Hi guys! Welcome to Season 2. This season is going to focus on their situationship's progress, how they'll get to know each other more, and how Hitomi will meet Big Deal! Enjoy!
Chapter Song : Cruel Summer
・☾𖤓・
Satō Hitomi berjalan menelusuri jalan sambil menyenandungkan lagu pop yang berdengung dari airpods miliknya. Suasana hatinya saat itu sedang bagus. Dan apalagi alasannya jika bukan karena dirinya sedang dimabuk cinta?
3 hari sudah berlalu sejak Kim Gimyung membalas perasaannya. Tapi hingga saat ini, masih sulit baginya untuk percaya bahwa ia bisa menyebut lelaki itu sebagai miliknya. Senyuman lebar menghias wajahnya mengingat ciuman mendadak yang diberikan lelaki itu sebelum mengantarnya pulang, dan seketika pipinya pun memerah. Ternyata, Kim Gimyung yang selalu terlihat berwibawa dan kharismatik, punya sisi imut seperti itu.
Sejak hari itu, keduanya belum bertemu sama sekali. Hitomi sibuk dengan urusan sekolahnya, sementara Gimyung sibuk mengurus crew nya. Dan meskipun setiap hari mereka saling menelpon untuk memberi kabar dan berbincang, Hitomi tetap merindukan saat-saat bisa bertemu dengan lelaki itu setiap hari. Beruntungnya, karena pengecekan fasilitas, hari itu sekolahnya dipulangkan lebih cepat. Tanpa memberi tahu Gimyung, Hitomi memutuskan untuk datang ke markas Big Deal dan mengejutkan lelaki itu.
Tak berapa lama kemudian, jalan yang dikenalnya sebagai markas Big Deal terlihat di depannya. Hitomi berjalan mengendap-endap, berusaha tidak menarik perhatian kalau-kalau para bawahan Gimyung berada disana. Namun, jalan yang biasanya ramai dengan para lelaki berjas anggota Big Deal itu kini kosong melompong. Hitomi mengerutkan keningnya, berusaha mengingat apakah ia salah mengenali jalan tersebut. Namun, ketika melihat nama-nama toko baju di jalan itu, ia pun yakin jalan ini adalah markas Big Deal. Lalu, kemanakah para anggotanya itu?
Ia masih mengawasi sekelilingnya dengan seksama ketika tiba-tiba, sebuah tangan kekar menarik pinggangnya cepat. Hitomi hendak berteriak, namun tangan itu telah membungkam mulutnya dan menariknya ke lorong sepi. Setelah membawanya ke ujung lorong, orang itu melepaskannya, memberikannya celah untuk menyerang. Dengan cepat, Hitomi melayangkan spinning elbow strike ke wajah penyerangnya.
Namun, penyerangnya itu tidak menghindar, melainkan menangkap serangannya. Penasaran akan identitas orang itu, Hitomi membalikan tubuhnya, dan seketika, wajahnya pun melunak.
"Hai." Sapa 'penyerang'nya dengan senyuman jahil di wajah.
"Kim Gimyung! Apa kau sudah gila?! Kenapa kau mengagetkanku seperti itu sih?!" Oceh Hitomi melihat lelaki di hadapannya itu masih bisa tersenyum jahil.
"Aku tidak menyangka kau tega menyerangku. Kalau aku tidak was-was, bisa-bisa wajah tampanku ini tidak tersisa lagi menerima elbow mu itu." Balas Gimyung, berpura-pura sedih untuk mengambil simpatinya.
"Salahmu sendiri. Siapa suruh kau menyelinap seperti itu di belakangku, hah?"
"Lagipula, kenapa sih kau menarikku kesini?" Omel Hitomi lagi, tidak mengerti mengapa Gimyung membawanya ke lorong sepi itu.
Bukannya menjawab pertanyaannya, Gimyung malah melihat ke sekelilingnya was-was, seakan lelaki itu sedang bersembunyi dari seseorang. "Ikuti aku." Perintah Gimyung setelah beberapa lama, lalu menariknya menuju sebuah pintu di ujung lorong.
Dus-dus besar yang tertata rapi mengisi sebagian besar ruangan yang mereka masuki, dan beberapa tumpukan pakaian terlihat di rak-rak besi. Melihat sekelilingnya, Hitomi menerka ruangan itu sebagai gudang penyimpanan. Namun, keberadaan sofa besar dan meja kerja yang diletakan di tengah ruangan membuat gudang penyimpanan itu bisa juga dijadikan sebagai ruang istirahat, maupun ruang kerja.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kim Gimyung | Invisible String
Fanfiction"Aku tidak menyesal. Karena semua pilihan, semua kesalahan masa laluku, membawaku ke tempat ini. Membawaku kepadamu." - Kim Gimyung. Satō Hitomi terpaksa pindah ke Korea setelah kematian ibunya. Negara yang dulu dianggapnya sebagai rumah kedua, kini...