first student

59 9 0
                                    

"Hmm"

Anna memperhatikan Ian dan chirpe yang sedang bermain bahagia selayaknya seorang anak yang sedang bermain dengan boneka nya, hanya Ian yang kelihatan Sangat bahagia sementara chirpe terlihat sangat tersiksa seperti akan mati kehabisan nafas kapan saja karena dipeluk terlalu erat oleh Ian.

'spirit ya~' batin Anna sembari memegangi dagu nya seperti sedang berfikir

Anak ini punya banyak kejutan yang membuat ku merasa sedikit tidak nyaman, sungguh yang kurasakan hari itu bukan hanya angan-angan belaka aku sungguhan merasakan arus kekuatan yang sangat halus dan bersih seakan dewa secara langsung memberi berkat nya sendiri hari itu, ini terasa sangat berbeda dengan saat aku di berkati seorang utusan.

Hati ku sedikit bergetar saat itu tidak sejujurnya aku merasa takut saat itu, mungkin karena telah mengalami dan melihat sendiri bencana yang lebih menakutkan aku jadi bisa dengan cepat mengatur ekspresi ku saat itu.
Sebanyak apapun aku berfikir ini tetap terasa tidak masuk akal
Maksud ku kekuatan yang aku rasakan saat itu, dan lukaku yang tiba-tiba sembuh semuanya memang berhubungan tapi tetap tidak beraturan, ini bisa selaras jika ternyata anak didepan ku saat ini ternyata adalah Saint dan kekuatan yang ku rasakan saat itu adalah kejutan suci.

'tapi ternyata bukan?'

Kuil memang akan memberi pemberitahuan dan mengeluarkan titah jika mendapat Wahyu yang mengatakan ada saint baru, namun tidak ada pergerakan dari kuil yang menyatakan bahwa ada saint baru yang dikirim yang berarti Ian memang bukan seorang saint.
......aku akan mempercayai itu jika memang itu kuli yang selama ini aku kenal, sekarang kuil itu terasa agak aneh semenjak kedatangan saintess generasi sekarang, semuanya seakan berubah, tentang perilaku para pengikut yang tampak seperti seperti anjing yang setia dan penurut pada majikannya'saintess', atau bahkan tampak seperti penganut agama sesat.
Kelompok kami baru-baru ini berencana menyelidiki kuil setelah liburan sejenak sejak kami kembali kesini dari pembersihan di dataran iblis, Jika memang kuil telah melakukan penyimpangan maka itu kewajiban kami sebagai pahlawan untuk membersihkan nya.

'aku masih tidak percaya anak didepan ku ini bukan saint setidaknya kalau bukan, dia pasti malaikat kan?.

Kulit halus yang tampak sangat lembut dan mata nya yang cerah seperti air di danau yang tenang, anak yang begitu cantik ini dia pasti seorang malaikat, Aku tidak akan menyerah sampai semuanya terungkap!!'
Pikir anna dengan semangat membara memikirkan cara mengungkapkan kekuatan Ian.
Sebuah petir melintas di pikiran anna
Seakan tersadar oleh sesuatu pikiran Anna mendapatkan pencerahan tentang cara mengungkapkan identitas ian
'Ah benar, cara ini pasti berhasil!!'

"Ian apa kau ingin belajar sihir?"
Ucap Anna sembari menampakan senyuman cerah nya pada ian

'Anak anak biasanya sangat tertarik tentang sesuatu yang tampak menyenangkan dan keren seperti sihir, karena keahlian ku adalah sihir aku bisa memanfaatkan nya untuk menarik perhatian Ian dengan mengajarinya sihir agar aku bisa terus berkunjung dan bermain dengan nya!!!.... Tidak, agar aku bisa mengungkap nya!!'

Ucapan Anna yang tiba-tiba membuat Ian terkejut, dia yang kesehariannya hanya membaca buku tentang sihir semenjak aiden pergi, merasa kan sebuah perasaan yang aneh di tubuhnya yang membuat nya berdebar bahagia.
Matanya bergetar karena gugup, dia lalu menjawab dengan agak ragu
"A...apa aku bisa?"
Walaupun Ian terlihat ragu di luar dia sangat percaya diri di dalam, dia menahan teriakkan dan ekspresi nya yang menjadi tak terkendali karena terlalu senang.

