(arc forest of death ) bukan saint

37 4 0
                                    

Suara nafas ayang terpotong-potong, terdengar dengan sangat jelas di telinga Darwis, dia entah kenapa merasa malu mendengar suara itu.
Sekelompok babi liar yang tadi mengejar mereka telah berada cukup jauh dari mereka, babi-babi itu menghentikan pengejaran mereka seakan berfikir bahwa terus mengejar kami tidak akan menguntungkan. Elf kecil yang di tarik Ian menggunakan dark power nya telah terlihat seperti kehilangan setengah nyawanya, mulut nya ternganga dengan garis bibir nya yang memiliki bekas muntah nya sendiri.

Ian yang kesusahan menarik nafas nya karena kelelahan, menyenderkan kepalanya di pundak Darwis.
"Sial, bagaimana bisa kau tidak kelihatan lelah sama sekali" ucap Ian kepada Darwis dengan diiringi nada ketidak suka dan keirian nya, dia merasa iri pada anak yang punya fisik bagus didepan nya, postur tubuh Darwis yang tegap dan bugar dia juga cukup tinggi, lalu.....

Pandangan Ian yang tadi menatap ke arah leher Darwis berubah menatap ke arah baju nya yang penuh dengan robekan dan darah. Ian tidak memperhatikan nya sebelumnya karena marah dengan Darwis, di antara selah bajunya itu terdapat sedikit otot yang jelas sudah terbentuk, di antara otot nya itu terdapat bekas luka goresan yang seakan telah memotong perut anak itu sebelumnya, luka-luka goresan lain di tubuhnya juga sangat mengerikan untuk di lihat. Ian bertanya dalam pikiran nya Anak didepan nya sekarang, 'bagaimana dia hidup'.
Walaupun merasa iri Ian juga merasa kasihan pada anak di dekat nya ini, melihat semua luka di tubuh nya pasti sangat susah baginya untuk hidup di alam Liar, terlebih lagi dengan suku kanibal nya......anak ini pasti tidak punya masa kecil yang baik.

Ian menggerakkan tangan nya untuk menyentuh luka yang ada di dada Darwis, dia bisa merasakan detak jantung nya yang begitu kencang seakan, akan lepas, 'anak ini bahkan punya penyakit jantung' pikir Ian dengan simpati.

Darwis yang telah menjadi gugup karena di sentuh oleh Ian, perlahan memerah."k...kenapa.."

Melihat wajah yang memerah, dengan suara gemetar nya itu, Ian entah kenapa memikirkan bahwa Darwis mirip siswi SMA yang pernah mengaku padanya....tapi siapa yang akan mengira nya begitu disaat situasi sekarang. Dia pasti sakit
'...wajah nya Bahakan Sampai memerah begitu...' Ian hanya berfikir, mungkin saja Darwis juga demam.

Kekuatan suci yang sebelumnya dia gunakan pada Darwis seperti nya hanya menyembuhkan racun nya saja.
Ian kemudian mengingat anna yang semua luka nya pulih, jika dia memang Saint yang di cari Anna ada kemungkinan bahwa Ian lah yang menyembuhkan semua luka goresan yang menutupi setiap bagian tubuh nya termasuk wajahnya.

Lalu kenapa luka di tubuh Darwis tidak sembuh? Apa ada perbedaan di antara luka mereka berdua? Nyatanya tidak ada, itu sama-sama luka yang dihasilkan karena di serang binatang buas. Jadi apa perbedaan yang menyebabkan kedua nya berbeda........

"Hmmm apa Dewi itu, hanya memberikan permintaan dari pemohon nya?" Saat menyembuhkan Darwis Ian menyebut kan "kumohon selamat kan dia" yang arti nya hanya menyelamatkan nya dari racun yang mengikis nya saat itu, berbeda dengan saat menyembuhkan Anna Ian menyebutkan "semoga kau sembuh" yang berarti sembuh dari semua luka nya.

Ian merasakan kesal dengan sendirinya setelah menyadari cara menggunakan kekuatan nya, Dewi itu hanya mewujudkan apapun yang Ian ucap kan di mulut nya tanpa peduli dengan maksud nya. Dia Tidak membersihkan itu sampai ke akarnya.
Tapi apa yang Ian harapkan dia juga mendapatkan kekuatan itu secara percuma, jadi untuk dengan tidak tahu diri nya komplain hanya akan membuat kepribadian nya terlihat buruk.

Ian menutup matanya dengan tangan nya yang masih menempel di dada Darwis, dia lalu bergumam tanpa mengeluarkan suara sedikit pun dari mulut nya, yang membuat bahkan Darwis sekalipun tidak bisa mendengar apa yang Ian ucapkan
"Kumohon Sembuhkan semua luka dan penyakit anak ini lord theia"
____
Theia yang sedang marah dengan Ian, menjadi luluh sejenak ketika melihat kebaikan yang dia lakukan, dia awalnya berniat untuk tidak sekali pun membantunya sebagai bentuk hukuman karena kesombongan nya itu.
"Bisa-bisanya dia menyebut nya cool down seakan kekuatan suciku adalah adalah skill, aku hanya kesulitan untuk ikut campur secara langsung dengan urusan manusia" para dewa seperti dirinya tidak bisa terlalu ikut campur pada urusan dunia manusia karena jika para dewa terus bersikeras untuk ikut campur secara langsung itu akan memakan eksistensi mereka yang membuat mereka perlahan menghilang. Dunia yang dewa nya menghilang hanya akan mendapatkan dua akhir 'hancur' atau mendapatkan dewa yang baru. Dewa tercipta karena adanya keinginan besar manusia tersebut, jika mereka percaya kami ada maka kami ada, dan jika mereka tidak maka kami tidak.
Aku tercipta karena adanya manusia yang percaya pada cahaya dan menyembah nya, kepercayaan itu perlahan menguat dan membentuk diriku yang akan menjaga mereka menggunakan cahaya yang mereka percayai itu.

Saint who looks like an angel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang