11 - First Date

39 9 1
                                    


Chapter Song : Enchanted - Taylor Swift

・☾𖤓・

"Walls of insincerity, shifting eyes and vacancy
Vanished when I saw your face
All I can say is, it was enchanting to meet you"

        Hari itu, stasiun Nan Ji Cheon Park tampak begitu ramai dengan para pasangan muda dan juga keluarga yang sedang menikmati hari libur mereka. Maklum, hari itu cerah dan udara musim semi yang hangat membuat orang-orang ingin menikmati hari Minggu mereka.

Kim Gimyung berdiri di depan minimarket di sebelah stasiun, menunggu Hitomi datang. Entah sudah berapa kali ia melirik jam tangannya gelisah, menunggu kedatangan gadis itu dengan hati yang berdebar kencang dan perut yang terasa mulas. Demi Tuhan! Kenapa menunggu gadis itu datang saja bisa membuatnya segugup ini?!

Setelah penantian yang terasa seperti 1000 tahun, gadis yang ditunggunya pun datang. Gimyung melambaikan tangannya singkat, menarik perhatian gadis yang sedang mencari-carinya di tengah kerumunan orang. Seketika, mata gadis itu bersinar ketika melihatnya, membuat jantung malangnya kembali melompat kegirangan.

Hari itu, Satō Hitomi mengenakan dress hitam pendek dengan jaket kulit hitam yang tersampir di bahunya. Gaya yang tidak terlalu feminin, tapi sangat cocok dengan gadis itu. Rambut panjangnya terurai dan kacamata hitam tergantung di kepalanya. Gadis itu memang cantik, tapi hari ini Satō Hitomi terlihat lebih bersinar daripada biasanya. Dan lagi-lagi hal itu membuat perutnya kembali terasa mulas.

Gadis itu menghampirinya dengan senyuman lebar, tampak tidak gugup sama sekali. "Hai! Kau sudah menunggu lama?"

Kim Gimyung menelan ludah, berusaha untuk menekan kegugupannya. Berhentilah bertingkah konyol Gimyung! Perintah Gimyung pada dirinya sendiri, meskipun tampaknya hatinya mengacuhkan perintahnya itu.

"Tidak, aku juga baru sampai." Balasnya ringan. Berusaha terlihat setenang mungkin.

"Saat pertama kali bertemu, jangan lupa memuji nya kak!"

Kata-kata Rain Man semalam terngiang di kepalanya dan membuat hati Gimyung kembali berdebar. Rain Man sialan! Lelaki itu tidak mengatakan apa yang harus dikatakannya. Kim Gimyung menatap gadis cantik di hadapannya itu, sebelum akhirnya mengatakan sesuatu yang segera disesalinya.

"Kau terlihat segar hari ini."

Mata Hitomi melebar mendengar apa yang baru saja keluar dari mulutnya dan seketika itu juga gadis itu tergelak. "Hahahaha! Segar?! Memangnya aku ini sayuran?!"

Wajah Gimyung memerah menyadari apa yang baru saja dikatakannya. "M-Maksudku, kau terlihat cantik" Bisiknya malu.

Hitomi kembali tertawa mendengar balasannya, sementara ia mengutuk dirinya yang terlalu gugup di depan gadis itu. "Terima kasih." Balas Hitomi tulus, tampak tidak ingin menyiksanya lebih lanjut.

"Kau sudah makan?" Tanya Gimyung setelah berhasil menenangkan dirinya.

Gadis di hadapannya itu menggeleng. "Kau tahu restoran enak di daerah ini?"

"Ajak dia makan di restoran italia atau prancis. Kakak harus memberikan kesan baik padanya agar dia makin terpikat denganmu."

Suara Rain Man kembali terdengar di kepalanya. Gimyung tahu beberapa restoran italia di daerah itu, namun tujuannya hari ini bukanlah membuat Hitomi terpikat kepadanya, melainkan membuat gadis itu tidak lagi menyukainya. Hal itu dilakukannya bukan karena ia tidak menyukai Hitomi. Sebaliknya, ia sangat, sangat, dan sangat menyukai gadis itu. Ia bahkan yakin bahwa gadis itu adalah orang pertama yang benar-benar memikat hatinya. Namun, demi kebaikan Hitomi, ia tidak bisa membuat gadis itu terlibat dengan orang sepertinya. Gadis itu berhak bersama dengan lelaki yang punya hidup normal. Dan oleh karena itu, ia harus membuat gadis itu berhenti menyukainya. Gimyung mendesah,

Kim Gimyung | Invisible StringTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang