Kisah cinta klasik dua insan yang terjalin karena perjodohan. Jungkook, seorang laki-laki periang yang masih duduk di bangku sekolah, dipaksa untuk menerima perjodohan 'konyol' yang dibuat oleh sang kakek bersama sahabatnya.
Menikah muda tentu bukan...
Sebuah restoran Perancis yang digadang memiliki kualitas nomer satu ini menjadi tempat yang sengaja Seokjin pesan sebagai hadiah kelulusannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saat keduanya tiba, restoran terlihat sangat sepi. Seokjin meraih pinggang yang termuda lalu menuntunnya untuk berjalan perlahan memasuki sebuah tempat yang berhiaskan lampu serta bunga-bunga yang terlihat elegan. Sangat memanjakan mata Jungkook yang sedari tadi masih menyimpan sejuta air mata yang tak berani ia keluarkan.
Bagiamana bisa Jungkook meneteskan setitik saja air matanya jika di sepanjang perjalanan aura dingin begitu mendominasi. Jungkook bahkan tak berani menoleh dan hanya duduk mematung di kursi penumpang sebelah Seokjin.
Satu hal yang Jungkook ingat bahwa "Saya mengijinkan kamu untuk berhubungan dengan siapapun asal tau batasan. Kamu akan menikah dengan saya dan itu tidak dapat dipungkiri lagi. Saya harap kamu lebih menghargai saya lagi." , Seokjin sempat berkata seperti itu. Kali ini setiap kalimatnya mengandung penekanan dan mampu membuat bulu kuduk Jungkook berdiri. Ia seperti dejavu, ia pernah mengalami yang seperti ini tapi Jungkook lupa entah kapan dan dimana.
"Suka dengan tempatnya?"
Lamunanya membuyar saat mendapati dirinya telah terduduk di kursi yang saling berhadapan dengan Seokjin, calon suaminya.
"Makan dulu dan setelah ini kita pergi ke dokter untuk memeriksakan keadaan kamu."
"Mau apa kita ke dokter pak?"
"Hanya untuk memastikan tidak ada cidera di tubuh kamu."
"Adek baik kok pak. Tadi cuma kaget saja."
"Tapi kamu terlihat pucat dek. Mas bingung nanti jawab apa kalau mommy bertanya."
"Ya jawab saja kalau terserempet mobil."
"Benar juga. Baiklah. Mas akan bilang kalau kamu terserempet mobil saat kamu sedang berboncengan motor dengan laki-laki itu. Belum lagi hal itu bisa terjadi karena kalian terlalu banyak bercanda selama di atas motor."
"Pak? Pak Seokjin ngikutin aku?"
Uh. Jadi ketahuan kan kalau Seokjin menguntit hari ini. Ia hanya membalas pertanyaan Jungkook dengan sekali batuk. Beruntungnya pelayan restoran datang di waktu yang tepat. Ingatkan Seokjin untuk memberi tips nanti.
"Selamat siang."
Pelayan tersebut tersenyum ramah sembari menyajikan beberapa piring menu hidangan pembuka yang sebelumnya telah Seokjin pesan.