saint

111 15 0
                                    

Sampai di depan rumah, Aiden menurunkan ku dari gendongannya
Lalu menatap sekilas kepada ku sambil tersenyum dan meletakan satu jari didepan mulut nya
"Sssstt "

Dia menyuruh ku diam!? .........Ah,
Segera aku tersadar dan langsung menyembunyikan diriku di belakang Aiden
'Aku lupa, ini tempat para preman berkumpul'

Aiden mengetuk pintu rumah itu tidak menunggu lama pintu itu terbuka dan terlihat pria brotot kekar dengan tato di tubuh nya keluar dari rumah itu

Sambil merokok dia memasang wajah mengintimidasi menatap kami berdua
"Mana"

Aiden lalu mengeluarkan uang dari dalam saku nya dan memberikan pada pria itu, Pria itu menghitung uang yg di berikan Aiden padanya Matanya seketika menyengit kesal saat dia selesai  menghitungnya
"Hanya ini!?"
Bentak nya

Tubuh Aiden sedikit tersentak meski begitu dia tetap mencoba bersikap tenang
"Maaf hanya itu yg kudapat hari ini"

Pria itu tamapak kesal dia langsung meludah kan rokok yg ada di mulut nya ke Aiden dan mengenai wajah nya

"Ugh "
Wajah Aiden memerah dengan lepuhan di tempat rokok itu mengenai wajah nya

Tidak sampai di situ sesaat setelah nya sebuah pukulan juga melayang ke wajah nya dan membuat Aiden terjatuh, darah keluar dari hidung nya dan membasahi mulut nya dengan darah saat bibir nya ikut terluka

'Ini kekerasan pada anak anak, apa pemerintah tidak melakukan apapun disini'
Aku menatap lelaki itu dengan tatapan tidak suka

Dia yg merasa ditatap oleh ku melebarkan mata nya
"Bajingan kecil apa kau juga mau di pukul!!"
Melihat pria itu yg seperti nya bersiap untuk meninju
Aku lalu menundukkan kepalaku dan mendekat ke Aiden

Jantung ku berdegup kencang  yang membuat ku tidak nyaman

'sepertinya aku ketakutan'

Sial, tubuh anak kecil memang tidak berguna

"Kau tidak apa apa"
Itu sejujurnya pertanyaan yang konyol jika melihat kondisi Aiden, tapi itu satu satu nya pertanyaan yang kupikirkan sekarang

Ian membantu Aiden untuk berdiri dengan tangan kecil nya

Karena mendengar keributan orang orang dari dalam rumah juga keluar, menampakkan pria gendut dan lelaki kurus kering

"Ada apa, kenapa ribut sekali sialan!!"
Pria gendut itu terlihat kesal dengan bau minuman keras yg cukup menyengat

'Dia mabuk'
Aku menjadi lebih waspada karena 3 orang ini berkumpul sekarang

"Lihat anak ini kakak besar, dia hanya membawa  koin 2 role lebih sedikit dari hari hari biasanya"

Lelaki gendut itu menjadi kesal dengan wajah yg memerah
"Aku mengizinkan anak itu tinggal di sini agar mendapat uang lebih banyak bukan membuat mu menjadi bermalas-malasan"

Pria gendut itu lalu mendekat ke Aiden dengan mengangkat satu kaki dia menginjak Aiden yg masih duduk di tanah sehabis di pukul peria tadi

"Akh kumohon maaf kan aku ayah"
Aiden meringis kesakitan mencoba melepas kan kaki pria itu dari tubuh nya

Aku hanya bisa terdiam dengan wajah suram
Tangan ku sedikit gemetaran karena tidak tahu harus berbuat apa
'a....aku harus apa di situasi sekarang, aku orang dewasa '

Pria gendut itu mengalihkan pandangan nya ke padaku dengan tatapan tajam
"Kau yg membuat dia jadi malas kan!?"

'Apa? '

Dia mengangkat tangan nya mencoba memukul ke arah ku

"A ayah itu salah ku, tidak ada hubungannya dengan anak itu"
Ucap Aiden dengan memohon dengan ekspresi yang mengeras

Saint who looks like an angel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang