7 - Letting Go

34 6 0
                                    


・☾𖤓・

         Sambil bersenandung, Hitomi menggeledah boks di hadapannya, mencari kotak amal yang diminta oleh ketua timnya. Sudah beberapa boks ia geledah, namun kotak amal yang katanya terletak di gudang itu masih belum bisa ditemukannya.

"Permisi sebentar." Ucap sebuah suara tiba-tiba.

Terkejut, Hitomi mendongak dan melihat tubuh seseorang menjulang di belakangnya. Dan kini, wajahnya pun semakin memerah ketika sadar bahwa orang itu adalah Kim Gimyung.

"Kim Gimyung! Ngapain dempet-dempet begini sih?!" Teriaknya kesal pada lelaki yang kini berusaha menarik sebuah boks dari lemari di atasnya.

Lelaki itu terkekeh mendengar ocehannya, tapi tidak memberikannya celah untuk pergi, melainkan tetap memojokkannya ke lemari di hadapan mereka. Hitomi menahan nafasnya ketika tubuh bidang lelaki itu menempel di belakangnya, sementara wangi mint dan citrus khas Gimyung mulai memenuhi penciumannya. Oh Tuhan, semoga lelaki itu tidak mendengar suara jantungnya.

Gimyung menurunkan boks yang diambilnya tadi, lalu menaruhnya di lantai. Bukannya langsung pergi atau setidaknya mengecek isi boks itu, lelaki itu malah menatapnya dengan seringai.

Hitomi berusaha untuk memberengut, meskipun sebenarnya, hatinya mulai melonjak-lonjak senang karena bisa melihat lelaki itu hari ini. Karena keduanya tidak ditugaskan bersama, saat itu adalah kali pertamanya melihat Gimyung hari ini. Memang, Hitomi tidak ingin mengakuinya, tapi ia merindukan lelaki itu. Terutama, senyuman nakal seorang Kim Gimyung.

"A-Apa? Kenapa melihatku seperti itu?" Tanya Hitomi terbata-bata, mulai salah tingkah karena lelaki itu tidak mengucapkan sepatah kata pun, tapi terus memandanginya dengan seringai.

Kim Gimyung maju mendekat, dan dirinya yang terkejut pun melangkah mundur. Hitomi memekik ketika punggungnya menabrak lemari di belakangnya, membuat lelaki itu tertawa lagi. Lelaki itu berdiri di hadapannya, dan tanpa aba-aba, meraih kedua pipinya.

"Kau imut banget sih."

Apa?! Aku tidak salah dengar kan?! Suara jantungnya yang berisik mulai memenuhi pendengarannya ketika mata hitam itu menatapnya dalam, sementara ibu jari lelaki itu mulai mengusap pipinya lembut. Perlahan, Gimyung mulai mendekatkan wajahnya, membuat Hitomi menutup matanya. Astaga! Apakah lelaki itu akan menciumnya?!

"Wajahmu saat ini merah banget."

Ia membuka matanya dan melihat Gimyung yang kini tertawa terbahak-bahak karena berhasil mengerjainya, sementara dirinya masih kehabisan kata-kata menerima semua perlakuan lelaki itu.

"Kau ini benar-benar ya! Demi Tuhan! Kenapa sih kau selalu menjahiliku begini?!" Teriak Hitomi marah sambil mencubiti Gimyung.

"Aw! Aw! Hei! Habis, aku kan belum sempat melihatmu sama sekali hari ini!"

"Terus, insting pertamamu saat pertama kali melihatku itu menjahiliku?!" Teriak Hitomi lagi sementara lelaki itu masih tertawa terbahak-bahak.

Tanpa aba-aba, Gimyung menarik tangannya yang masih mencubiti lelaki itu, dan tubuhnya pun menabrak dada lelaki itu. Hitomi mendongak menatap Gimyung yang tersenyum menatapnya. "Percaya gak? Seharian ini aku terus memikirkan kapan bisa bertemu denganmu."

"Tapi, pas pertama kali melihatmu tadi, aku malah tidak bisa menahan diri untuk tidak menjahilimu." Tambah Gimyung sambil mencubit hidungnya.

Tanpa menghiraukan dirinya yang terperangah, Kim Gimyung mengambil boks yang diletakkannya di lantai tadi, lalu berjalan ke arah pintu.

Kim Gimyung | Invisible StringTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang