Rasa takut kehilangan terkadang membuat seseorang ingin mengambil jalan pintas.
Menjalin hubungan dengan dalih tak akan melewati batas.
Disuruh menikah, tapi jawabannya belum siap dan pantas.
Lantas, apakah menjalin hubungan yang tak di ridhoi Allah adalah usaha untuk menjadi pantas?_CahayaLangit_
"Kondisi Cahaya sudah membaik. Yang penting rutin minum obat yang sudah saya tulis. Silahkan beli di apotik," jelas Dokter setelah selesai memeriksa Aya.
"Alhamdulillah," ucap Langit dan Aya.
"Apakah saya sudah boleh pulang, Dok?" tanya Aya.
Dokter perempuan mengulum bibir. "Apa kepalamu masih sering sakit?"
"Tadi pagi masih. Tapi sekarang sudah mendingan, Dok. Cuma kalau digerakkin sakit sedikit," jelas Aya jujur.
"Kamu mau pulang?"
Aya mengangguk.
"Sebenarnya boleh pulang, tapi harus dijaga kesehatannya. Jangan terlalu banyak beraktivitas. Kalau kamu masih sekolah, mending izin dulu untuk beberapa hari sampai kondisimu benar-benar pulih," jelas dokter itu.
"Baik, Dok. Terimakasih," ucap Aya.
Dokter perempuan itu tersenyum kemudian pergi dari ruangan itu.
Langit sedari tadi diam. Aya sampai heran dibuatnya.
"Woi, kenapa?" tanya Aya tiba-tiba. Langit menggeleng pelan.
"Lo serius mau pulang?" tanya Langit.
"Iya."
Langit menghela nafas. "Gue ke administrasi dulu," ujar Langit kemudian pergi.
Aya terdiam. Memikirkan kejadian tadi pagi. Tiba-tiba pandangannya kabur dan menyebabkan vas bunga itu pecah.
Aya ingat bagaimana tadi Langit membereskan kaca itu dengan tangannya dan ...
"Hah! Luka!" pekik Aya.
***
Langit mengurus administrasi. Ia membayar semua biaya pengobatan dan perawatan Aya. Saat tangan kanannya diangkat, perawat itu terkejut.
"Dek, tangannya kenapa?" tanya perawat itu.
Langit melihat tangannya. Sudah dibalut perban. Tangan yang sedari tadi berusaha ia sembunyikan dari Aya.
"Nggak papa, mbak. Tadi kena beling," jawab Langit santai.
"Kok bisa?"
"Iya, tadi pecah," jawab Langit.
Perawat tadi terus mengajak Langit bicara sampai Langit terus memaksakan senyum. Ia ingin membawa Aya pulang.
"Iya, mbak. Kalau gitu saya pulang dulu, kasian temen saya nungguin," ujar Langit segera mengakhiri pembicaraan.
"Iya, iya. Aduhhh, maaf, ya. Habisnya ganteng, sih. Makanya jangan ganteng-ganteng," kata perawat itu hanya dibalas senyuman tipis oleh Langit.
Langi menghela nafas lega kala sudah beranjak pergi dari sana. Ia menuju ruang rawat Aya.
"Assalamu'alaikum," ucap Langit begitu memasuki ruang rawat Aya.
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh," jawab Aya. Ia sudah duduk dipinggir ranjang. Pakaiannya juga sudah berbeda. Ia memakai rok plisket berwarna navy dengan kaos panjang warna hitam. Namun di tutup lagi menggunakan cardigan panjang. Hijabnya masih mengenakan hijab langsung namun cukup lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cahaya Langit
Teen FictionCAHAYA LANGIT Deskripsi Bukan tentang cahaya langit, melainkan tentang seorang gadis yang bernama Cahaya yang pindah ke sekolah elit karena mendapatkan beasiswa. Bagaimana siswa yang pindah karena mendapatkan beasiswa? Terkadang di bully karena stat...