"Tentu saja bisa, apa kau mau? Kau tahu kan aku seorang arcade mage, penyihir dari party pahlawan, kau akan menjadi penyihir hebat kalau aku yang mengajari mu!!"
Ucap nya dengan bahagia sembari menunjukan senyum percaya diri pada Ian, membuat nya tampak bercahaya di mata ian

'yah!! Kemari Lah nak lihat aku dan buat aku terus kemari agar bisa melihat malaikat seperti mu !!'

Jantung Ian semakin berdebar
Seperti ucapan Anna, apa dia akan menjadi ahli sihir jika Anna yang mengajari nya? Ini adalah dunia yang walaupun dia sudah lama tinggali tetap membuat dia asing dengan sihir, monster, iblis atau pun spirit.

Itu karena Ian selama ini hanya hidup sebagai rakyat biasa yang tinggal di pemukiman tengah kota dan jarang bahkan hampir tidak pernah melihat sihir, sihir sangat sulit dikuasai kalau tidak punya bakat dan garis keturunan yang memang pas untuk mempelajari sihir.

jarang muncul bakat sihir dikalangan rakyat biasa karena berbagai faktor, dan kalau ada orang dari kalangan rakyat biasa itu yang "berbakat" mereka tetap harus bekerja keras sendirian untuk mengembangkan nya entah itu membayar pelatih atau masuk ke akademi dan mendapatkan dukungan dari nya. Sebanyak apapun bakat dari mereka yang berkedudukan randah itu tetap agak sulit untuk mengalahkan bakat dari keluarga bangsawan yang memang sudah dilatih dan di dukung sejak awal.

Oleh karena itu dia Sangat merasa senang saat mendengar arcade mage dari party pahlawan sendiri yang menawari untuk mengajarinya sihir

"Aaaa....k..kalau begitu ajari aku m..master!!"
Ucap Ian dengan gembira sembari menatap Anna dengan senyuman cerah

Wajah Anna seketika memerah mendengar Ian memanggil nya master, dia merasa agak canggung karena ini pertama kali nya dia mendapatkan seorang murid, walau dia sudah sering dipanggil master of magic oleh orang-orang namun entah kenapa saat dipanggil master oleh anak didepan nya ini terasa sangat berbeda
'i..imut sekali! Apa boleh dipanggil begitu oleh mahluk selimut ini!'

"Ian..anu bisakah kau panggil saja aku Anna.."
Anna menahan tubuhnya yang sedikit gemetaran sembari mengalihkan pandangannya karena ditatap terus menerus oleh Ian dengan senyuman di wajah imut nya, itu membuat anna terus berdebar kencang.
'hentikan itu jantung ku terasa akan meledak kalau terus begini, wajah nya kenapa imut sekali~'

"Siap!! Lady Anna!!"
Ian hanya mengucap kan itu dengan refleks karena dia tidak tahu harus memanggil Anna dengan sebutan apa.
Dia merasa bahwa jika langsung memanggil nya Anna seperti itu terasa agak tidak sopan.

"Uaaaaa~" anna menjatuhkan dirinya ke kasur karena tidak tahan dengan tingkah Ian yang membuat jantung nya terus berdegup kencang
'siaaaal aku akan mati sekarang~'

"A...anu Ledy kau tidak apa-apa?"
Ian menghampiri Anna yang tiba-tiba terjatuh dengan khawatir, namun itu justru tambah membuat Anna terlihat lebih memperhatikan

"Aaaaakh~~~"
Anna membalik tubuhnya menghadap ke kasur dan menutupi wajahnya dengan menghimpit kedua tangan nya diantara kepalanya
'siaalll~~' ini kesalahan, aku akan dikira aneh orang nya jika terus begini. Martabat ku sebagai master of magician tower akan hancur seketika

Saint who looks like an angel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang