rumah

158 16 0
                                    

Setelah berjalan cukup lama akhirnya kami berhenti di sebuah rumah tua yg memiliki nuansa cukup menyeramkan,
Di sekitar rumah tua itu Aku dapat mencium bau yang sangat familiar di hidung ku.....

'....Itu Bau minuman yg sering di minum ayah'

Ian memegangi tangan Aiden lebih erat karena perasaan tidak nyaman yang muncul dan menggangunya itu,
Aiden hanya melihat nya sekilas sambil menghela nafas lalu menggerakkan tangan nya untuk mengetuk pintu rumah itu.

"*Driiitt"

Tidak butuh waktu lama, setelah nya
Hanya Setelah beberapa saat pintu itu pun terbuka dan memperlihatkan seorang pria gendut yg hanya memakai celana pendek keluar dari dalam rumah itu, dengan mata nya yang tampak suram Dia menatap ian dan Aiden secara bersamaan, bola mata nya melotot setelah beberapa saat yang mana itu seperti akan keluar.

"Siapa yg kau bawa Aiden "

Paman itu kelihatan marah dengan urat kepala nya terlihat menonjol keluar, Aiden terlihat ketakutan karena ucapan paman itu dia juga berbicara dengan gugup setelahnya

"Ugh i_itu aku mau membawa nya untuk ikut bekerja dengan ku"

"*Bukh....."

Tanpa aba-aba apapun Sebuah pukulan melayang ke wajah Aiden, aku yang ada disampingnya terbelalak melihat dia tertunduk dengan Darah keluar dari hidung nya
"he-hei...kak aiden"

"Lalu Kalau kau mau bekerja dengan nya kenapa kau membawa nya kemari"
Dia menggeretakan gigi nya sambil melihat kearah Ian yang telah memucat ketakutan.

Aiden hanya diam sejenak lalu mengelap darah di hidung nya sembari berkata sambil tersenyum

"Dia bilang asal punya tempat tinggal dia akan melakukan apapun jadi aku membawa nya kemari agar bisa membantu ayah mendapat lebih banyak uang"

Alis Ian berkerut mendengar kata-kata yang terdengar licik dan menjengkelkan itu

'Aku tidak pernah bilang begitu, pembohong'

Ian mengeras kan tangan nya yg memegangi tangan aiden menunjukkan perasaan cemasnya karena ucapan Aiden barusan, Aiden yg merasakan tangan nya di remas dengan kuat oleh Ian hanya membalas nya dengan mempererat pegangan tangannya.

Paman itu awalnya terlihat ragu dengan kata-kata Aiden, dia lalu sedikit berfikir sebelum akhirnya angkat bicara

"Berikan uang nya"

Aiden mengeluarkan sejumlah uang dari dalam saku nya dan memberikan nya ke paman itu

"Dia bisa tinggal di sini asal memberi setoran uang kepada ku, untuk makanan dia harus mencarinya sendiri"
Ucap nya dengan gertakan singkat sebelum berbalik masuk kedalam rumah itu

Setelah orang itu tidak terlihat lagi
Aiden kemudian berjongkok menyamakan tinggi nya dengan ku dan menatap ke arah ku sambil tersenyum

"Tadi itu bohong, hanya aku yg akan bekerja kau tidak usah khawatir"

.....Kalau pun itu bukan kebohongan aku akan tetap bekerja asal tidak pulang ke rumah itu lagi...

Ian hanya tersenyum untuk membalas ucapan itu dan berdehem singkat setelah nya

"Humm..."

Bagaimanapun orang ini tetaplah orang aneh, membantu secara tiba-tiba seperti ini aku harus tetap waspada padanya

*****

Kami lalu masuk kedalam rumah, rumah ini hanya memiliki 2 kamar, satu ruang tengah dan satu gudang, masing-masing kamar sudah di isi oleh paman paman menyeramkan itu.
Karena ruang tenaga penuh dengan sampah dan sisa makanan,
Mereka hanya menyisakan sebuah gudang kecil untuk Aiden tinggal, Yang  mana itu juga sempit dan menyesakan, lantai yang terbuat dari kayu tua yang terlihat rapuh itu bahkan tidak memiliki alas yg bisa di gunakan untuk tidur.....

Saint who looks like an angel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang