CLAIMED

708 64 18
                                    




***

'Jadi hari ini kamu tidak datang lagi?'

'Maaf ya Ric, Seokjin tidak mengijinkanku. Tapi kalian jangan khawatir, aku yang akan kerjakan semua tugasnya. Kalian hanya perlu siapkan materi saja.'

'Bukan itu masalahnya Tae. Kami perlu belajar juga. Kami bukan orang yang suka berpangku tangan. Untuk apa belajar sampai ke tempat yang jauh dari rumah kalau hanya untuk berpangku tangan?'

'Maaf. Lalu apa ada solusi?'

'Kalau kami yang ke tempat tinggal mu apakah diijinkan?'

'Aku coba hubungi Seokjin dulu ya. Tunggu sebentar.'

'Baik.'

Taehyung menutup panggilan teleponnya pada seorang teman mahasiswa satu tingkat dengannya. Mereka sempat dekat meski hanya untuk masalah pelajaran. Tapi tak ada yang tau jika Seokjin selalu memperhatikan itu. Bahkan ia beranggapan bahwa pria bernama Aaric yang berasal Negeri Bir tersebut menyimpan perasaan pada kekasihnya.

Sebuah panggilan tak terjawab lalu Taehyung mencoba mengirim sebuah pesan. Tugas ini harus selesai malam ini juga sebab esok, mereka akan mempresentasikan tugas mereka untuk ujian akhir semester. Cukup pama Taehyung menunggu namun tak juga mendapat jawaban dari sang kekasih hingga ia memutuskan untuk memperbolehkan teman-temannya berkunjung ke rumah yang ia tinggali bersama Seokjin setelah mereka resmi menjadi sepasang kekasih.

-

Beberapa waktu kemudian, tiga orang tiba di hunian Taehyung dan mereka langsung memilih untuk mulai menyelesaikan tugas masing-masing.

Satu jam .... Dua jam .... Ponsel yang tergeletak bersama dengan beberapa ponsel lainnya bergetar. Itu milik Taehyung. Dibandingkan untuk membuka pesan itu barang sebentar, Taehyung lebih memilih untuk mengabaikan. Ia tak ingin apapun yang saat ini tertancap di otaknya menghilang hanya karena pesan dari Seokjin. Bukan sengaja juga, namun Tae sangat yakin bahwa jawaban dari kekasihnya pastilah memperbolehkan teman-temannya mengerjakan tugas bersama di rumahnya.



















---

Suara pintu terbuka membuyarkan konsentrasi beberapa orang yang saat itu tengah asyik bergulir dengan beberapa kertas, pulpen dan komputernya.

"Sayang."

Suara berat menginterupsi dan Taehyung langsung berjalan mendekati Seokjin.

"Kamu sudah pulang?"

Awalnya Seokjin biasa saja. Bahkan ia membawa beberapa camilan juga makan siang untuk disuguhkan pada tamu-tamu kekasihnya. Namun setelah pandangannya beredar dan menemukan sosok yang selama ini tak ia sukai, wajahnya berubah musam -        garang -       mengintimidasi.

Ia berjalan melewati Taehyung, menuju dapur dan meletakkan beberapa kantong berisi makanan untuk kemudian ia pindahkan ke piring.

"Kenapa tidak membalas pesanku?"

Taehyung mendekati kekasihnya dan memeluk pria tersebut dari belakang. Ia bukan orang yang bodoh dan tak peka. Tae tau bahwa kekasihnya cemburu, sangat tak menyukai salah satu teman yang saat ini tengah berada di ruang tamu rumahnya.

My Cutie Husband ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang