadapannya itu.

"Terima kasih Mr. Do". Kata Jungkookie.

"Tak apa, dia sudah seperti putraku sendiri, dan terimankasih kau sudah mau terbang ke sini". Kata Mr. Do dengan senyum hangatnya.

"He'emm".

Keduanya menyusul Seokjin yang dibawa oleh pihak medis.

*

Setibanya dirumah sakit, Seokjin langsung dibawa ke ruang ICU untuk segera ditangani. Jungkookie menunggu dengan kecemasannya. Mulutnya tidak berhenti untuk berdo'a meminta keselamatan untuk Seokjin.

Tak lama, pintu ICU terbuka dan keluarlah seorang Dokter dari dalamnya. Mr. Do dan Jungkookie langsung menghampirinya.

"Dokter, bagaimana keadaan kak Seokjin"? Tanya Jungkookie tak sabaran.

"Dia baik-baik saja, hanya saja dia akan mengalami sakit dikepalanya secara tiba-tiba, tapi kalian tidak perlu khawatir, karena sifatnya sementara saja". Jelas sang dokter membuat kedua merasa lebih lega.

"Boleh kami melihatnya Dok "? Tanya Mr. Do.

"Silahkan, tapi setelah dipindah keruang rawat ". Kata sang Dokter.

"Terima kasih, Dok ". Kata keduanya.

"Kalau begitu, saya permisi". Kata sang Dokter lalu pergi setelah mendapatkan anggukan dari keduanya.

*

Sepanjang malam Jungkookie tidak beranjak dari tempat duduknya, bahkan Mr. Do sudah menyuruhnya istirahat, namun Jungkookie enggan untuk itu. Sampai pada akhirnya dia tertidur dengan sendirinya sembari menggenggam tangan Seokjin.

YOU ARETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang