MINE

709 93 16
                                    






***
















"Mass!" Jungkook merengek manja sebab ia tau pasti siapa yang datang bertamu.

"Kook."

Raut wajah yang semula dibuat semanja mungkin, kini berubah cemas. Seokjin tidak pernah memanggil namanya kecuali melakukan sebuah kesalahan yang sudah melewati batas.

Awalnya ingin bermanja agar tamu itu segera pergi namun urung sudah. Jungkook berbalik arah dan menutup pintu kamarnya keras agar suaminya tau kalau ia marah!

"Maaf Tae. Aku tinggal sebentar."

Taehyung tak bisa berbuat banyak saat ini, jadi ia hanya mengangguk dengan raut wajah malasnya.

Sesampainya Seokjin di kamar, ia mendapati Jungkook yang sudah berganti pakaian tidur dan keluar dari kamar mandi. Ia mengacuhkan sang suami yang terlihat gelisah.

"Sayang. Tunggu sebentar ya. Sedang ada tamu. Maaf ya."

Ia masih acuh dan melanjutkan langkahnya menuju tempat tidur. Ia baringkan tubuhnya. Menyalakan AC dengan suhu rendah -        lebih rendah dari biasanya. Lalu memakai selimut hingga ke batas bahu.

Seokjin salah mengira. Ia pikir sebab kemarahan Jungkook adalah karena ia melihat kedatangan Taehyung. Padahal sudah jelas bukan itu. Suami kecilnya sudah bisa menerima kehadiran Taehyung sebagai masa lalu Seokjin karena ia tau bahwa suaminya sudah tak lagi mencintai pria tersebut.

"Sayang maaf ya. Tadi aku sudah berniat mengusir Taehyung tapi -   ."

Seokjin menghentikan kalimatnya dan segera menepuk pelan bibir plump kesukaan Jungkook. Hampir saja ia kelepasan mengatakan sesuatu yang belum waktunya Jungkook mengetahui hal tersebut.

"Ehm -   tadi sudah mau aku usir tapi Taehyung bilang ingin mengatakan sesuatu yang penting. Maaf ya adek."

"Urusin saja kak Taehyung-nya. Adek mau tidur."

"Kenapa bicara seperti itu dek? Bukan begitu maksudnya sayang. Ya sudah kalau adek keberatan, mas suruh pulang saja ya Taehyung-nya?"

Di balik tubuhnya, Jungkook bersungut. Energinya sungguh terkuras habis sebab Seokjin sama sekali tak peka dengan keinginannya. Seokjin pun yang melihat pundak suami kecilnya naik turun tak beraturan, seperti mulai menyadari jika ada sesuatu yang salah. Ia mulai mendekat, ikut berbaring dan memeluk tubuh si manis dari belakang.

"Sayang. Kalau mas buat salah, tolong kasih tau mas ya! Mas minta maaf karena belum bisa jadi suami yang baik untuk adek."

Seokjin semakin mengeratkan pelukannya hingga sebuah isakan terdengar.

"Tolong jangan nangis dek. Mas paling tidak bisa melihat adek menangis. Mas minta maaf. Mas cinta sama adek. Sayang banget sama adek. Tolong maafkan mas ya!"

Siapa sangka kalimat penenang Seokjin benar- benar bisa menenangkan hati Jungkook. Ia berhenti menangis dan memutar tubuhnya agar berhadapan dengan sang suami.

"Pak."    (Hiksss)

"Mas, sayang."

My Cutie Husband ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang