***
Pagi ini Jungkook terbangun pukul empat. Seperti biasa, ia akan merengek meminta dibuatkan susu.
"Mas, adek mau susu."
Masih dengan mata yang terpejam, Jungkook berbicara dengan suaranya yang serak.
"Mass~ ." Keheningan mulai menghuni detik-detik singkat yang kemudian Jungkook sadari bahwa ia sedang berada di kamar tidurnya di rumah kedua orang tuanya. Kamar yang menemani kehidupan selama lima tahun lamanya. Sebab di usia empat tahun, Jungkook baru berani tidur tanpa ditemani kedua orang tuanya.
Kelopak yang semula menutup, kini terbuka sempurna hingga mata bulatnya menyadari bahwa sang suami tak berada di satu ranjang yang sama dengannya. Bibir menekuk seketika dengan bulatan mata yang berkaca-kaca, Jungkook hendak menangis. Namun rasa haus ingin meminum segelas susu tak bisa terelakkan. Ia bangkit dan langkahkan kedua kaki menyusuri lorong serta tangga rumahnya yang cukup banyak itu, untuk menuju dapur.
Meski rasa malas, kesal, dan lemas mendominasi seluruh tubuhnya, tapi Jungkook sudah berjanji pada diri sendiri untuk berubah agar ia dapat menjadi pasangan yang baik untuk Seokjin.
"Den. Sudah bangun?"
"Sudah bi. Haus mau buat susu."
"Biar bibi yang buatkan ya, Den."
"Gak usah bi, adek bisa buat sendiri kok."
Asisten rumah tangga yang sudah bekerja selama lebih dari dua puluh tahun tersebut hanya mampu tersenyum melihat bagaimana majikan kecilnya yang terlihat serius merebus air. Seokjin memang selalu menggunakan air rebusan baru untuk membuat susu, dan Jungkook tau itu sebab Seokjin selalu menegur Jungkook saat ingin membuat susu menggunakan air dalam vacuum bottle. Itulah sebabnya mengapa Jungkook begitu malas jika setiap ingin minum susu, ia harus merebus airnya terlebih dahulu.
Setelah segelas susu tersaji, Jungkook letakkan di atas meja dan ia kembali ke lantai dua untuk membangunkan mommy Jeon. Entah mengapa rasanya kantuk di kedua mata indahnya tak pernah kembali. Mungkin Jungkook bisa memulai sebuah pekerjaan rumah? Jadi ia harus bertanya pada Jeon Mina.
Sementara disisi lain, di dalam sebuah unit apartemen mewah, seorang pria juga tengah terduduk diam seorang diri. Setiap pukul empat pagi, pria yang merupakan cucu dari mantan presiden Korea Selatan tersebut, akan terbangun karena rengekan suami kecilnya namun pagi ini terasa sepi. Meski begitu, kebiasaan untuk bangun tidur lebih awal sudah menjadi hal yang tak dapat lagi Seokjin hilangkan. Bahkan semalaman ia tak dapat tidur nyenyak sebab tak ada Jungkook yang bisa dipeluknya.
Seokjin tau, Jungkooknya terlalu candu. Entah apakah ia sanggup menjalani hari tanpa Jungkook. Namun kembali ia teringat bahwa ada hal yang harus Seokjin selesaikan. Selama Jungkook tak ada di rumah, ia akan memanfaatkan waktu untuk mencari tau tentang kebenaran putra dari Kim Taehyung.
***
Dimulai dari pagi ini, Seokjin sudah menunggu di depan rumah yang pernah ia singgahi beberapa waktu lalu, menunggu sang empunya menampakkan batang hidung. Siapa tau akan ada petunjuk setelah ini?
Sedari pagi buta, setelah menyelesaikan sarapannya, Seokjin bergegas. Dengan bantuan Namjoon yang bersedia membantu mengurus seluruh pekerjaan kantornya, Seokjin jadi punya banyak waktu untuk sekedar berdiam diri di dalam mobil yang terparkir tak jauh dari rumah Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cutie Husband ✔️
Novela JuvenilKisah cinta klasik dua insan yang terjalin karena perjodohan. Jungkook, seorang laki-laki periang yang masih duduk di bangku sekolah, dipaksa untuk menerima perjodohan 'konyol' yang dibuat oleh sang kakek bersama sahabatnya. Menikah muda tentu bukan...