Part 25

232 35 3
                                    

Seokjin menatap Jungkook lekat, membuat sang empu menjadi malu dan tidak nyaman.

"Kakak mau bilang apa"? Tanya Jungkook.

"Semuanya". Kata Seokjin tanpa mengalihkan pandangannya dari Jungkook.

"Oh, baiklah, akan aku dengarkan". Kata Jungkook.

Seokjin menghela nafas panjang dan pandangannya kembali pada sungai didepannya.

"Kenapa aku selalu tau tentangmu dan tidak tau tentang diriku sendiri? Itu karena aku selalu bermimpi seorang kakek-kakek yang selalu memberikan kabar tentangmu. Apa kau tau, ketika kau dan aku melakukan sesuatu dan kita mengetahui itu? Itu adalah jiwa kita yang lain, jiwa yang selalu bersama kita". Jelas Seokjin.

"Maksud kakak, kita seperti memiliki 2 jiwa, seperti itu"? Tebak Jungkook.

"Benar, ada kalanya dia akan mengambil alih raga kita. Kekuatanku tidak akan menjadi sempurna sampai kapanpun". Kata Seokjin sembari menerawang langit.

"Kenapa"? Tanya Jungkook heran.

Seokjin menatap wajah Jungkook lekat-lekat kemudian memalingkannya lagi.

"Karena.....karena aku adalah penangkal itu sendiri". Kata Seokjin.

Jungkook masih tidak mengerti maksud dari perkataan Seokjin.

"Maksud kakak apa? Kookie tidak mengerti, kakak menjadi penangkal, penangkal apa maksudnya"? Kata Jungkook dengan wajah tak mengertinya.

Seokjin menatap wajah Jungkook lagi, namun ini dengan tatapan sendunya. Membuat Jungkook semakin penasaran dan pikirannya yang semakin jauh.

"Penangkal untukmu". Kata Seokjin.

Sontak saja Jungkook membelalakkan kedua matanya dan menatap Seokjin dengan rasa tidak percayanya.

"Ma-maksud kakak apa? Kookie masih tidak mengerti". Kata Jungkook.

Seokjin hanya diam saja sembari menatap wajah cantik Jungkook. Perlahan dia bangkit dari duduknya dan berjalan maju ketepi sungai.

"Kakak mau kemana"? Tanya Jungkook dengan perasaan was-wasnya.

Seokjin membalikkan tubuhnya menghadap ke Jungkook, senyuman manis yang ada dibibirnya terlihat begitu teduh dimata Jungkook.

Jungkook ikut bangkit dari duduknya dan berjalan mendekati Seokjin.

"Tetaplah disana kookie". Instruksi Seokjin membuat Jungkook menghentikan langkahnya.

"Kakak mau ngapain? Kakak mau berenang"? Tanya Jungkook.

"Ini adalah terakhir kalinya, aku akan menjagamu, namun ini untuk selamanya". Kata Seokjin membuat Jungkook semakin bingung.

Perlahan Seokjin semakin mendekati tepi sungai membuat Jungkook semakin was-was, dia pun berjalan mendekati Seokjin, namun belum sampai ditempat Seokjin, dia melihat sebuah cahaya putih yang menyelimuti tubuh Seokjin.

Perlahan tubuh Seokjin menjadi transparan, Jungkook hanya bisa melihat saja tanpa berkata apapun lagi. Suaranya tidak bisa keluar dari mulutnya.

Cahaya itu semakin menghilang, membawa tubuh Seokjin yang transparan.

*******

"Kakak Seokjiiinnn"! Teriak Jungkook.

Semuanya me dekati Jungkook yang tiba-tiba terbangun dari pingsannya.

"Kookie, kookie kenapa"? Tanya Namjoon yang terlihat khawatir.

Jungkook melihat satu persatu orang-orang yang ada dihadapannya.

"Kak yoongi, kak Taehyung, kak Namu, kak Shokie, kak Jiminniie, dan kak....kak Seokjin mana"? Tanya Jungkook dengan suara bergetarnya, takut akan mimpinya.

Semuanya saling pandang satu sama lain, kemudian menatap Jungkook bersamaan.

"Kenapa? Apa yang terjadi pada kakak Seokjin"? Tanya Jungkook dengan rasa penasarannya.

Tidak ada yang menjawab pertanyaan Jungkook, membuat sang empu semakin penasaran. Dengan cepat, Jungkook melepas selang infus yang berada ditangannya dan pergi dari kamar rawatnya.

Tidak ada yang mencegah Jungkook ketika dia pergi untuk menemui Seokjin.

Jungkook terus berlalu keluar kamar sampai dia berdiri didepan ruangan yang dia yakini itu adalah ruang rawat inap Seokjin.

Seorang suster keluar dari ruang rawat tersebut dengan membawa selimut yang kotor.

"Suster". Panggil Jungkook.

"Iya, ada yang bisa saya bantu"? Kata suster.

"Apa pasien yang dirawat di ruang ini, bernama Kim Seokjin"? Tanya Jungkook.

"Benar, tapi beberapa jam lalu, dia tidak ada, pihak rumah sakit juga tidak tau, tidak ada jejak jika dia diculik".

Penjelasan suster membuat dada Jungkook terasa sesak, kakinya menjadi lemas dan tak kuat untuk menopang tubuhnya sendiri.

"Saya permisi". Kata suster tersebut lalu pergi meninggalkan Jungkook yang masih tak bergeming.

Setelah kepergian suster, Jungkook tak kuasa menahan air matanya. Dia meluruh kelantai rumah sakit, hatinya begitu sesak. Mimpinya menjadi kenyataan, Seokjin pergi tanpa ada yang tahu.

Semua temen-temennya yang melihat Jungkook dari belakanya membuat mereka semua sedih.

Namjoon berjalan mendekati Jungkook dan memeluknya erat.

"Kak, kak Seokjin hiks hiks". Lirih Jungkook membuat Namjoon menitikan air matanya.

"Kami tidak tau kejadiannya, ketika kami ingin melihat keadaannya, dia sudah tidak ada ditempat tidurnya. Tapi kami menemukan ini".

Namjoon memperlihatkan sebuah kalung mutiara yang indah kepada Jungkook.

"Kalung"?

"Iya, aku menemukannya ditempat tidurnya, mungkin ini untukmu". Kata Namjoon.

Jungkook mengambil kalung itu dan sekilas dia mengingat tentang mimpinya.

"Kak Seokjin". Gumam Jungkook.

"Maksud kamu apa kookie"? Tanya Namjoon yang mendengar gumamannya.

"Tidak ada kak, kalung ini sangat indah seperti kak Seokjin". Elak Jungkook.

Jungkook memakai kalung mutiara tersebut, hatinya begitu sakit ketika Seokjin meninggalkannya. Jungkook berfikir bahwa, kalung itu adalah Seokjin yang berubah wujudnya.

"Tapi, apa mungkin ini adalah kak Seokjin". Hati Jungkook.

Namjoon membatu Jungkook untuk berdiri dan kembali keruangannya. Jungkook hanya diam saja dan melamun, tangannya selalu menyentuh kalung yang sudah dipakainya.

"Kookie, makan ya". Bujuk Shokie.

Namun, kookie hanya diam saja tak menggubris perkataan Shokie, pikirannya selalu berkelana pada Seokjin.

"Kakak kemana"? Gumamnya, membuat Shokie yang duduk disampingnya menjadi sedih.

"Kookie". Panggil Shokie.

"Kak Seokjin tidak akan meninggalkan kookie,  kan kak"? Tanya Jungkook dengan penuh harapan.

"Tidak ak...-".

"Kakak bohong! Kak Seokjin sudah pergi, dia tidak mau bertemu dengan kookie lagi hiks hiks".

Shokie langsung memeluk Jungkook dan mengelus bahu gadis itu dengan lembut.

"Tenang kookie, kak Seokjin pasti kembali". Kata Shokie.

Jungkook hanya diam saja dalam pelukkan Shokie. Air matanya terus keluar tanpa dia perintahkan.

*******

"Bertahanlah".






Terima kasih...
Papaiiiii....


YOU ARETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang