(arc forest of death )rival

26 3 0
                                    

Ian duduk di pinggiran sungai bersama dengan Darwis yang duduk di samping nya dengan canggung. Wajah Darwis menampakan kegugupan yang sangat terlihat jelas, butiran keringat yang menetes dengan mata nya yang tampak berputar selalu menatap kebawah menghindari Ia.
Ian menatap Darwis dengan mata nya yang terlihat acuh lalu menghela nafas panjang
"Aku tidak marah padamu, jangan gugup seperti itu, dan bertingkah lah seperti biasanya" ucap Ian dengan santai sembari menyenderkan tubuhnya pada Darwis.

Tubuh Darwis tersentak dan sedikit bergetar ketika Ian bersandar di tubuhnya, Ian yang tampak datar sebelumnya perlahan memejamkan matanya dan mengubah ekspresi nya menjadi ramah kembali, sikap yang Darwis tunjukkan selama ini bukan dia tidak menyadari nya, perilaku yang di tunjukkan nya persis sama dengan orang-orang yang pernah menaksir dirinya di masa lalu.
Tapi sejak kapan? Apa itu Saat mereka di gua?, saat dia menyelamatkan nya dari ular raksasa?....atau...sejak awal?

Seorang anak yang dengan aneh bersusah payah menangkap nya, lalu melepaskan nya setelah berbicara sebentar dengan nya dan kemudian mengikuti nya? Tidak akan ada percaya jika Ian menceritakan kisah konyol pertemuan mereka berdua. Dia tidak bisa menunjukkan kepekaan nya dan hanya harus bertindak seperti biasa nya seakan tidak terjadi apapun karena itu akan sangat merepotkan jika dia tahu Ian menyadari nya.

bagaimana pun setelah dia keluar dari hutan ini tidak akan ada hubungan apapun yang tersisa seiring berjalannya waktu, juga jika ada perbandingan 1 banding seribu untuk mempertahankan hubungan mereka, dengan keberuntungan nya maka sangat kecil kemungkinan bagi mereka bisa bertemu lagi.

Ian berbalik dan menunjukkan senyum cerianya seperti biasanya
"Tidak apa-apa itu karena kau hanya penasaran".

Sungguh alasan lain aku tidak mau menerima perasaan nya adalah karena aku takut dengan suku nya, bajingan ini sangat kasar dan menakutkan saat berubah menjadi serigala saat itu.

"....." Ian terdiam memikirkan pikiran absurt nya yang tiba-tiba datang.

'Terlebih lagi.....jika aku menerima perasaan nya, 100% aku akan di bawah.' dia dengan panik menelan ludahnya yang terasa berat 'itu membuat ku merinding jika memikirkan ditusuk dengan besi seperti itu......'

'........ah.'
Ian terdiam dan menatap hampa kedepannya setelah memikirkan maksud pemikiran kotor nya itu.

Seakan tersadar pada pikiran menyimpang nya Ian segera merasa ingin menampar dirinya sendiri.
'Sialan!!!! Pikiran apa itu!! Sadar lah Ian!! Walaupun kau sudah dewasa kau Masih anak-anak sekarang!!'

Ian merasa putus asa dengan perilaku nya yang terlalu kelewatan sebagai anak kecil yang telah tercemar pemikiran jahat orang dewasa, dia harus nya tidak menghapus habis jiwa anak kecil nya yang baik hati.......

Darwis yang menyaksikan Ian menundukkan kepalanya seperti kehilangan setengah nyawanya, membuat sedikit senyuman di wajahnya, dia merasa bahwa anak didepan nya ini terlalu baik walau mempunyai tempramen yang agak buruk, dia tahu kapan harus marah dan kapan harus bersikap tenang. Hal ini Berbanding terbalik dengan dirinya yang sangat egois dan Bahakan hampir melukai anak yang tidak bersalah karena keegoisan perasaan nya.
"... walaupun memang begitu, aku seharusnya tidak bersikap seperti itu, mengungkit nya di saat pikiran nya masih kacau.....aku merasa sangat buruk" ucap nya sembari menatap pahit ke arah Ian.

Ian mengangkat kepalanya untuk menatap wajah Darwis yang terlihat sangat merasa bersalah, dia menjadi sangat bersimpati pada nya sekarang
'yaa.....dan aku jauh lebih buruk'
Sialan!! Di saat orang lain sedang merasa sedih seperti ini, aku malah memikirkan hal menjijikkan.

Aku menggelengkan kepala ku mencoba menghapus pikiran kotor yang telah menumpuk di otak ku. Aku memegangi pundak Darwis dengan senyuman hangat mencoba Menyemangati.
"Maka jangan lakukan itu lagi!!, tidak akan ada yang berubah jika kau terus terpaku pada rasa bersalah seperti itu, kau tahu harus berbuat apa sekarang kan?"

Saint who looks like an angel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang