・☾𖤓・
Dengan telaten, ia memasukan barang-barang yang diperlukannya hari itu ke dalam tas ranselnya, lalu menatap dirinya di cermin kamarnya lagi. Setelah memastikan bahwa penampilannya hari itu tidak terlihat menakutkan atau seperti preman, Kim Gimyung pun berjalan keluar dari kamar kos-kosannya.
Hari itu adalah hari pertama baginya untuk melayani di pusat pelayanan tuna wisma di Gangseo. Salah satu syarat baginya untuk keluar dari penjara lebih awal adalah melakukan kegiatan pelayanan masyarakat di daerah Gangseo selama satu bulan. Dan dari sekian kegiatan yang bisa dipilihnya, ia memutuskan untuk membantu di organisasi pelayanan tuna wisma. Setidaknya, kegiatan itu tidak terlihat merepotkan.
Yoon Kyunghoon dan Lee Gunwoo telah menunggunya di depan ketika ia keluar dari gedung kos-kosan anak Big Deal. Sama sepertinya, keduanya menggunakan pakaian kasual yang membuat mereka terlihat lebih mudah berbaur dengan para sukarelawan lainnya.
"Pagi kak, sudah siap?" Sapa Kyunghoon yang dijawabnya dengan anggukan.
"Kak Gimyung yakin gak mau ikut kita aja?" Tanya Gunwoo lagi ketika mereka berjalan beriringan keluar dari jalanan yang telah menjadi bagian hidup mereka selama lebih dari 3 tahun.
Gimyung menggeleng, "Kalian bersenang-senanglah, aku tidak akan tahan bekerja menanam pohon."
Berbeda dengannya, Kyunghoon dan Gunwoo memang memutuskan untuk melakukan kegiatan pelayanan masyarakat lain. Keduanya memilih untuk menjadi sukarelawan menanam pohon-pohon baru di hutan-hutan yang telah gundul. Sesuatu, yang Gimyung yakin tidak akan dinikmatinya.
"Memangnya kakak tahan kalau harus bersosialisasi dan berinteraksi setiap hari?" Tanya Gunwoo.
Gimyung memutar bola matanya, "Yah, setidaknya itu lebih baik daripada harus menanam pohon."
Kyunghoon tertawa, "Jangan berantem ya kak. Harus yang sabar melayani para tunawisma itu."
"Memangnya kalian kira aku memukul orang sembarangan apa?! Sudah, sana pergilah!" Oceh Gimyung marah sambil mendorong kedua temannya yang tertawa ke arah jalan yang berlawanan. Setelah kedua temannya melambai dan berjalan pergi, Gimyung pun ikut berbalik dan berjalan ke tempat kegiatannya akan dilaksanakan.
Ia mendesah. Semoga saja tidak ada masalah apapun selama 1 bulan ini sehingga ia bisa memenuhi ketentuan bebas bersyaratnya dengan cepat. Karena semakin cepat semua ini selesai, semakin cepat pula ia bisa menjalankan rencananya untuk menemukan Han Shinwoo.
・☾𖤓・
Diluar dugaan, ternyata peserta yang menjadi sukarelawan di kegiatan itu banyak juga. Sekitar 40 orang berkumpul di ruangan gereja yang tidak terlalu besar. Sebagian adalah lansia, sementara sebagian lainnya adalah anak muda sepertinya.
Saat itu, mereka sedang membentuk sebuah lingkaran besar, dimana setiap orang diharuskan untuk memperkenalkan diri mereka masing-masing. Dimulai dari nama, pekerjaan, dan alasan mengapa mereka mengikuti kegiatan ini.
Kini, gilirannya pun tiba. Gimyung membungkuk singkat, lalu mengulaskan senyuman sopan kepada para sukarelawan lainnya. "Nama saya Kim Gimyung. Saya melakukan kegiatan ini sebagai ketentuan bebas bersyarat saya dari penjara anak. Saya ingin mengerahkan kekuatan saya untuk membantu kalian semua. Mohon bantuannya satu bulan ini."
Meskipun para peserta itu menyambutnya dengan tepuk tangan, Gimyung bisa merasakan tatapan orang-orang yang kini menatapnya takut-takut. Belum lagi, beberapa anak muda yang kini mulai saling berbisik-bisik. Ia mendesah. Sesuai dugaannya, orang-orang itu akan menjauhinya. Semoga saja, hal itu tidak akan merepotkannya selama sebulan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim Gimyung | Invisible String
FanfictionSatō Hitomi terpaksa pindah ke Korea setelah kematian ibunya. Negara yang dulu dianggapnya sebagai rumah kedua, kini terasa begitu menyesakkan. Sebisa mungkin, ingin secepatnya ia pergi dari tempat itu. Kim Gimyung baru saja keluar dari penjara sete...