3 - Eyes Don't Lie

60 5 0
                                    


Chapter Song : Arah Kaki - Laura Theux

・☾𖤓・

       Sial, sial, sial! Sambil mempercepat derapnya, Hitomi berlari menerobos kerumunan orang-orang, berharap ia bisa sampai di pusat sukarelawan tepat waktu. Karena hari itu hari Sabtu, ia lupa menyalakan alarm, dan terbangun 30 menit sebelum kegiatan dimulai. Setelah mandi bebek, dan berdandan seadanya, ia langsung berangkat tanpa mengisi perutnya sedikit pun. Dan kini, perutnya yang meronta kelaparan itu berbunyi, membuat derapnya melambat.

Tiba-tiba, sebuah tangan kekar meraih pinggangnya, dan dalam sekejap kakinya tidak lagi berpijak pada tanah. Hitomi memekik ketika menyadari bahwa seseorang baru saja memanggul tubuhnya, terlebih lagi, ketika menyadari bahwa orang itu adalah Kim Gimyung.

"Yaa! Kim Gimyung! Kau mau mati?! Cepat turunkan aku!" Teriaknya sambil memukul punggung lelaki yang kini tertawa itu.

"Lebih cepat begini kan? Kalau tidak, kau bisa telat lho!" Balas lelaki itu tanpa menghentikan derapnya.

"Dasar lelaki sinting! Mau berapa kali aku bilang, aku bisa lari sendiri!"

Tak lama kemudian, lelaki itu memperlambat derap langkahnya, lalu menurunkannya ketika mereka sampai di depan pusat sukarelawan. Hitomi menatap lelaki yang kini mengatur nafasnya itu kesal, tidak habis pikir mengapa lelaki itu menggendongnya dengan seenaknya. Tapi, lelaki yang dipelototinya itu tidak tampak takut sama sekali. Kim Gimyung menyeringai menatapnya lalu mengacak rambutnya, "Jangan marah begitu dong, Nona Hitomi. Lihat, karenaku, kita hanya telat 10 menit."

"Kau benar-benar sinting!" Pekik Hitomi lagi sambil memukul dada lelaki itu, membuat Gimyung terbahak.

Setelah mengatur nafas mereka, kedua orang itu pun masuk ke dalam gedung. Pak Lee, ketua pelaksana kegiatan itu telah menunggu mereka di depan ruang pertemuan dengan tatapan kesal. Setelah memarahi mereka karena datang terlambat, Pak Lee pun membubarkan mereka, menyuruh mereka masuk ke tim masing-masing.

"Ini semua karena kau." Tuduh Hitomi sambil menyenggol tubuh Gimyung.

Gimyung balas menyenggolnya, "Gak salah tuh? Aku itu membantumu karena larimu seperti kura-kura."

"Haaaa?! Gak salah tuh?! Lariku itu secepat kilat tahu?!" Balas Hitomi lagi sambil menyenggol Gimyung.

Yang tidak diketahui keduanya, sebenarnya, Pak Lee masih berdiri di belakang mereka. Dan kini, lelaki paruh baya itu kesal karena kedua orang itu tidak langsung pergi ke tim mereka, namun malah berjalan lambat sembari menggoda satu sama lain.

"Satō Hitomi! Kim Gimyung!" Panggil Pak Lee dengan suara keras.

"Ya, Pak!" Teriak Hitomi, terkejut dengan suara Pak Lee yang tiba-tiba.

Di sebelahnya, Kim Gimyung hendak menertawakannya, tapi lelaki itu segera membungkam mulutnya melihat tatapan garang Pak Lee. Pria itu berdeham, "Karena kalian telat, kalian tidak perlu bergabung dengan tim kalian."

"Kalian berdua, bersihkan gudang penyimpanan! Sebentar lagi akan ada barang-barang donasi yang tiba. Setelah gudang itu bersih, angkut barang-barang donasi itu ke sana."

Mendengar itu, matanya melebar dan Hitomi menatap pria itu tak percaya. "Hah?! Berdua saja pak?!"

Pak Lee mengangguk, "Ya. Melihat bagaimana dekatnya kalian tadi, pasti kalian bisa menyelesaikannya dengan baik kan?" Sindir pria itu dengan senyuman yang jelas-jelas tidak menyatakan ramah-tamah.

Dengan berat hati, Hitomi pun akhirnya mengangguk, lalu menatap punggung Pak Lee yang berjalan meninggalkannya dan Gimyung. Setelah punggung pria itu menghilang, Hitomi menyipitkan matanya dan menatap dalang dari semua masalah ini dengan garang. Tapi, lagi-lagi lelaki itu tidak tampak takut atau menyesal. Kim Gimyung kembali menyeringai, lalu mendekatkan wajah ke telinganya.

Kim Gimyung | Invisible StringTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang