STILL LOVING YOU

718 66 58
                                    





***

"Apa? Kenapa bisa kecolongan?"

"Maaf pak. Ternyata HRD kita di kantor pusat masih terbilang baru. Setelah lepas masa percobaan, disaat itulah Taehyung mulai beraksi. Saya juga sudah mengintrogasi para karyawan yang diduga memiliki hubungan dengan Taehyung."

"Apa maksudmu memiliki hubungan?"

"Dia memberi suap agar mereka bersedia bekerja sama dan membocorkan semua rahasia keuangan perusahaan pak."

"Brengsek! Apa-apaan ini?"

"Pak. Sebenarnya saya juga membawa berita penting. Berita ini saya dengar dari salah satu orang suruhan Tae." Pembicaraan Namjoon terdengar semakin menyakitkan di telinga Seokjin.

Seokjin tak sanggup menerima sebuah kenyataan yang baru saja ia dengar. Namjoon menceritakan sesuatu yang juga baru ia ketahui beberapa jam lalu.

"Tunggu aku di kantor. Aku akan berangkat sebentar lagi. Aku ingin orang-orang itu bicara langsung di hadapanku!"

"Baik pak."

Seokjin nyaris melempar ponselnya jika saja suara lirih suami kecilnya tak mengiterupsi.

"Pak Seokjin?"

Melihat si manis masuk ke dalam kamar dengan mengendap-endap membuat Seokjin sadar bahwa sepertinya Jungkook sempat mendengar bentakan dan kata kasar dari mulutnya. Tak seharusnya Seokjin membawa masalah perusahaan ke rumah. Jungkook tak boleh melihat sisi buruknya (ganas banget dia cuy kalo masalah kerjaan).

"Iya sayang."

"Pak Seokjin marah sama siapa?"

"Tidak. Mas tidak marah dengan siapa-siapa. Oh iya sepertinya malam ini kita tidak jadi makan malam di luar. Kamu tak apa?"

"Engg." Jungkook menganggukkan kepalanya sembari memeluk bantal awan kesukaannya.

"Mas pesankan makan malam dulu untuk adek ya?"

"Untuk pak Seokjin?"

"Nanti saya makan dengan Namjoon. Saya harus kembali ke kantor. Ada urusan sebentar. Adek di rumah sendiri tidak apa kan?"

Seokjin semakin mendekat lalu ia raih jemari lembut Jungkook kemudian ditariknya duduk di atas ranjang. Ia meminta pengertian Jungkook untuk malam ini karena sepertinya Seokjin tak akan pulang sampai masalah selesai. Pun ia mengingatkan agar Jungkook tak menunggunya atau bahkan sampai tidur di depan televisi ruang tamu.

Awalnya Jungkook merasa khawatir. Meski Seokjin memperlihatkan senyum hangat seperti biasa, tapi pria yang kini menjadi suaminya itu tak lantas bisa menyembunyikan kilatan amarah pada manik coklatnya. Begini saja Jungkook sudah hafal dengan gelagat sang suami. Jangan kalian pikir selama ini Jungkook tak memperhatikan Seokjin. Sangat salah jika kalian mengira seperti itu.

"Adek baik-baik di rumah. Malam ini boleh makan satu bungkus camilan. Kalau bosan, adek kirim pesan ke mas atau ke Mingyu. Tapi ingat! Tidak boleh bertelepon atau melakukan panggilan video dengan Mingyu. Adek mengerti kan?"

Seperti bayi kelinci yang penurut, Jungkook menganggukkan kepala sembari mengerutkan hidung, lucunya. Jika saja hanya masalah sabotase data, Seokjin tentu tak akan menomorduakan Jungkook untuk pekerjaan. Masalahnya ini adalah.........





















My Cutie Husband ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang