mimpi!?

85 14 0
                                    

Aku tidak bisa menggerakkan tubuhku, ini menyakitkan
"Ugh...."
Rasa keram di seluruh tubuh ku terasa menghancurkan ku
Aku membuka mataku dengan nafas terengah-engah, lalu berkata dengan putus-putus mencoba menghindari fakta mengerikan yang ku alami kemarin

"Hah.....hah i..itu benar-benar hanya mimpi"
Yah mana mungkin aku bisa membunuh orang hanya dengan menunjuk nya

Aku menatap sekelilingku, dengan keringat yang mengalir dan membasahi seluruh tubuh ku,
ruangan disekitar ku cukup luas dan sederhana namun elegan
terdapat rak buku disamping tempat tidur, lampu yang bergantung terlihat seperti berlian dengan kilapan yang menyinari seluruh ruangan

Aku menatap jendela dengan tirai putih transparan diluar terlihat sebuah taman bunga mawar yang memiliki berbagai warna indah

".....dimana ini!?"
Ucap ku yang kebingungan dengan lingkungan yang tampak asing mengelilingi ku

Aku bangkit dari tempat tidur dan mencoba untuk berjalan ke arah pintu yg ada di depan ku

Karena kecerobohan ku aku tersandung oleh selimut yg melilit pergelangan kaki ku,
Wajah ku menghadap ke lantai dengan jidat memerah.
Aku menatap lantai marmer yang memantulkan pantulan wajah ku,

aku menatap dengan kosong cukup lama, sampai
Pintu didepan ku terbuka terlihat Aiden yg membawa nampan mangkuk berisikan bubur dan air putih

"Ian!!"
Dia berlari dengan panik kearah ku
Dan membantuku duduk
"Kau ini ceroboh sekali"

Aku menggosok jidat ku yg terasa perih
"Kak dimana ini!?"

"Ini rumah kakek ku, setelah kau menghabisi orang orang itu aku khawatir kita akan mendapat masalah kalau tetap tinggal di sana "

Mendengar penjelasan Aiden mataku melebar
"M me...menghabisi....siapa!?"

Kumohon jangan katakan lebih lanjut......
Ian ketakutan setelah mati, dia sudah berusaha yang terbaik untuk menganggap semua yang dia lakukan hanya mimpi, jika ada yang memperjelas bahwa itu adalah kenyataan, Ian merasa akan tercekik dan kesulitan untuk mengambil nafas......
"Ugh....hah...hah..."
Mata nya perlahan menjadi gelap, Aiden yang memperhatikan itu segera membantu Ian dan mencoba menenangkan Ian agar dia bisa kembali bernafas

"lupakan yang aku ucapkan tadi, tidak ada yang mati....kita hanya pindah, ingat itu saja mengerti"
Aiden tahu jika dia memperjelas nya Ian akan mengalami kehancuran pada dirinya, dia sejujurnya masih merasa bingung ada sebuah perbedaan yang jelas tentang Ian yang disini dan Ian yang sebelumnya.
'ini terlalu berbeda, mata Tanpa belas kasih waktu itu, dan mata yang sedang ketakutan sekarang'
Dia sebelum nya mengira bahwa pembunuhan itu terjadi karena keinginan Ian sendiri, tapi melihat situasi nya sekarang.... seperti nya bukan

Perlahan tetesan air jatuh di pipi Ian dan membasahi Matanya.
Aiden yg melihat Ian ketakutan dengan tubuh gemetaran memeluk tubuh kecilnya dan menggosok punggung nya dengan lembut
"Tenang lah tidak apa apa itu bukan salah mu kau hanya membela diri"

Melihat sikap tenang Aiden, Ian perlahan membuka matanya dan mencoba untuk tidak menghindar lagi

Ian ingin memastikan reaksi Aiden dengan berkata
"Tapi...aku membunuh mereka.."
Ian menatap Aiden dengan mata berair, dan berkata dengan suara gemetaran

Aiden tersenyum dan berkata dengan nada lembut yang terasa menyenangkan
"Tidak masalah mereka cuman orang jahat"

Melihat Aiden yang tampak tidak merasa terbebani dengan perbuatan Ian, Ian menarik nafas nya dan memeluk Aiden lebih erat
"Jagan tinggalkan aku"
Gumam Ian dengan suara yang sangat kecil namun tetap didengar oleh Aiden, Aiden membalas pelukan Ian dan membelai rambut nya dengan lembut
.
.
.
Setelah beberapa saat Ian pun tenang
Mereka duduk di kursi dengan Aiden yg menyuapi Ian bubur yg dibawa nya tadi

Saint who looks like an angel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang