Chapter song : Delicate - Taylor Swift
・☾𖤓・
Mendengar suara pintu yang terbuka, Lee Gunwoo mengangkat kepalanya dan melihat Kim Gimyung yang kini berjalan keluar dari bangunan kos-kosannya. Seketika, alisnya pun terangkat naik melihat betapa rapi Kim Gimyung terlihat hari itu. Koreksi. Tepatnya, sudah lebih dari seminggu ini, temannya itu selalu berdandan luar biasa rapinya. Memang, Kim Gimyung selalu memperhatikan penampilannya, tapi akhir-akhir ini? Jangan tanya. Kadang, lelaki itu bahkan terlihat seakan dia akan menjadi model majalah atau semacamnya.
"Pagi~" Sapa Gimyung tanpa memperdulikan tatapan herannya.
"Mana Kyunghoon? Sebentar lagi kegiatannya dimulai lho. Bisa-bisa kita telat nanti." Tambah lelaki itu lagi sambil mencari-cari keberadaan Kyunghoon.
Alisnya semakin terangkat naik mendengar ucapan itu. Sejak kapan Kim Gimyung menjadi begitu bersemangat mengikuti kegiatan ini? Bukan hanya bersemangat saja, tapi tampaknya, akhir-akhir ini ada sesuatu yang membuat Kim Gimyung tampak begitu berbeda.
Sejak Han Shinwoo menjual Big Deal ke Il Hae, Gunwoo bisa melihat ada sesuatu yang berubah dari diri Kim Gimyung, terlebih lagi, setelah masuk ke penjara. Kim Gimyung yang dulu adalah orang yang paling dihormatinya. Ia menyukai cara kepemimpinan lelaki itu, nilai-nilai yang dipegangnya, dan bagaimana Kim Gimyung juga menghormatinya dan para bawahannya. Karena itulah, Gunwoo menjadi sangat khawatir ketika Kim Gimyung yang disukainya itu perlahan berubah menjadi orang yang tidak dikenalinya.
Tapi akhir-akhir ini, ada sesuatu yang membuat Gimyung terlihat seperti dirinya yang dulu. Lelaki itu menjadi lebih rileks, dan berkali-kali ia mendapati lelaki itu tersenyum-senyum sendiri. Apa temannya itu hanya senang karena sudah dibebaskan dari penjara?
"Pagi semua!"
Gunwoo mendongak dan menatap Yoon Kyunghoon yang kini telah bergabung dengan mereka. Tampaknya, lelaki itu baru saja bangun, menilai bagaimana Kyunghoon masih tampak mengantuk dan rambutnya yang berantakan.
"Astaga Kyunghoon. Kau terlihat kacau."
"Aku terlalu capek. Siapa sangka kalau menanam pohon itu capek banget?! Pinggangku rasanya mau copot karena harus menggali tanah dan berjongkok terus menerus!" Keluh Kyunghoon, membuat kedua orang itu tertawa.
"Tapi... Kok Kak Gimyung rapi banget sih?" Tanya Kyunghoon, menyuarakan pikirannya ketika mereka berjalan keluar dari jalanan Big Deal.
Gunwoo melirik Gimyung yang kini malah memasang wajah heran karena mendengar pertanyaan itu. "Rapi? Biasa aja kok. Ini kan pakaian sehari-hariku."
"Gak, gak, gak. Biasanya, kakak kan cuma pake kaos dan jeans. Ini mah... Kayak mau kencan!" Teriak Kyunghoon.
Mendadak, wajah Kim Gimyung berubah kaku, sementara semburat merah mulai muncul dari pipi lelaki itu. Gunwoo melebarkan matanya. Ada apa ini?
"Apaan sih?! Mana mungkin kan?! Sudah, jangan bicara yang macam-macam! Aku ini tampil rapi karena para sukarelawan lainnya juga tampil rapi!" Jawab Gimyung cepat.
Meskipun tampak tidak percaya, Kyunghoon memutuskan untuk mengangguk saja, tampaknya lelaki itu tidak memiliki tenaga ekstra untuk berdebat.
Tak beberapa lama kemudian, ketiganya pun sampai di ujung jalan. Kim Gimyung mengucapkan salam perpisahan dan berbalik menuju jalan yang berlawanan dengan dirinya dan Kyunghoon. Tanpa langsung berbalik pergi, Gunwoo menatap Kim Gimyung yang sedang bersiul-siul itu, tampak senang akan sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim Gimyung | Invisible String
Fiksi PenggemarSatō Hitomi terpaksa pindah ke Korea setelah kematian ibunya. Negara yang dulu dianggapnya sebagai rumah kedua, kini terasa begitu menyesakkan. Sebisa mungkin, ingin secepatnya ia pergi dari tempat itu. Kim Gimyung baru saja keluar dari penjara sete...